Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78237
Title: Produksi Nanoemulsi Ekstrak Daun Gedi (Abelmoschus Manihot L. Medik) Dan Uji Potensinya Sebagai Hepatoprotektor
Authors: Noor, Erliza
Harditjaroko, Liesbetini
Maddu, Akhiruddin
Pranowo, Dodyk
Issue Date: 2015
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Tanaman Gedi (Abelmoschus manihot L. Medik) merupakan tanaman yang termasuk dalam famili tanaman berbunga (malvacea) dan memiliki genus abelmoschus, habitat alami tanaman gedi adalah daerah tropis hingga sub-tropis. Hasil karakterisasi ekstrak etanol daun tanaman gedi menunjukkan bahwa daun tanaman gedi memiliki senyawa flavonoid glikosida yang berpotensi sebagai sumber antioksidan. Pada umumnya senyawa flavonoid yang dihasilkan dari ekstrak tanaman memiliki ukuran partikel yang sangat besar, hal ini berdampak pada rendahnya tingkat kelarutan dan bioaviabilitas dari senyawa tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu dilakukan modifikasi terhadap penanganan flavonoid glikosida yang terdapat dalam daun gedi sehingga ketika ditransformasi ke dalam tubuh masih memiliki kemampuan sebagai sumber antioksidan dengan bioaviabilitas yang tinggi, dan mampu berperan sebagai hepatoprotektor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan teknologi produksi nanoemulsi ekstrak etanol daun gedi yang terbaik sebagai hepatoprotektor yang dilakukan dengan mendapatkan parameter-parameter standarisasi daun gedi diantaranya adalah kadar senyawa yang larut dalam air, kadar senyawa yang larut dalam etanol, kadar flavonoid total, kadar abu, kadar air, total bakteri dan total kapang serta kadar logam timbal, kemudian mendapatkan kondisi proses ekstraksi daun geni yang optimum terhadap rendemen ekstrak etanol dan aktivitas antioksidan yang dihasilkan, hasil dari ekstraksi kemudian dilakukan pembuatan nanoemulsi ekstrak etanol daun gedi dan selanjutnya di uji sebagai hepatoprotector secara in vivo. Berdasarkan pada hasil penelitian menunjukkan simplisia daun gedi telah memenuhi standar MMI dengan kadar air 7,45 ± 0,28 %bk, kadar abu total 10,46 ± 0,33% bk, kadar abu tidak larut asam 0,96 ± 0,03 %bk, kadar sari larut air 12,80 ± 0,20 %bk, kadar sari larut etanol 17,44 ± 0,16 %bk. Ekstrak etanol daun gedi juga telah memenuhi standar Perka BPOM No 12. Tahun 2014 tentang persyaratan mutu sediaan obat, dimana ekstrak etanol yang dihasilkan memiliki kadar air 5,60 ± 0,37 %b/b, kadar abu total 12, 82 ± 0,44 % b/b, kadar abu tidak larut asam 0,24 ± 0,05 %b/b, bobot jenis ekstrak pada pengenceran 5% 0, 83 ± 0,01, bobot jenis ekstrak pada pengenceran 10% 0,85 ± 0,02, total cemaran bakteri 2,1 x 103 koloni g-1, total cemaran kapang 3,6 x 103 koloni g-1, dan kadar timbal sebesar 4,67 ± 0,03 %.Konsentrasi pelarut yang paling baik untuk mengekstrak flavonoid dari daun gedi adalah pelarut etanol dengan konsentrasi sebesar 96% dengan flavonoid total yang didapat sebesar 37,29 ± 0,40 mg g-1 dengan aktivitas antioksidan IC50 512,41 ± 3,44 μg ml-1. Persamaan regresi berganda ekstraksi daun gedi yang dihasilkan adalah Total Flavonoid = 55.138 -0.229X1+ 0.430X2 + 1.273X3 - 1.553X12 - 1.465X22 - 0.829X32. Berdasarkan persamaan tersebut kondisi proses yang optimal didapat dengan waktu ekstraksi 4,83 jam,suhu ekstraksi 34,33oC dan kecepatan pengadukan 322 rpm dengan total flavonoid yang dihasilkan sebesar 55,41 mg g-1. Faktor yang paling berpengaruh pada proses ekstraksi ini adalah waktu ekstraksi > kecepatan pengadukan > suhu ekstraksi. Aktivitas antioksidan ekstrak daun gedi dinyatakan dalam IC50 sebesar 383,49 μg ml-1. Dengan teknik homogenisasi dan evaporasi, nanoemulsi ekstrak daun gedi terbaik diperoleh pada kecepatan homogenisasi sebesar 20.000 rpm (G-force 2.912 × g) selama 10 menit dengan ukuran partikel yang dihasilkan adalah 100 ± 4 nm, sedangkan nilai konduktivitas dan pH sebesar 259,55 ± 0,59 μS cm-1 dan 6,73 ± 0,00. Kadar total flavonoid pada kondisi proses terbaik lebih rendah dibandingkan dengan ekstrak etanol daun gedi, namun memiliki aktivitas antioksidan lebih tinggi (IC50 = 467,55 ± 0,36 μg ml-1). Stabilitas ukuran partikel nanoemulsi ekstrak daun gedi selama 14 hari tidak berbeda nyata, namun untuk parameter konduktivitas, pH, kadar flavonoid total dan aktivitas antioksidan cenderung tidak stabil Berdasarkan pada hasil evaluasi biokimia dan hispatologi, dosis yang paling baik sebagai hepatoprotektor adalah larutan nanoemulsi ekstrak etanol daun gedi sebesar 2 ml kg-1 berat badan memberikan nilai SGPT, SGOT, total bilirubin dan total albumin masing-masing sebesar 60,87 ± 8,65 U ml-1, 76,16 ± 1,94 U ml-1, 67,3 ± 7,9 μg ml-1, 15,9 ± 1,0 mg ml-1 Secara keseluruhan, tanaman gedi memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber antioksidan baru yang memiliki peluang sebagai hepatoprotektor. Oleh karena itu, kedepan perlu dikembangkan lebih lanjut aplikasi sediaan nanoemulsi sebagai bahan obat.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78237
Appears in Collections:DT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015dpr.pdf
  Restricted Access
2.34 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.