Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78730
Title: Pengaruh Ketinggian Tempat Terhadap Respon Termoregulasi Dan Produksi Susu Pada Kambing Peranakan Etawa (Pe)
Authors: Purwanto, Bagus P.
Atabany, Afton
Diana
Issue Date: 2015
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Kambing PE umumnya dipelihara pada berbagai ketinggian tempat, mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Suhu lingkungan yang berbeda akan memberikan pengaruh terhadap respon termoregulasi dan akan berdampak pada produksi susu. Penelitian bertujuan membandingkan respon termoregulasi dan produksi susu kambing PE yang dipelihara pada ketinggian tempat yang berbeda. Penelitian dilaksanakan pada bulan April hingga Juli 2014 di tiga peternakan yang terletak pada ketinggian 200, 400 dan 600 m dpl disekitar Bogor. Hubungan antara suhu lingkungan dan respon termoregulasi pada kambing PE menggunakan persamaan regresi sederhana. Faktor lingkungan yang diukur meliputi suhu udara (Ta), kelembaban udara (Rh) dan kecepatan angin (Va). Respon termoregulasi yang diukur meliputi suhu rektal (Tr), frekuensi pernafasan (Rr) dan denyut jantung (Hr). peubah lain yaitu konsumsi pakan dan produksi susu. Data hasil pengukuran terhadap respon termoregulasi dan kondisi lingkungan dianalisis dengan menggunakan uji-t dua sampel independent (tidak berpasangan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu lingkungan diketinggian 200 m dpl berbeda nyata (P<0.05) dengan ketinggian 400 dan 600 m dpl, namun tidak memberikan pengaruh terhadap kelembaban dan kecepatan angin. Ketinggian tempat berbeda nyata (P<0.05) terhadap suhu rektal dan denyut jantung kambing PE, namun tidak berberda terhadap laju respirasi antara kambing PE di ketinggian 400 dan 600 m dpl. Ketinggian 600 m dpl memiliki konsumsi BK, PK dan TDN lebih tinggi dibandingkan ketinggian 200 m dpl dan 400 m dpl. Ketinggian tempat yang berbeda nyata (P<0.05) terhadap produksi susu, BK dan lemak, namun tidak berbeda terhadap BKTL dan protein susu kambing. Berdasarkan penelitian dapat dikatakan bahwa Perbedaan ketinggian tempat 200, 400 dan 600 m dpl mempengaruhi suhu lingkungan, namun tidak mempengaruhi kelembaban dan kecepatan angin. Kambing PE mulai nyaman dipelihara pada ketinggian 400 m dpl. Pada ketinggian 600 m dpl meningkatkan produksi susu dan konsumsi pakan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78730
Appears in Collections:MT - Animal Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015dia.pdf
  Restricted Access
9.27 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.