Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78684
Title: Pemodelan Dinamik Pengelolaan Kawasan Wisata Pesisir Secara Interspasial (Studi Kasus: Pesisir Tanjung Pasir Dan Pulau Untung Jawa).
Authors: Fahrudin, Achmad
Wardiatno, Yusli
Muflih, Akrom
Issue Date: 2015
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Pantai Tanjung Pasir dan pulau Untung Jawa memiliki potensi untuk pengembangan wisata, tetapi memiliki kekurangan dari segi kualitas lingkungan yang kurang baik, aksesibilitas terbatas, dan jumlah pengunjung yang telah melebihi daya tampung. Tujuan penelitian ini adalah (1) menentukan kesesuaian dan daya dukung kawasan, (2) menentukan pola keterkaitan pengelolaan wisata pesisir Tanjung Pasir dan Pulau Untung Jawa, (3) mengkaji nilai ekonomi wisata pesisir Tanjung Pasir dan Pulau Untung Jawa, (4) menyusun model dinamik pengelolaan wisata terhadap jumlah wisatawan dan pendapatan wisata. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, data dikumpulkan berdasarkan kuesioner dan survei lapangan. Metode analisis data terdiri dari trend wisatawan, kesesuaian, daya dukung, dan valuasi ekonomi. Analisis input-output serta model dinamik dilakukan untuk menganalisis pengelolaan wisata pesisir berkelanjutan. Kesesuaian wisata Pantai Tanjung Pasir adalah 83.33% (sangat sesuai), pantai Untung Jawa selatan dan timur sebesar 78.57% dan 85.71% (sangat sesuai), mangrove Untung Jawa sebesar 56.14% (sesuai), wisata snorkeling di P. Rambut sebesar 56.14% (sesuai) tetapi snorkeling P. Untung Jawa sebesar 42.11% (tidak sesuai). Daya dukung kawasan Pantai Tanjung Pasir sebanyak 162 orang per hari, pantai Untung Jawa selatan 31 orang per hari dan timur 43 orang per hari, wisata mangrove P. Untung Jawa 69 orang per hari, dan wisata snorkeling P. Rambut 20 orang per hari. Akan tetapi, jumlah wisatawan aktual di kedua wilayah melebihi daya dukung tersebut. Nilai valuasi ekonomi dengan surplus konsumen di Tanjung Pasir sebesar Rp 189 802 kunjungan per orang yang dipengaruhi oleh faktor biaya transportasi, waktu wisata, dan biaya subtitusi. Kemudian pada Pulau Untung Jawa sebesar Rp. 738 109 kunjungan per orang yang dipengaruhi oleh faktor biaya perjalanan, presepsi lingkungan, dan tingkat pendidikan. Keterkaitan Tanjung Pasir dan Untung Jawa sebagai akses utama adalah 87% dan sebagian surplus konsumen Untung Jawa (30.45%) masuk ke surplus konsumen kawasan administrasi Tanjung Pasir. Nilai WTP rata-rata Tanjung Pasir (86.67% dari responden) sebesar Rp. 13 350 kunjungan per orang, sedangkan Pulau Untung Jawa (96.67% dari responden) sebesar Rp. 16 517 kunjungan per orang. Faktor yang mempengaruhi yaitu presepsi lingkungan, waktu wisata, biaya subtitusi, dan pendapatan. Skenario pengelolaan terbaik untuk wisata Tanjung Pasir dan Pulau Untung Jawa adalah skenario 3 (perbaikan kualitas lingkungan, fasilitas sarana prasarana, dan pengendalian jumlah wisatawan). Jumlah pengunjung Tanjung Pasir pada 2024 sebesar 385 414 orang dan Untung Jawa sebesar 10119 495 orang. Nilai keduanya lebih rendah dibandingkan kondisi eksisiting. Pertumbuhan wisata secara ekonomi menunjukkan peningkatan selama 10 tahun ke depan, dengan surplus konsumen pada tahun 2024 di Tanjung Pasir sebesar Rp. 547 miliar dan Pulau Untung Jawa sebesar Rp. 7.81 triliun. Pengelolaan terintegrasi perlu dilakukan agar dapat mencapai keberlanjutan kawasan wisata dalam bidang ekologi, ekonomi, dan sosial.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78684
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015amu.pdf
  Restricted Access
2.37 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.