Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78714
Title: Analisis Finansial Revegetasi Lahan Pasca Tambang Pt. Antam Tbk Ubpe Pongkor Dalam Perspektif Perdagangan Karbon
Authors: Syaufina, Lailan
Mulatsih, Sri
Subangkit, Bambang
Issue Date: 2015
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Perubahan Iklim diketahui sebagai ancaman lingkungan utama yang harus dihadapi oleh umat manusia. Berubahnya iklim disebabkan baik secara langsung maupun tidak langsung oleh aktivitas manusia, melalui perubahan komposisi atmosfer global. Kontribusi utama pemanasan global disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) hasil dari aktivitas manusia. Untuk mengurangi dampak perubahan iklim yang telah dirasakan hingga saat ini, maka upaya yang dapat dilakukan adalah menurunkan emisi karbon dan atau meningkatkan penyerapan cadangan karbon. Kegiatan peningkatan penyerapan cadangan karbon secara tidak langsung juga dilaksanakan oleh perusahaan pertambangan dalam bentuk pelaksanaan kegiatan reklamasi lahan bekas tambang. Tingkat keberhasilan kegiatan reklamasi ini dapat dilihat dari kualitas pertumbuhan jenis-jenis tanaman yang ditanam di lahan tersebut yang berbanding lurus dengan potensi penyerapan cadangan karbon dari lahan tersebut. Salah satu aspek penelitian yang penting adalah mengetahui potensi karbon yang tersimpan pada areal revegetasi. Dengan mengetahui potensi karbon yang tersimpan di lokasi areal revegetasi, maka sekaligus bisa menjadi tolak ukur keberhasilan kegiatan revegetasi yang dilakukan oleh PT Antam Tbk UBPE Pongkor. Landasan hukum utama kegiatan reklamasi adalah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Pada Pasal 96 bagian C disebutkan Dalam penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik, pemegang IUP dan IUPK wajib melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan pertambangan, termasuk kegiatan reklamasi dan pascatambang. Juga pada pasal 99 yang menyebutkan bahwa setiap pemegang IUP dan IUPK wajib menyerahkan rencana reklamasi dan rencana pascatambang pada saat mengajukan pemohonan IUP Operasi Produksi dan atau IUPK Operasi Produksi (ayat 1), Pelaksanaan reklamasi dan kegiatan pascatambang dilakukan sesuai dengan peruntukan lahan pascatambang (ayat 2) juga pada Pasal 100 ayat 1 yang menyebutkan bahwa Pemegang IUP dan IUPK wajib menyediakan dana jaminan rreklamasi dan dana jaminan pascatambang. Tambang Emas Pongkor adalah tambang Bangsa Indonesia yang ditemukan oleh putra-putra terbaik bangsa Indonesia dan dikelola oleh putra-putri bangsa Indonesia. Proyek PT. Antam Tbk UBPE pongkor mulai dibuka tahun 1991-1992 dan mulai produksi pada tahun 1994. Wilayah kuasa pertambangan PT Antam Tbk UBPE Pongkor dikelola sesuai SK Menteri Pertambangan N0. 375. K/7401/078/2000, tanggal satu Agustus 2000 dan berlaku sampai dengan tahun 2020, dengan luas wilayah eksplorasi 6 047 Hektar, yang di dalamnya terdapat kawasan ; Taman Nasional seluas 1 995 Hektar atau 32.99 %, Perhutani seluas 2 025 ha atau 33.48 %, Perkebunan Teh Nirmala seluas 375 ha atau 6.20 %, dan Masyarakat seluas 1 652 ha atau 27.33 %. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengestimasi kandungan karbon di areal revegetasi lahan pasca tambang serta menganalisis kelayakan finansial kegiatan revegetasi lahan pasca tambang PT Antam Tbk UBPE Pongkor dalam mekanisme Carbon Trade. Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode non destruktif, yaitu pendugaan kandungan karbon tanpa melakukan penebangan dengan menggunakan parameter yang berupa diameter setinggi dada dan tinggi pohon. Berdasarkan hasil analisis vegetasi tingkat pohon pada areal revegetasi PT. Antam Tbk UBPE pongkor terdapat 18 jenis pohon yaitu: Akasia (Acacia mangium), Kayu Afrika (Maesopsis eminii), Eukaliptus (Eucaliptus pelita, Eucaliptus deglupta dan Eucaliptus urophilla), Gmelina (Gmelina arborea), Kaliandra (Calliandra calothyrsus), Kisireum (Eugenia cymosa), Sonokeling (Dalbergia latifolia), Nangka (Artocarpus heterophylus), Malotus, Pinus (Pinus merkusii), Puspa (Schima wallichii), Rambutan (Nephelium lappaceum), Macaranga (Macaranga gigantea) dan Waru (Hibiscus sp.). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biomassa pada setiap lokasi areal revegetasi adalah sebesar 70 ton/ha. Biomassa yang diukur dalam penelitian ini adalah biomassa yang terdapat diatas permukaan tanah, yaitu tegakan, tumbuhan bawah, serasah dan nekromassa. Sedangkan kandungan karbon menurut IPCC 2006, merupakan hampir setengah dari jumlah biomassa, dimana 46% dari biomassa pada vegetasi hutan tersusun atas unsur karbon dan diperoleh hasil kandungan karbon sebesar 32 ton/ha. Biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan revegetasi merupakan biaya total yang harus dikeluarkan oleh perusahaan ketika akan melakukan kegiatan revegetasi. Biayabiaya yang dikeluarkan dalam kegiatan ini antara lain biaya kegiatan pemindahan tanah, persiapan lahan dan penanaman, pemeliharaan juga perlindungan tanaman sampai ke tahap pemanenan. Diasumsikan semua plot biaya untuk pemindahan tanah didalamnya termasuk kegiatan sewa alat dan upah operator alat, persiapan lahan dan penanaman, pemeliharaan tahun pertama sampai tahun keempat, perlindungan tanaman pada tahun ketiga sampai keenam serta pemanenan pada tahun ke sepuluh adalah sama per hektarnya, juga untuk biaya verifikasi dalam perdagangan karbon. Dari 13 plot, luasan seluruhnya adalah 45 ha, biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan revegetasi ini adalah sebesar Rp.3.608.888.250 Penjualan carbonstock diasumsikan harganya adalah US $12/ton per ha dan diasumsikan harga US $1 adalah Rp.12 000, dengan menggunakan CCB (carbon, community and biodiversity) sebagai skemanya. Penerimaan dari hasil penjualan carbonstock diperoleh sebesar Rp.55 105 093 pada tahun ke lima dan Rp.132 940 815 pada tahun ke sepuluh, jika dibandingkan dengan pengeluaran biaya untuk kegiatan revegetasi sangatlah jauh untuk menutupi biayanya. Untuk menambah kekurangan biaya operasional kegiatan revegetasi, maka dilakukan kegiatan pemanenan pada tahun ke sepuluh, dan hasil perhitungan diperoleh sebesar Rp.6 457 840 007 hasil dari penjualan kayu ini bisa menutupi biaya kegiatan revegetasi dan perusahaan masih mendapatkan keuntungan dari penjualan kayu tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai simpanan karbon di setiap lokasi areal revegetasi di PT Antam Tbk UBPE Pongkor dan diharapkan menjadi menjadi referensi bagi pihak pengelola pertambangan dalam melakukan evaluasi kegiatan revegetasi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78714
Appears in Collections:MT - Multidiciplinary Program

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015bsu.pdf
  Restricted Access
15.74 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.