Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78240
Title: Inclusive Green Economy Di Provinsi Kalimantan Timur: Trade-Off Antara Pengurangan Emisi Dan Kinerja Ekonomi
Authors: Syaukat, Yusman
Juanda, Bambang
Sutomo., Slamet
Nababan, Yusniar Juliana
Issue Date: 2015
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Konsep inclusive green economy atau ekonomi hijau inklusif merupakan pengembangan dari konsep ekonomi hijau, yang dipahami sebagai suatu cara yang menyatukan tujuan sosial, ekonomi dan lingkungan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan (Poverty-Environment Partnership/PEP 2012). Ekonomi hijau inklusif merupakan konsep pembangunan yang memberikan saran agar pembangunan ekonomi perlu mempertimbangkan ekonomi yang ramah lingkungan dan juga berimplikasi positif terhadap kesejahteraan masyarakat, atau yang disebut sebagai triple bottom line. Konsep kebijakan ekonomi hijau diperkirakan mampu menciptakan peningkatan pengelolaan asset lingkungan dengan mengurangi polusi dan degradasi lingkungan serta menjamin terjadinya distribusi manfaat yang berkeadilan. Dalam konteks Indonesia, kebijakan ekonomi hijau tersebut telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Kebijakan tersebut dikenal sebagai pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup (Makmun, 2011). Strategi dari kebijakan tersebut dituangkan dalam dokumen Indonesia Climate Change Sectoral Roadmap (ICCSR) yang diterbitkan oleh Bappenas, yang memuat strategi sembilan sektor dalam menghadapi tantangan perubahan iklim hingga tahun 2030 ke depan. Selain itu, Pemerintah Indonesia juga telah membuat perencanaan target penurunan emisi tersebut dalam dokumen Rencana Aksi Nasional Penurunan emisi Gas Rumah Kaca (RAN GRK) yang diatur dalam Peraturan Presiden (PerPres) No. 61 Tahun 2011. Sebagai respon terhadap kebijakan nasional dalam mengurangi emisi, maka Provinsi Kalimantan Timur memiliki komitmen guna berkontribusi secara aktif. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah menyusun Rencana Aksi Daerah untuk Penurunan emisi Gas Rumah Kaca (RAD GRK) pada tahun 2012. Pengurangan emisi di Kalimantan Timur menjadi penting, karena Provinsi ini termasuk dalam penghasil emisi terbesar ketiga di Indonesia. Kinerja ekonomi Kalimantan Timur yang baik, diikuti dengan munculnya eksternalitas lingkungan berupa emisi, serta masalah sosial seperti distribusi pendapatan. Terkait dengan uraian dan permasalahan di atas, penelitian memiliki tiga tujuan:(1) mengestimasi dampak kebijakan pengurangan emisi terhadap kinerja ekonomi dan tingkat emisi di Kalimantan Timur; (2) mengestimasidampak penerapan kebijakan pengurangan emisi terhadap distribusi pendapatan masyarakat; dan (3) mengestimasi dampak kebijakan perdagangan emisi terhadap kinerja ekonomi, tingkat emisi dan distribusi pendapatan. Beberapa skenario kebijakan dilakukan dengan menggunakan berbagai data, baik yang berasal dari Pemerintah Daerah maupun berbagai sumber data lainnya. Target ekonomi dan sosial ditentukan berdasarkan data target pertumbuhan dan penyerapan tenaga kerja yang berasal dari dokumen RPJMD Kalimantan Timur. Target lingkungan ditentukan berdasarkan besaran target mitigasi emisi dari dokumen RAD GRK Kalimantan Timur. Tujuan pertama penelitian dijawab dengan menggunakan model Goal Programming untuk memperoleh kinerja ekonomi yang optimal dengan adanya penerapan kebijakan pengurangan emisi. Model Reduced Form SAM digunakan untuk menganalisis dampak perubahan output yang disebabkan kebijakan pengurangan emisi terhadap distribusi pendapatan masyarakat. Model Linear Programming digunakan untuk mengestimasi manfaat ekonomi yang dapat diperoleh dari penerapan kebijakan perdagangan emisi dalam rangka mencapai target pengurangan emisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:(1) terjadi perlambatan ekonomi akibat penerapan kebijakan pengurangan emisi atau terdapat trade-off antara pengurangan emisi dan kinerja ekonomi Kalimantan Timur, akibat adanya transformasi struktur ekonomi; (2) penerapan kebijakan pengurangan emisi berpotensi dalam menciptakan pemerataan pendapatan masyarakat, melalui penyerapan tenaga kerja pada sektor-sektor yang lebih bersifat labour-intensive; dan (3) perdagangan emisi dapat meminimalkan trade-off yang terjadi, bahkan berpotensi dalam meningkatkan kinerja ekonomi wilayah Kalimantan Timur.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78240
Appears in Collections:DT - Economic and Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015yjn.pdf
  Restricted Access
6.54 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.