Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78685
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorGhulamahdi, Munif-
dc.contributor.advisorGuntoro., Dwi-
dc.contributor.authorPerkasa, Achmad Yozar-
dc.date.accessioned2016-02-25T04:07:43Z-
dc.date.available2016-02-25T04:07:43Z-
dc.date.issued2015-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78685-
dc.description.abstractSalah satu masalah dalam budidaya kedelai jenuh air di lahan pasang surut adalah gangguan gulma. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan herbisida yang paling efektif untuk mengendalikan gulma pada budidaya kedelai jenuh air di lahan pasang surut. Penelitian dilaksanakan di lahan pasang surut pada tanah mineral di Desa Banyu Urip dan tanah mineral bergambut di Desa Muliasari, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Palembang, Sumatera Selatan pada bulan Juli sampai Desember 2013. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok satu faktor yaitu jenis herbisida. Percobaan terdiri atas delapan perlakuan dengan tiga ulangan. Perlakuan yang diuji yaitu kontrol (P0), penyiangan manual 4 minggu setelah tanam (MST) (P1), paraquat 2 l/ha 4 MST (P2), glifosat 3 l/ha 4 MST (P3), oksifluorfen 2 l/ha 3 hari sebelum tanam (HSbT) (P4), oksifluorfen 2 l/ha 3 HSbT di ikuti aplikasi paraquat 2 l/ha 4 MST (P5), oksifluorfen 2 l/ha 3 HSbT di ikuti aplikasi glifosat 3 l/ha 4 MST (P6), aplikasi herbisida penoksulam 1 l/ha 2 MST (P7). Hasil penelitian menunjukkan bahwa gulma golongan teki Cyperus iria adalah gulma paling dominan pada lahan percobaan dengan NJD 37.77% di tanah mineral sedangkan di tanah mineral bergambut sebesar 26.43%. Herbisida yang paling efektif menekan gulma di tanah mineral adalah paraquat yang ditunjukkan dengan hasil bobot kering gulma total paling rendah pada 4, 6, dan 8 MST. Herbisida yang paling efektif menekan gulma di tanah mineral bergambut adalah oksifluorfen yang ditunjukkan dengan hasil bobot kering gulma total paling rendah pada 4 dan 8 MST. Herbisida yang paling baik untuk produksi kedelai di tanah mineral adalah glifosat ditunjukkan dengan produktivitas sebesar 3.76 ton/ha. Herbisida yang paling baik untuk produksi kedelai di tanah mineral bergambut yaitu paraquat yang ditunjukkan dengan produktivitas sebesar 1.5 ton/ha. Aplikasi herbisida pre emergence sebaiknya dilakukan sebelum tanam kedelai. Aplikasi herbisida post emergence harus dilakukan secara hati-hati dengan menggunakan sungkup nozzle untuk mencegah keracunan pada tanaman.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgronomyid
dc.subject.ddcSoybeanid
dc.subject.ddc2013id
dc.subject.ddcBanyu Asin-Sumatera Selatanid
dc.titleStudi Pengendalian Gulma Dengan Menggunakan Herbisida Pada Budidaya Kedelai Jenuh Air Di Lahan Pasang Surut.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbudidaya jenuh airid
dc.subject.keywordkedelaiid
dc.subject.keywordlahan pasang surutid
dc.subject.keywordpengendalian gulmaid
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015ayp.pdf
  Restricted Access
19.58 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.