Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/77313
Title: Rancang Bangun Model Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca pada lndustri Biodisel Kelapa Sawit Berkelanjutan Menggunakan Sistem Cerdas
Authors: Arkeman, Yandra
Hambali, Erizal
Prasetya, Hermawan
Issue Date: 2015
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Saat ini, pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) dari rantai proses produksi biodoesel dari kelapa sawit dijadikan salah satu persyaratan ekspor produk ke beberapa negara. Amerika Serikat mensyaratkan pengurangan emisi GRK sebesar 20%, sementara Uni Eropa sebesar 35%. Pengurangan emisi GRK juga sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi sebesar 26% dengan usaha sendiri dan 41 % dengan bantuan internasional pada tahun 2020. Oleh karena itu diperlukan model untuk menghitung, memprediksi dan merekomendasikan kebijakan untuk pengurangan emisi GRK. Tujuan dari penelitian adalah untuk merancang bangun model pengurangan emisi GRK dari industri biodiesel kelapa sawit. Tujuan tersebut diperinci menjadi lima sasaran, yaitu (1) teridentifikasinya sumber-sumber emisi dan teknologi rduksi emisi GRK, (2) teridentifikasinya tingkat reduksi GRK dari rantai proses produksi biodiesel saat ini, (3) tersusunnya rancangan model reduksi emisi GRK, (4) terprediksi emisi GRK dari industri biodiesel kelapa sawit hingga 2020, dan (5) terekomendasikannya kebijakan teknologi untuk mereduksi emisi GRK dari industri kelapa sawit. Berdasarkan analisis deskriptif terhadap data sekunder dan kajian literatur teridentifikasi terdapat 47 variabel yang harus dimasukkan dalam perhitungan emisi GRK dari biodiesel kelapa sawit dan terdapat 5 jenis teknologi yang berpotensi menurunkan emisi GRK dari industri tersebut. Selanjutnya dengan menggunakan lembar kerja (spreahsheet) Biograce yang sudah dimodifikasi, diperolah hasil perhitungan reduksi emisi GRK dari industri biodiesel kelapa sawit sebesar 61% bila tanpa implementasi teknologi, dan bila kelima teknologi tersebut diterapkan maka reduksi emisi mencapai 85%, serta teridentifikasi bahwa teknologi penangkapan gas metana merupakan teknologi yang paling besar peranannya dalam menurunkan emisi GRK dari industri biodiesel kelapa sawit. Rancang bangun model reduksi emisi GRK dari industri kelapa sawit menggunakan model siklus hidup dengan dinamika system (System Dynamic Life Cycle Model =SDLCM). Pengembangan model ini dapat digunakan untuk memprediksi emisi GRK dari industri biodisel kelapa sawit yang menunjukkan pola yang tidak linear serta memprediksikan besarnya reduksi emisi GRK dengan penerapan beberapa teknologi. Penggabungan SDLCM dengan algoritma genetika (genetic algorithm=GA), yang kemudian disebut dengan dinamika sistem cerdas (intelligence system dynamic model), digunakan untuk mencari kombinasi implementasi teknologi yang optimum baik dari segi jenis maupun waktu implementasi. Optimasi menggunakan dinamika sistem cerdas ini menggunakan kromosom dengan kode ganda (bi-coded chromosome) yang merepresentasikan jenis teknologi dan tahun implementasi teknologi. Optimasi yang dilakukan merupakan optimasi dengan tujuan jamak (multi-objectives optimization), yang berupa maksimasi reduksi emisi GRK dan minimasi biaya mitigasi emisi GRK. Berdasarkan simulasi dengan menggunakan ISDM dengan 80 iterasi dengan 3 generasi, diperoleh skenario penerapan kombinasi teknologi optimum untuk mereduksi emisi GRK dari industri biodiesel kelapa sawit. Skenario tersebut disimulasikan mampu mereduksi emisi GRK rata-rata sebesar 83.85% dengan nilai masa depan biaya mitigasi sebesar 5,993.57 USD per 1% reduksi emisi GRK. Kajian kebijakan teknologi penangkapan gas metana dilakukan dengan menggunakan pendekatan manajemen teknologi untuk pengembangan wilayah. Perumusan strategi perolehan teknologi penangkapan gas metana dilakukan dengan menganalisis tingkat dari status teknologi, kemampuan teknologi dan iklim teknologi. Berdasarkan kajian tersebut disusun aturan If-Then (If-Then Rules) untuk menentukan strategi perolehan teknologi. Hasil dari kajian kebijakan teknologi terhadap penangkapan gas metana menunjukkan bahwa tingkat status teknologi berada pada tingkat sedang, kemampuan teknologi sedang dan iklim teknologi berada dalam tingkatan kurang mendukung, sehingga strategi perolehan teknologi yang direkomendasikan adalah aliansi strategis. Berdasarkan hasil kajian tersebut maka disarankan penelitian lanjutan dengan model berbasis agen untuk meningkatkan akurasi hasil kajian dan pengembangan komputasi paralel untuk melakukan agregasi terhadap perusahaanperusahaan kelapa sawit dan biodiesel di suatu daerah. Kebijakan yang direkomendasikan dari hasil kajian ini adalah (1) pembatasan ekapansi kebun sawit pada lahan-lahan dengan stok karbon tinggi perlu dilakukan, dan (2) Kebijakan teknologi untuk mendorong penerapan dan pengembangan teknologi penagkapan gas metana yang berupa penurunan bea masuk komponen teknologi dan insentif bagi penelitian dan pengembangan teknologi tersebut.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/77313
Appears in Collections:DT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015hpr.pdf
  Restricted Access
56.79 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.