Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/77577
Title: Respons Fisiologis Juvenil Ikan Gabus Channa Striata Pada Transportasi Sistem Tertutup
Authors: Supriyono, Eddy
Nirmala, Kukuh
Harris, Enang
Wahyu
Issue Date: 2015
Publisher: Bogor Agricultral University (IPB)
Abstract: Ikan gabus Channa striata merupakan ikan komoditas penting yang memiliki permintaan tinggi di Indonesia. Ikan ini diminati karena banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan olahan dan dagingnya berkhasiat untuk penyembuhan. Saat ini kegiatan pembesaran ikan gabus telah banyak dilakukan di daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah, benih ikan gabus yang digunakan umumnya didatangkan dari daerah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Perbedaan jarak antara lokasi kegiatan pembesaran dengan lokasi penghasil benih menyebabkan butuhnya kegiatan transportasi untuk menunjang kegiatan produksi. Namun, kegiatan transportasi dapat menyebabkan ikan mengalami stres dan berakibat kematian. Kegiatan transportasi bertujuan menghasilkan jumlah ikan sehat tertinggi yang ditransportasikan dengan kepadatan ikan yang efisien. Saat ini metode transportasi benih ikan gabus masih mengacu pada metode yang digunakan untuk ikan jenis lain atau dilakukan hanya berdasarkan pengalaman penjual benih. Akibatnya metode yang digunakan para penjual benih menjadi beragam. Contohnya, jumlah kepadatan ikan yang digunakan untuk transportasi benih berkisar dari 40 sampai 100 ekor L-1. Kondisi ini menyebabkan rendahnya keberhasilan transportasi benih ikan gabus. Kegiatan transportasi benih selama 24 jam mengakibatkan kematian lebih dari 15% saat sampai di lokasi tujuan dan kematian sebesar 60% saat pemeliharaan pascatransportasi. Oleh karena itu diperlukan penelitian untuk mengevaluasi pengaruh kepadatan ikan saat transportasi terhadap kerberhasilan transportasi benih ikan gabus dengan mengamati respons fisiologis sebagai indikator stres. Penelitian ini diharapkan menghasilkan metode transportasi benih ikan gabus yang lebih baik. Penelitian dilakukan selama empat bulan terhitung dari bulan November 2014 hingga Februari 2015 di Laboratorium Teknik Produksi dan Manajemen Akuakultur, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan gabus berbobot 2,5±0,2 g dan panjang 6,8±0,2 cm. Penelitian dilaksanakan melalui dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan terdiri dari pengujian kemampuan puasa ikan dan pengaruh lama pemberokan terhadap ikan. Pengaruh lama pemberokan ikan diuji terhadap tingkat konsumsi oksigen (TKO), laju ekskresi total ammonia nitrogen (TAN), dan tingkat kelangsungan hidup (TKH) ikan yang ditransportasikan. Penelitian utama adalah transportasi sistem tertutup selama 24 jam dengan empat kepadatan ikan yaitu 30, 45, 60, dan 75 ekor L-1. Setiap perlakuan memiliki ulangan sebanyak 5 kali berupa kantong transportasi. Tiga ulangan untuk pengamatan TKH saat transportasi, TKH saat pemeliharaan pascatransportasi, laju pertumbuhan harian (LPH), dan perubahan parameter kualitas air selama transportasi. Dua ulangan untuk pengamatan perubahan respons fisiologis ikan akibat transportasi. Pengamatan respons fisiologis dilakukan pada saat sebelum transportasi sebagai nilai ikan normal kemudian pada saat pascatransportasi jam ke-0, 24, 96, dan 168. Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan ikan uji mampu bertahan hidup selama tujuh hari tanpa diberikan pakan dengan TKH sebesar 98,3%. Pengujian pengaruh lama pemberokan menunjukkan pemberokan selama 48 jam memiliki nilai TKO sebesar 0,249 mg g-1 jam-1, laju ekskresi TAN sebesar 0,043 mg L-1, TKH transportasi sebesar 100%, dan TKH pascatransportasi sebesar 96,7%. Nilai TKH pascatransportasi tersebut merupakan nilai tertinggi diantara perlakuan lainnya. Berdasarkan hasil tersebut, pemberokan selama 48 jam digunakan sebagai lama pemberokan sebelum transportasi pada penelitian utama. Hasil penelitian utama menunjukkan perlakuan 30 ekor L-1 memberikan hasil terbaik dengan nilai TKH saat transportasi sebesar 98% dan TKH saat pemeliharaan pascatransportasi sebesar 90%. Pengamatan respons fisiologis pada jam ke-0 pascatransportasi menunjukkan perlakuan 30 ekor L-1 mengalami stres paling ringan dengan nilai pH darah sebesar 7,59, total sel darah merah sebesar 2,96 × 106 sel mm-3, total sel darah putih sebesar 1,95 × 106 sel mm-3, kadar hemoglobin sebesar 10,3 g%, dan nilai hematokrit sebesar 25,81%. Pengamatan LPH pada akhir masa pemeliharaan pascatransportasi menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan. Hasil perhitungan analisis kerugian menunjukkan hanya kepadatan 30 sampai 45 ekor L-1 yang dapat menghindari kerugian ekonomi akibat kegiatan transportasi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/77577
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015wah.pdf
  Restricted Access
3.01 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.