Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78746
Title: Aktivitas Antibiofilm Ekstrak Air Daun Melinjo, Daun Singkong, Dan Daun Pepaya Terhadap Bakteri Pseudomonas Aeruginosa Secara In Vitro
Authors: Falah, Syamsul
Nurhidayat, Novik
Kining, Ekajayanti
Issue Date: 2015
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: P. aeruginosa merupakan pathogen oportunistik yang cenderung membentuk biofilm untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Biofilm terbentuk sebagai hasil dari penempelan mikroorganisme pada berbagai permukaan dengan memproduksi polimer ekstraseluler (polisakarida dan protein). Biofilm menyebabkan masalah serius pada industri kimia, kesehatan dan farmasi. Penemuan terbaru menyatakan bahwa beberapa senyawa fenolik alam yang ditemukan pada beberapa tanaman memiliki efek terhadap pembentukan biofilm bakteri Gram negatif. Biofilm mampu menetralkan pengaruh buruk lingkungan seperti pH, tekanan dan suhu yang ekstrim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi senyawa fitokimia yang terkandung dalam ekstrak air daun pepaya, daun singkong dan daun melinjo dalam penghambatan perlekatan, penghambatan pertumbuhan maupun degradasi biofilm dengan metode microtiter-plate. Uji ini termasuk pewarnaan dengan menggunakan Kristal violet kemudian dilarutkan menggunakan etanol absolut. Optical density (OD) dari larutan diukur menggunakan microplate reader Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun papaya dan daun singkong secara kualitatif mengandung alkaloid, tanin, flavonoid dan steroid. Daun melinjo secara kulitatif mengandung alkaloid, tanin, saponin dan steroid. Ketiga ekstrak tersebut menunjukkan aktivitas antibakteri dan antibiofilm bakteri P. aeruginosa. Ekstrak yang paling baik dalam menghambat pencegahan perlekatan dan kemampuan degradasi adalah ekstrak daun papaya, sedangkan ekstrak melinjo merupakan ekstrak yang paling baik dalam menghambat pertumbuhan biofilm. Selanjutnya dilakukan optimasi antibiofilm. Tujuan dari optimasi ini adalah menentukan kondisi optimal untuk meningkatkan respon penghambatan dan pendegradasian biofilm. Variabel yang akan dioptimasi adalah konsentrasi ekstrak (A), suhu (B), dan waktu kontak (C). Variabel tersebut dioptimasi menggunakan Response Surface Methodology (RSM) dengan rancangan Central Composite Design (CCD). Kondisi optimal untuk penghambatan perlekatan sel berdasarkan RSM adalah ekstrak daun papaya pada konsentrasi 25%, suhu 37.5 °C dengan waktu kontak 45 menit. Kondisi optimal untuk penghambatan pertumbuhan adalah ekstrak daun melinjo pada konsentrasi 25%, suhu 50 °C dengan waktu kontak 3 hari kemudian kondisi optimal untuk degradasi biofilm adalah ekstrak daun papaya pada konsentrasi 25% (v/v), suhu 37.5 °C, waktu kontak 45 menit.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78746
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015eki.pdf
  Restricted Access
17.42 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.