Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78733
Title: Keragaan Pertumbuhan Klon Jati (Tectona Grandis Linn. F.) Umur 2 Tahun Di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat
Authors: Siregar, Iskandar Z.
Trikoesoemaningtyas
Mulyadiana, Asep
Issue Date: 2015
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Jati (Tectona grandis Linn. F.) merupakan salah satu jenis tanaman yang penting dan bernilai ekonomi tinggi yang ada di Indonesia. Penanaman jati banyak ditanam secara luas di berbagai tempat dan umumnya didominasi di pulau jawa. Jati memiliki pertumbuhan yang lambat dan waktu panen yang lama, sehingga diperlukan bibit jati yang unggul untuk menjamin hasil yang baik dalam waktu yang lebih singkat. Program pemuliaan jati memiliki beberapa tujuan yakni mengembangkan varietas/klon yang memiliki karakter-karakter unggul yang diharapkan. Pengujian klon jati di lapangan diharapkan dapat menjawab tujuan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menduga keragaan pertumbuhan klon jati umur 2 tahun; (2) mempelajari marka mikrosatelit yang dapat digunakan untuk membedakan klon yang tumbuh cepat dan klon yang tumbuh lambat. Uji klon jati telah dilakukan pada umur dua tahun di Purwakarta, Jawa Barat. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 4 (empat) tapak mikro (microsite) yang masing-masing memiliki 4 replikasi (blok) yang ditanami 41 klon jati dan 1 jati lokal (kontrol). Setiap klon terdiri atas 4 ramet (tree plot) sebagai ulangan. Setiap tapak mikro (microsite) memiliki karakteristik yang berbeda seperti jarak tanam, kesuburan tanah dan tanaman sela. Selain itu, analisis mikrosatelit dilakukan pada klon-klon terpilih berdasarkan karakter pertumbuhan (diameter). Klon-klon terpilih sebanyak 20 klon yang terbagi ke dalam dua populasi yakni populasi cepat tumbuh dan populasi lambat tumbuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan jati dipengaruhi oleh klon (p<0.01**), tapak mikro (p<0.05*) dan interaksi antara klon x tapak mikro (p <0.01 **). Adanya interaksi klon x tapak mikro menghasilkan beberapa klon unggul yang memiliki perbedaan pertumbuhan di setiap tapak mikronya. Berdasarkan karakter diameter, klon-klon terbaik berada pada klon dengan nomor 14, 18, 24, 30 dan 37. Selain itu, estimasi repeatabilitas menunjukkan bahwa nilai masing-masing untuk diameter dan tinggi yakni RC2 = 0.84 dan RC2 = 0.77. Analisis genetik berdasarkan mikrosatelit menunjukkan bahwa klon yang paling cepat tumbuh memiliki sedikit lebih tinggi nilai heterosigositas genetik (Ho = 0.627) dibandingkan klon yang tumbuh paling lambat (Ho = 0.564).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78733
Appears in Collections:MT - Forestry

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015amu.pdf
  Restricted Access
13.46 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.