Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/77423
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorHartoyo-
dc.contributor.advisorMuflikhati, Istiqlaliyah-
dc.contributor.authorSugiharto, Adam-
dc.date.accessioned2016-01-11T04:13:10Z-
dc.date.available2016-01-11T04:13:10Z-
dc.date.issued2015-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/77423-
dc.description.abstractTerjadinya kerentanan dan kesejahteraan pada keluarga petani dipengaruhi oleh banyak faktor. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kesejahteraan dan kerentanan keluarga petani, perilaku strategi nafkah yang diterapkan membedakan di desa yang dekat dan jauh dari kantor kecamatan dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan keluarga petani di Playen. Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Responden yang digunakan adalah suami atau istri dari keluarga petani yang memiliki lahan pertanian. Lokasi penelitian dilakukan di 2 (dua) desa yaitu Desa Bandung, merupakan desa yang letaknya berdekatan dengan kantor kecamatan dan Desa Bleberan, merupakan desa yang letaknya jauh dari kantor kecamatan. Kedua desa berada di Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul. Teknik pengambilan contoh dengan cara simple random sampling. Contoh yang diambil sebanyak 100 keluarga contoh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata umur suami dan istri 55,86 dan 48,55 tahun. Rata-rata jumlah anggota keluarga (JAK) sebanyak 4,1 orang. Rata-rata lama pendidikan suami dan istri 9,11 dan 8,14 tahun. Rata-rata pengeluaran perkapita keluarga sebesar Rp 400.940,00. Rata-rata kepemilikan asset fisik keluarga sebesar Rp 157.820.000,00. Rata-rata kepemilikan asset finansial keluarga adalah sebesar Rp 4.421.200,00. Rata-rata keluarga petani memanfaatkan modal alam pada skala sedang dan memanfaatkan modal sosial keluarga pada skala tinggi. Rata-rata skor kerentanan keluarga petani tergolong rendah. Sebanyak 30,0 persen keluarga petani menerapkan strategi nafkah tunggal, sisanya 70,0 persen menerapkan strategi nafkah campuran. Dengan menggunakan indikator tingkat kesejahteraan BKKBN keluarga contoh yang sejahtera sebanyak 57,0 persen sisanya 43,0 persen tidak sejahtera. Dengan indikator garis kemiskinan BPS terhadap pengeluaran perkapita sebesar Rp238.056,-/kap/bln, maka sebanyak 14,0 persen keluarga petani tidak sejahtera, sisanya sebanyak 86,0 persen dinyatakan sejahtera. Hasil uji beda menunjukkan bahwa jumlah tanggungan keluarga, umur suami dan istri, lama pendidikan suami, kepemilikan modal fisik berupa mebeler, rumah, pekarangan dan sawah, besarnya pemanfaatan modal alam, besarnya pemanfaatan modal sosial, perilaku petani untuk menanam pohon jati sebagai strategi nafkah, dan tingkat kerentanan sosial-ekonomi keluarga petani memiliki perbedaan yang signifikan pada p-value <0,5. Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan pada keluarga petani menggunakan uji logistik biner adalah pendidikan suami, besarnya pengeluaran perkapita keluarga petani per bulan, besarnya nilai modal fisik yang dimiliki keluarga dan skor kerentanan keluarga petani.id
dc.language.isoidid
dc.subject.ddcHealth and Hygienid
dc.subject.ddcVulnerabilityid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcGunung Kidul Yogyakartaid
dc.titleKerentanan, Strategi Nafkah, dan Tingkat Kesejahteraan Keluarga Petani di Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidulid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordKerentananid
dc.subject.keywordkesejahteraan keluargaid
dc.subject.keywordkeluarga petaniid
dc.subject.keywordstrategi nafkahid
Appears in Collections:MT - Human Ecology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015asu1.pdf
  Restricted Access
31.38 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.