Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78681
Title: Pengaruh Intervensi Pendidikan Gizi Dengan Penambahan Pemberian Buah-Buahan Dan Aktivitas Fisik Terhadap Berat Badan Dan Imt/U Siswa Obes Sdit Bogor.
Authors: Madanijah, Siti
Baliwati, Yayuk Farida
Kustiani, Ai
Issue Date: 2015
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pemberian buah-buahan dan aktivitas fisik pada intervensi pendidikan gizi terhadap berat badan dan IMT/U siswa obes. Tujuan khusus penelitian yaitu: 1) menganalisis perbedaan karakteristik subjek dan orang tua, tingkat pengetahuan gizi, kebiasaan konsumsi buah, sumber asupan serat, dan kebiasaan aktivitas fisik antar kelompok perlakuan; 2) menganalisis perubahan pengetahuan gizi, asupan serat, aktivitas fisik, berat badan, dan IMT/U subjek setiap kelompok perlakuan; 3) menganalisis pengaruh pemberian buah-buahan dan aktivitas fisik pada intervensi pendidikan gizi terhadap berat badan dan IMT/U subjek. Desain penelitian yaitu kuasi eksperimental selama 5 minggu. Lokasi penelitian yaitu SDIT Ummul Quro, SDIT Insan Kamil, dan SDIT Aliya Bogor. Subjek dibagi tiga kelompok perlakuan berdasarkan sekolahnya. Perlakuan A berupa intervensi pendidikan gizi dan aktivitas fisik (PG+AF), perlakuan B berupa pendidikan gizi dan buah-buahan (PG+B) serta perlakuan C berupa pendidikan gizi, aktivitas fisik, dan buah-buahan (PG+AF+B). Intervensi buah-buahan 5 kali/minggu sebanyak 1-2 porsi. Intervensi aktivitas fisik selama 30 menit setiap 3 kali/minggu. Intervensi pendidikan gizi selama 30 menit setiap seminggu sekali. Subjek merupakan siswa kelas 5 dan 6 yang dipilih secara purposif dengan kriteria inklusi yaitu status gizi obesitas, tidak menderita penyakit yang mengganggu penelitian, tidak sedang ikut kegiatan serupa, tidak mengonsumsi suplemen/obat untuk menurunkan berat badan, dan tidak sedang menjalani diet penurunan berat badan. Jumlah subjek dengan α 5%, β 80%, standar deviasi (sd) IMT/U 0.34 dan selisih rata-rata (Δ) IMT/U yang diinginkan yaitu 0.27 sehingga jumlah subjek 25 setiap kelompok perlakuan. Penambahan antisipasi drop out sebesar 15% sehingga jumlah subjek menjadi 30 siswa setiap kelompok perlakuan. Data primer terdiri dari karakteristik orang tua dan subjek, kebiasaan konsumsi buah, konsumsi pangan 2x24 jam, aktivitas fisik 2x24 jam, pengetahuan gizi, dan status gizi. Semua data primer dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner, termasuk kuesioner recall konsumsi pangan dan Food Frequency Questionnaire, kecuali data berat badan dan tinggi badan melalui pengukuran langsung. Data diolah menggunakan Microsoft Office Excel 2010. Analisis yang dilakukan yaitu analisis deskriptif dan inferensia menggunakan program Statistical Product and Service Solution for Windows versi 17. Analisis data inferensia terdiri dari uji Paired sample t-test, uji One-way Anova, uji Kruskal Wallis, dan uji Ancova. Sebagian besar subjek (>50%) berjenis kelamin laki-laki dan berusia 10-12 tahun. Lebih dari 50% subjek memiliki riwayat berat badan lahir normal yaitu pada rentang 2500-3999 g. Sebanyak 60% subjek kelompok A tidak mendapatkan ASI eksklusif, dan lebih dari 70% kelompok B dan C mendapatkan ASI eksklusif. Mayoritas orang tua subjek merupakan lulusan perguruan tinggi dengan persentase ayah ≥90% dan ibu >70%. Sebagian besar (≥50%) status gizi orang tua subjek baik ayah maupun ibu pada semua kelompok termasuk kategori BB lebih. Lima besar jenis buah-buahan yang dikonsumsi subjek adalah jeruk, pepaya, apel, pisang, dan mangga dan yang paling sering dikonsumsi yaitu jeruk. Sebagian besar subjek (>50%) pada masing-masing kelompok lebih menyukai buah yang disajikan dalam bentuk utuh. Kecenderungan subjek dalam mengonsumsi buah masih rendah karena persentase frekuensi konsumsi buah yang terbesar (≥ 50%) terdapat pada kategori kurang (1-2x porsi/hari) pada semua kelompok. Sumber serat terbesar (≥48%) yang dikonsumsi subjek berasal dari serealia dan olahannya. Sebagian besar subjek (>50%) berada pada kategori asupan serat 5-10 g di semua kelompok. Semua kelompok perlakuan mengalami peningkatan rata-rata asupan serat setelah diberikan intervensi dengan peningkatan terbesar terdapat pada kelompok C (0.86 g), kemudian kelompok B (0.73 g), dan kelompok A (0.39 g). Kebiasaan aktivitas fisik subjek dinyatakan melalui jumlah waktu yang digunakan dalam kegiatan berupa screen time, jalan kaki, dan alat transportasi ke sekolah, yang dibedakan antara hari sekolah dan hari libur. Jumlah waktu screen time yang digunakan subjek cenderung lebih banyak pada hari libur daripada hari sekolah. Sebagian besar subjek (>40%) pada semua kelompok melakukan jalan kaki pada hari sekolah dalam jumlah waktu sedikit yaitu <30 menit/hari. Lebih dari 60% subjek menggunakan alat transportasi mobil ke sekolah. Tingkat aktivitas fisik subjek pada semua kelompok adalah ringan. Kelompok A dan C mengalami kenaikan rata-rata aktivitas fisik setelah diberikan intervensi yaitu sebesar 0.02, sedangkan kelompok B mengalami penurunan sebesar 0.05. Sebagian besar subjek (>50%) dari masing-masing kelompok memiliki tingkat pengetahuan gizi sedang. Pertanyaan mengenai pengertian makanan sehat, pengertian kegemukan pada anak, dan tujuan olahraga dijawab benar oleh sebagian besar siswa (≥80%) pada semua kelompok perlakuan. Setelah diberikan intervensi, nilai pengetahuan gizi dari semua materi yang diberikan mengalami peningkatan dan sebagian besar telah mencapai kategori baik (>80%). Penurunan rata-rata berat badan dialami oleh kelompok A dan C yaitu masing-masing sebesar 0.71 kg dan 0.34 kg. Adapun kelompok B mengalami kenaikan sebesar 0.6 kg. Semua kelompok perlakuan mengalami penurunan IMT yang berturut-turut dari yang terbesar sampai yang terkecil yaitu 0.22 pada kelompok C, 0.20 pada kelompok A, dan 0.13 pada kelompok B. Karakteristik subjek dan karakteristik orangtua tidak berbeda nyata antar kelompok perlakuan, kecuali usia dan berat badan lahir. Tidak terdapat perbedaan yang nyata pada kebiasaan konsumsi buah dan tingkat pengetahuan gizi subjek antar kelompok perlakuan. Pemberian intervensi dapat meningkatkan rata-rata asupan serat dengan peningkatan terbesar terdapat pada kelompok C. Kelompok yang mendapatkan intervensi aktivitas fisik mengalami kenaikan rata-rata aktivitas fisik dan penurunan rata-rata berat badan. Penurunan IMT dialami oleh semua kelompok perlakuan dengan penurunan terbesar terdapat pada kelompok C. Perlakuan intervensi buah-buahan, aktivitas fisik, dan pendidikan gizi berpengaruh signifikan terhadap penurunan berat badan, sedangkan terhadap IMT tidak berpengaruh signifikan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78681
Appears in Collections:MT - Human Ecology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015aku1.pdf
  Restricted Access
21.06 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.