Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78659
Title: Analisis Bangkitan Debu Jatuh Dari Tanah Regosol Di Pulau Jawa
Authors: Yuwono, Arief Sabdo
Erizal.
Azmi, Asiyah
Issue Date: 2015
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Debu jatuh (dustfall) merupakan salah satu parameter kualiatas udara ambien yang ditetapkan dalam PP No.41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Tingginya bangkitan debu ke udara ambien dipengaruhi oleh empat hal, yaitu angin yang kencang, tanah yang kering, vegetasi yang jarang dan partikel tanah yang dapat terdistribusi oleh angin. Pengendalian bangkitan debu jatuh dapat dilakukan dengan efektif dan efisien jika telah diketahui besarnya pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap bangkitannya. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh korelasi antara kecepatan angin, kadar air tanah, dan persentase tutupan lahan terhadap bangkitan debu jatuh, mendeskripsikan pengaruh tiga faktor tersebut terhadap bangkitan debu jatuh, dan menganalisis karakteristik fisik (bentuk dan distribusi frekuensi ukuran debu jatuh). Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai Mei 2015. Penelitian dilakukan terhadap tiga contoh uji tanah regosol yaitu tanah regosol yang berasal dari Kecamatan Gunung Sindur Kab. Bogor, Pelabuhan Ratu Kab. Sukabumi, dan Pantai Parangkusumo Kab. Bantul. Pengukuran bangkitan debu jatuh dilakukan dalam skala laboratorium menggunakan tiga jenis tanah regosol. Alat dan bahan yang digunakan untuk mengukur konsentrasi debu jatuh adalah dustfall canister, filter whatman 41, neraca analitik OHAUS, dan oven. Persyaratan umum dalam melakukan pengukuran debu jatuh mengikuti ketentuan dalam SNI 13-4703-1998 tentang Penentuan Kadar Debu di Udara dengan Penangkap Debu Jatuh. Analisis juga dilakukan terhadap tekstur tanah dan distribusi frekuensi ukuran partikel debu jatuh. Analisis tekstur tanah dilakukan dengan metode ASTM. Prosedur analisis dilakukan berdasarkan tahapan yang ditetapkan oleh Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. Analisis distribusi frekuensi ukuran partikel dilakukan dengan cara menangkap debu jatuh diatas sebuah piringan transparan. Debu tersebut dibiarkan menempel secara pasif diatas piringan transparan untuk mengambil pendekatan bahwa debu yang tertangkap merupakan debu jatuh. Piringan beserta debu jatuh yang menempel tersebut dianalisis menggunakan scanning electron microscope (SEM) agar dapat mendeskripsikan morfologi dan distribusi frekuensi ukuran partikel debu jatuh dari jenis tanah tertentu. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa kecepatan angin berkorelasi positif dengan bangkitan debu jatuh, sedangkan kadar air tanah dan tutupan lahan berkorelasi negatif dengan bangkitan debu jatuh. Hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan bangkitan debu jatuh digambarkan dengan persamaan polinomial berganda. Nilai R-sq antara konsentrasi debu jatuh hasil pengukuran dan konsentrasi debu jatuh hasil perhitungan menggunakan model persamaan polinomial pada tanah regosol, di Kec. Gunung Sindur, Pantai Pelabuhan Ratu, dan Gumuk Pasir Parangkusumo, yaitu berturut-turut sebesar 0.86; 0.95 dan 0.99. Distribusi frekuensi ukuran debu jatuh jenis tanah regosol dari tiga lokasi berbeda didominasi oleh ukuran 10 – 100 μm.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78659
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015aaz1.pdf
  Restricted Access
11.41 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.