Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/77234
Title: Kadar Rutin Dan Produktivitas Biji Soba Pada Iklim Mikro Yang Berbeda
Authors: Koesmaryono, Yonny
Aziz, Sandra Arifin
Impron
Lumingkewas, Adeleyda Margharetha Welhelmina
Keywords: Bogor Agricultural University (IPB)
Issue Date: 2015
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Tanaman soba (Fagopyrum esculentum) merupakan tanaman fungsional daerah subtropis yang berasal dari China, kemudian menyebar ke Jepang, Eropa, dan Amerika. Soba merupakan salah satu alternatif bahan pangan fungsional dan sumber karbohidrat. Pengembangan atau budidaya tanaman soba di daerah tropis dipengaruhi oleh iklim. Radiasi dan suhu merupakan faktor pembatas utama. Faktor iklim tersebut tidak dapat dikendalikan, namun dapat dimodifikasi sehingga mendekati keadaan lingkungan asal tanaman. Modifikasi faktor iklim tersebut dilakukan dengan cara mengganti letak lintang asal tanaman dengan ketinggian tempat dan modifikasi radiasi diganti dengan pemberian naungan pada tanaman. Untuk mendapatkan gambaran kondisi iklim yang sesuai bagi pengembangan tanaman soba sebagai pangan fungsional di daerah tropis, maka dilakukan penelitian kadar rutin dan produktivitas biji soba pada iklim mikro yang berbeda. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis dan menguji kadar rutin dan produktivitas biji soba pada iklim mikro yang berbeda. Penelitian ini merupakan serial percobaan yang terdiri empat percobaan tunggal kombinasi ketinggian tempat, musim, naungan, dan populasi yang berbeda. Penelitian dilakukan di kebun Pembibitan Kopo, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor yang terletak pada ketinggian 600 meter dari permukaan laut (m dpl) dengan letak geografi 6o39’31.3” LS dan 106o53’41.1”BT dan di Kebun percobaan IPB Pasir Sarongge, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur yang terletak pada ketinggian 1150 meter dari permukaan laut (m dpl) dengan letak geografi 6o46’05.0” LS dan 107o02’57.0” BT. Empat percobaan tunggal diterapkan pada kedua lokasi, yaitu pada ketinggian 600 m dpl pada musim kemarau (Mei-Agustus 2012) dan musim hujan (November-Desember 2012), sedangkan pada ketinggian 1150 m dpl pada musim kemarau (Mei-Agustus 2012) dan musim hujan (November 2012-Januari 2013). Perlakuan naungan yang dilakukan yaitu tanpa naungan dan dengan naungan. Populasi tanaman yang dilakukan yaitu populasi 50 dan 200 tanaman m-2. Percobaan dirancang menggunakan rancangan petak tersarang (nested design) dengan tiga ulangan. Data diolah dengan program statistik Minitab 16. Penentuan suhu dasar dan akumulasi panas, dihitung dengan pendekatan rumus AP= 𝑠���� 𝑇����𝑟����𝑎����𝑡����𝑎����𝑎����𝑛���� − 𝑛����𝑡���� =1 𝑇����𝑑����𝑎����𝑠����𝑎����𝑟���� . Pada fase berkecambah, berbunga, bunga mekar, biji hijau, dan panen. Suhu dasar yang digunakan adalah 5ºC. Bahan biji soba diperoleh dari hasil lapang, dan selanjutnya kadar rutin biji soba dianalisis di laboratorium menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC), Standar rutin diperoleh dari Tokyo Chemistry Industry (TCI). Hasil percobaan menunjukkan bahwa radiasi, suhu, curah hujan memengaruhi akumulasi panas dan umur panen tanaman soba. Radiasi memberikan pengaruh yang besar terhadap akumulasi panas dan umur panen tanaman soba. Radiasi, suhu, curah hujan dan kelembaban memberikan pengaruh yang nyata pada bobot biji (produksi). Kondisi iklim mikro yaitu, radiasi, suhu, curah hujan, dan kelembaban memengaruhi tanaman soba. Akumulasi panas, umur panen, pertumbuhan dan produksi tanaman soba sangat dipengaruhi radiasi sedangkan kadar dan produksi rutin biji soba sangat dipengaruhi suhu. Kadar rutin dan produktivitas biji soba sangat dipengaruhi oleh faktor iklim dan budidaya tanaman.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/77234
Appears in Collections:DT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015amw.pdf
  Restricted Access
31.54 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.