Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/77684
Title: Analisis Perubahan Penggunaan Lahan dan Fragmentasi Lahan Pertanian Di Kabupaten Bogor Bagian Barat
Authors: Sitorus, Santun R P
Munibah, Khursatul
Dinillah, Zulfa Annida
Issue Date: 2015
Publisher: Bogor Agricultral University (IPB)
Abstract: Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu penyebab semakin tingginya aktivitas manusia yang akan memicu laju perubahan penggunaan lahan dan penyempitan lahan yang berasosiasi dengan fragmentasi lahan. Kabupaten Bogor Bagian Barat merupakan Wilayah Pembangunan I Kabupaten Bogor yang ditetapkan untuk pengembangan sektor pertanian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi lahan non pertanian dan tingkat fragmentasi lahan pertanian. Penggunaan lahan di Kabupaten Bogor bagian Barat khususnya pada Kecamatan Jasinga, Cigudeg, Parung Panjang dan Tenjo pada tahun 2001 sebanyak 88.54% berupa lahan pertanian yang terdiri dari sawah, kebun campuran, tegalan, hutan, dan perkebunan. Pada tahun 2013 penggunaan lahan pertanian mengalami pengurangan menjadi 85.37%. Terjadi penyusutan lahan pertanian sebesar 3.17% selama periode 12 tahun. Perubahan penggunaan lahan didominasi oleh perubahan lahan kebun campuran menjadi emplasemen. Hasil analisis tingkat fragmentasi lahan pertanianmenggunakan patch analysismenunjukkan bahwa lahan pertanian di Kecamatan Parung Panjang lebih terfragmentasi dibandingkan dengan tiga kecamatan lainnya. Jarak yang relatif dekat antara Kecamatan Parung Panjang dan Kota Tangerang yang sedang mengalami perkembangan pesat dalam sektor permukiman menjadi salah satu penyebab banyaknya jumlah polygon (NumP) dan kecilnyarata-rata luas polygon (MPS) di kecamatan tersebut. Rendahnya parameter NumP dan tingginya parameter MPS di Kecamatan Jasinga menunjukkan bahwa kecamatan tersebut mampu mempertahankan lahan pertaniannya. Hasil analisis regresi menunjukkan perubahan penggunaan lahan terjadi karena besarnya luas area lahan terbagun dan jarak ke pusat kota, pusat desa atau kecamatan sedangkan fragmentasi lahan pertanian terjadi karena kepadatan penduduk, jarak ke jalan tol, ukuran rumah dan pekarangan, harga lahan non sawah jauh dari jalan dan jumlah KK.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/77684
Appears in Collections:UT - Soil Science and Land Resources

Files in This Item:
File SizeFormat 
A15zad.pdf
  Restricted Access
1.3 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.