Lumut Hati (Marchantiophyta) Di Gunung Sibayak Sumatra Utara

Abstract

Penelitian mengenai lumut hati di Sumatra masih sedikit dibandingkan dengan Jawa dan daerah Malesia lainnya. Beberapa penelitian floristik lumut hati sudah dilakukan di Sumatra Barat dan Jambi, sedangkan di Sumatra Utara masih terabaikan. Penelitian ini mencakup 5 topik yaitu: 1) keanekaragaman dan persebaran jenis, dan taksonomi beberapa takson terpilih: 2) genus Marchantia (Marchantiaceae), 3) anak suku Ptychanthoideae (Lejeuneaceae), 4) Plagiochila, dan 5) Radula. Spesimen yang diperiksa pada penelitian ini dikoleksi dari 7 lokasi di Gunung Sibayak, Sumatra Utara (perkemahan Sibolangit, Jagawana, Pasir Putih, air terjun dua warna, Panatapan, Lau Debuk-debuk, dan Brastagi. Spesimen disimpan di Herbarium Bogoriense (BO), Herbarium Departemen Biologi Universitas Sumatra Utara, dan Herbarium SEAMEO BIOTROP (BIOT). Spesimen diidentifikasi dengan menggunakan kunci identifikasi lumut hati Gradstein (2011), dan kunci identifikasi pada publikasi studi taksonomi lumut hati lainnya di Malesia, dan Asia Tropik. Hasil identifikasi disusun dalam bentuk tabel jenis dan distribusinya berdasarkan lokasi, ketinggian dan pola distribusi geografis. Pola distribusi geografi mengikuti Hyvonen (1989), berdasarkan data distribusi yang diperoleh dari literatur. Studi taksonomi dari taksa terpilih, dilakukan untuk menyediakan data deskripsi, nomenklatur, dan kunci identifikasi jenis yang terdapat di Gunung Sibayak. Beberapa kebaruan pada penelitian ini adalah: 1) daftar jenis lumut hati di Gunung Sibayak, 2) Rekaman baru untuk Sumatra dan Indonesia, 3) menambahkan variasi baru pada deskripsi beberapa jenis, 4) menyediakan kunci identifikasi jenis Marchantia di Sumatra, kunci identifikasi jenis Ptychanthoideae, Plagiochila, dan Radula di Gunung Sibayak. Topik 1. Keanekaragaman dan distribusi lumut hati di Gunung Sibayak Sumatra Utara. Diperoleh sebanyak 163 jenis lumut hati di Gunung Sibayak Sumatra Utara yang termasuk ke dalam 53 marga dan 22 suku. Dua puluh dua jenis merupakan rekaman baru untuk Sumatra. Suku terbesar yang diperoleh adalah Lejeuneaceae (18 marga dan 49 jenis), meliputi 30% dari jumlah total jenis yang ditemukan. Suku kedua terbesar adalah Lepidoziaceae (26 jenis). Lumut hati di Gunung Sibayak ditemukan pada berbagai substrat. Jenis yang paling banyak ditemukan adalah epifit (127 jenis), tumbuh pada batang atau cabang pohon dan perdu, delapan jenis sebagai epilitik (tumbuh pada batu), tujuh jenis tumbuh di tanah, enam jenis tumbuh pada kayu lapuk, dua jenis epifil (tumbuh pada daun hidup), dan satu jenis tumbuh di air. Beberapa jenis memiliki banyak pilihan substrat (mampu hidup pada lebih dari satu substrat). Sebagian jenis memiliki sedikit pilihan substrat atau hanya hidup pada satu jenis substrat. Berdasarkan keberadaan jenis pada masing-masing lokasi penelitian, Jagawana memiliki jenis yang paling tinggi. Sebagian besar lumut hati di Gunung Sibayak (79 jenis) memiliki kisaran persebaran yang luas berdasarkan ketinggian, yaitu dari sub pegunungan hingga pegunungan bawah. Sebanyak 67 jenis terbatas persebarannya pada hutan dataran rendah, dan 17 jenis terbatas persebarannya pada pegunungan bawah. Diperoleh 10 pola persebaran lumut hati Gunung Sibayak secara geografis yaitu: kosmopolit (1 jenis), pantropikal (13 jenis), paleotropikal (14 jenis), Asia-Australia (2 jenis), Asian-Oseanik-Australia (17 jenis), Asia-Oseanik (25 jenis), Asia Tenggara (55 jenis), Malesia (30 jenis), endemik (1 jenis), dan misellanous (4 jenis). Topik 2. Genus Marchantia (Marchantiaceae) di Gunung Sibayak. Ditemukan sebanyak tujuh jenis Marchantia di Gunung Sibayak. Marchantia polymorpha merupakan catatan baru untuk Sumatra. Variasi ciri baru ditemukan pada jenis Marchantia emarginata. Pada publikasi sebelumnya, identifikasi jenis ini didasarkan pada ciri tonjolan berbentuk bulat pada bagian tengah permukaan dorsal reseptakel betina. Pada studi ini ditemukan spesimen tanpa tonjolan hingga tonjolan yang jelas pada bagian tengah permukaan dorsal reseptakel betina. Topik 3. Anak suku Ptychanthoideae (Lejeuneaceae) di Gunung Sibayak. Ditemukan sebanyak 16 jenis anak suku Ptychanthoideae di Gunung Sibayak, yang termasuk ke dalam 8 marga: Acrolejeunea: (1 jenis), Caudalejeunea (1 jenis), Lopholejeunea (7 jenis), Mastigolejeunea (1 jenis), Ptychanthus (1 jenis), Schiffneriolejeunea (1 jenis), Spruceanthus (1 jenis), dan Thysananthus (3 jenis). Tiga jenis (Mastigolejeunea virens, Schiffneriolejeunea tumida dan Thysananthus retusus) merupakan catatan baru untuk Sumatra. Topik 4. Plagiochila di Gunung Sibayak. Ditemukan sebanyak 18 jenis Plagiochila di Gunung Sibayak, yaitu sekitar 60% dari jumlah total jenis yang sebelumnya dilaporkan ada di Sumatra. Dua jenis (P. gracilis dan P. laxissima). merupakan catatan baru untuk Sumatra. Plagiochila junghuhniana dan P. dendroides merupakan jenis yang paling umum di Gunung Sibayak. Plagiochila gracilis, P. korthalsiana, P. laxissima, P. obtusa, P. salacensis, P. sumatrana dan P. singularis merupakan jenis-jenis yang tidak umum di Gunung Sibayak. Topik 5. Radula di Gunung Sibayak. Ditemukan sebanyak 14 jenis Radula di Gunung Sibayak. Jumlah jenis yang ditemukan di Gunung Sibayak ini sekitar 60% dari jumlah jenis yang pernah dilaporkan sebelumnya ada di Sumatra. Tiga jenis (R. lingulata, R. loriana dan R. reflexa) merupakan catatan baru untuk Sumatra. Ditemukan ciri baru berupa gemma pada tepi daun Radula sumatrana. Sebelumnya jenis ini dilaporkan tidak memiliki gemma pada tepi daunnya. Tingginya jumlah catatan baru untuk Sumatra membuktikan bahwa koleksi lumut dari Sumatra masih sedikit. Oleh karena itu dibutuhkan penelitian yang lebih komprehensif terhadap lumut di Sumatra. Koleksi spesimen harus dilakukan secara intensif dengan waktu pengkoleksian yang memadai dan jumlah tim kolektor yang cukup, disertai oleh ahli sewaktu mengkoleksi.