Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/77600
Title: Analisis Tingkat Kekeringan Lahan Sawah Di Wilayah Bekasi Utara Menggunakan Citra Landsat-7
Authors: Tjahjono, Boedi
Munibah, Khursatul
Analisis, Anis Puspa Ningrum
Issue Date: 2015
Publisher: Bogor Agricultral University (IPB)
Abstract: Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak di katulistiwa dan sensitif terhadap gejala klimatologis El Nino dan La Nina. Gejala El Nino menghasilkan iklim kering dan sebaliknya La Nina menghasilkan iklim basah yang berlebih di Indonesia. Jika gejala La Nina terjadi di samudera Pasifik, maka di Indonesia terancam oleh bencana banjir, dan sebaliknya jika gejala El Nino yang terjadi maka Indonesia terancam oleh bencana kekeringan. Ancaman kekeringan sebagian besar berada di Indonesia bagian timur, namun tidak menutup kemungkinan untuk terjadi di Indonesia bagian barat, seperti yang terjadi di Kabupaten Bekasi, terutama yang berada di kecamatan-kecamatan Sukatani, Karang Bahagia, Sukakarya, Cabangbungin, dan Muara Gembong. Tujuan penelitian ini adalah (1) melakukan identifikasi lapangan dan klasifikasi terhadap area-area lahan sawah yang mengalami kekeringan di lima kecamatan tersebut di atas, (2) melakukan penilaian NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) dan LST (Land Surface Temperature) dari citra Landsat-7 pada lima kecamatan tersebut di atas, dan (3) melakukan analisis hubungan antara data kekeringan di lapangan dengan nilai-nilai NDVI dan LST. Metode penilaian kekeringan lapangan dilakukan secara kualitatif dengan kategori tertentu, adapun untuk menilai NDVI dan LST berturut-turut mengacu pada formula Rouse et al. (1973) dan situs http://www.yale.edu/eco. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekeringan yang terjadi di daerah penelitian ini sebagian disebabkan oleh kekeringan alamiah dan sebagian oleh kekeringan antropogenik. Dari 140 titik sampel didapatkan 32,25% termasuk ke dalam kelas tidak kering, 14,71% agak kering, 15,68% kering, dan 37,25% kering sekali. Dari hasil tersebut lahan pertanian tidak kering dan kering sekali tampak lebih dominan di daerah penelitian. Analisis NDVI dan LST dilakukan pada citra Landsat-7 multitemporal, yaitu dari citra tahun 2000, 2005, 2010, dan 2014. Seluruh citra tersebut dipilih dari tanggal akuisisi yang sama yaitu pada bulan kering (22 Juni sampai 28 Juli). Berdasarkan hasil analisis terlihat bahwa NDVI tahun 2014 cenderung memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, sebaliknya nilai LST tahun 2014 cenderung lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Hubungan antara LST dan NDVI bersifat negatif yaitu semakin tinggi suhu permukaan maka indeks vegetasi semakin menurun. Adapun hubungan antara kekeringan lapangan dengan penilaian NDVI dan LST menunjukan adanya kesesuaian. Hasil penelitian setelah dilakuakn pengkelas menggunakan nilai NDVI dan LST menunjukkan bahwa luas lahan tidak kering 54.6 ha, kering 214.2 ha, dan kering sekali 19 ha. Dari hasil tersebut lahan pertanian kering tampak lebih dominan di daerah penelitian.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/77600
Appears in Collections:UT - Land Resource Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
A15apn.pdf
  Restricted Access
25.3 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.