Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/76996
Title: Pengembangan Lampu Light Emitting Diode (Led) Sebagai Pemikat Ikan Pada Perikanan Bagan Petepete Di Sulawesi Selatan
Authors: Baskoro, Mulyono S.
Taurusman, Am Azbas
Wisudo, Sugeng Hari
Yusfiandayani, Roza
Sulaiman, Muhammad
Issue Date: 2015
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Perkembangan alat tangkap yang menggunakan cahaya di Indonesia terus berkembang dan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Alat tangkap bagan perahu (boat liftnet) yang pengoperasiannya menggunakan lampu meningkat dari tahun 2008 sebanyak 12 520 unit menjadi 13 120 unit pada tahun 2010 dan kenaikan alat tangkap jaring angkat di Sulawesi Selatan tahun 2011-2012 sebesar 5.95%. Data statistik tersebut menunjukkan besarnya energi yang digunakan untuk menghasilkan cahaya dalam pengoperasian bagan, belum termasuk lampu yang dioperasikan di kapal purse seine yang juga menggunakan cahaya dalam pengoperasinya. Teknik penangkapan ikan dengan alat tangkap bagan di Kabupaten Barru masih menggunakan lampu merkuri. Lampu jenis ini membutuhkan energi listrik yang cukup besar, umur pendek dan bahannya mengandung logam berat. Salah satu alternatif untuk mengurangi penggunaan energi listrik yang besar ini dapat digunakan jenis lampu hemat energi. Jenis lampu yang hemat energi, umur panjang, radiasi panas rendah, dan tahan terhadap guncangan adalah lampu Light Emitting Diode (LED). Teknologi lampu LED ini terus berkembang dan telah digunakan di berbagai bidang ilmu dan kegiatan manusia termasuk bidang penangkapan ikan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah: (1) menganalisis sistem perikanan bagan petepete di Kabupaten Barru; (2) menganalisis kelayakan penggunaan lampu LED pada perikanan bagan petepete di Kabupaten Barru; dan (3) mengembangkan strategi penerapan lampu LED pada perikanan bagan petepete di Sulawesi Selatan. Operasi penangkapan bagan petepete dilaksanakan di perairan Kabupaten Barru, Selat Makassar, Sulawesi Selatan. Secara geografis operasi penangkapan dua unit bagan petepete berada pada posisi 4°22'48.7"-4°33'47.8" Lintang Selatan dan 119°25'05.0"-119°33'42.7" Bujur Timur. Kedua bagan petepete dioperasikan pada kedalaman 25-50 meter dengan jarak dari pantai 3-11.5 mil laut. Pengamatan lapang dilakukan 50 trip mulai dari bulan Oktober-Sepember 2012 dan April-Mei 2013. Bagan petepete di Kabupaten Barru mempunyai perbedaan tahapan proses pengoperasian penangkapan dengan bagan perahu lainnya (bagan rambo). Perbedaannya yaitu, bagan rambo melakukan setting bersamaan dengan penyalaan lampu di sore hari, sedangkan bagan petepete setting dilakukan sebelum pemadaman lampu terluar dan bagan rambo tidak bisa berlindung pada saat cuaca buruk, serta tidak dapat dipindahkan mencari daerah tangkapan baru jika hasil hauling pertama tidak memuaskan. Bagan petepete yang dioperasikan menggunakan lampu LED 80 watt sebanyak 20 unit mampu menembus perairan sampai kedalam 15 meter dengan intensitas 5 lux. Jenis ikan yang ditangkap, baik menggunakan lampu merkuri maupun lampu LED menangkap jenis yang sama, dan tidak dijumpai jenis ikan iii langka dan dilindungi tertangkap. Berat ikan tertangkap dari bagan yang menggunakan lampu merkuri lebih baik dari bagan yang menggunakan lampu LED, namun nilai ekonomi tangkapan secara statistik tidak berbeda. Nilai Return Cost Ratio (R/C Ratio) sebesar 1.26 yang berarti setiap satu rupiah yang dikeluarkan akan menghasilkan sebesar 1.26 rupiah. Nilai Return of Investment (ROI) sebesar 39.71 yang berarti setiap investasi sebesar Rp 100 akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 39.71. Nilai Payback of Period (PP) sebesar 2.52 berarti waktu pengembalian modal selama 2.52 tahun. Tingkat keramahan lingkungan penggunaan lampu LED pada bagan petepete secara keseluruhan berada pada kisaran ramah lingkungan. Keberlanjutan penggunaan lampu LED pada bagan apung berkelanjutan karena semua kriteria keberlanjutan terpenuhi. Lampu LED layak secara teknis, ekonomis, keberlanjutan, dan keramahan lingkungan digunakan sebagai alat bantu penangkapan ikan pada perikanan bagan petepeta. Secara teknis lampu LED lebih efisien 48%, secara finansial lebih ekonomis 26% dibandingkan dengan penggunaan lampu merkuri. Tingkat keberlanjutan dan keramahan lingkungan lampu LED adalah berkeberlanjutan dengan nilai 15, dan ramah lingkungan dengan nilai 24. Kegiatan yang perlu dilakukan untuk menerapkan lampu LED yaitu sosialisasi kepada nelayan, lembaga pemerintah tekait dan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) tentang ampu LED sebagai alat bantu penangkapan ikan yang efektif dan efisien untuk meningkatkan produktivitas bagan petepete, program penggunaan lampu LED dilakukan secara bertahap, pelatihan teknis kepada nelayan tentang penerapan lampu LED, mengembangkan koperasi nelayan untuk penyediaan lampu LED dan suku cadang lainnya, dan pogram bantuan atau permodalan dan teknologi dalam penerapan lampu LED.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/76996
Appears in Collections:DT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015msu.pdf
  Restricted Access
61.52 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.