Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/76986
Title: Aspek Reproduksi Dan Dinamika Larva Ikan Sebagai Dasar Pengelolaan Sumberdaya Ikan Di Paparan Banjiran Lubuk Lampam Provinsi Sumatera Selatan
Authors: Kamal, M Mukhlis
Muchsin, Ismudi
Kartamihardja, Endi S
Prianto, Eko
Issue Date: 2015
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Perairan paparan banjiran berperan besar dalam menghasilkan sumberdaya ikan dalam skala besar. Ikan-ikan sungai memijah di perairan paparan banjiran tergantung kepada banjir musiman di perairan tersebut. Perairan paparan banjiran juga berperan penting sebagai daerah pemijahan dan asuhan bagi berbagai jenis ikan, daerah perlindungan ikan dan daerah perlindungan ikan mangsa. Tujuan penelitian ini adalah a) menjelaskan kondisi umum habitat perairan Lubuk Lampam, b) menjelaskan aspek reproduksi ikan dan strategi pemijahan ikan di paparan banjiran, c) menjelaskan distribusi temporal, spasial dan dinamika larva ikan di daerah paparan banjiran, dan d) merumuskan konsep dan strategi pengelolaan sumberdaya ikan di kawasan paparan banjiran Lubuk Lampam. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Desain penelitian ditetapkan dengan cara zonasi (segmentasi) dengan mempertimbangkan karakteristik perairan Lubuk Lampam berdasarkan tipologi habitat. Penentuan stasiun penelitian berdasarkan pertimbangan bahwa: (1) lokasi sampling merupakan lokasi pemijahan dan pembesaran ikan-ikan rawa banjiran dan (2) efisiensi operasional pelaksanaan. Jenis ikan yang diteliti dalam penelitian ini adalah ikan betok (Anabas testudineus), sepat siam (Trichopodus pectoralis), baung (Hemibagrus nemurus), larva dan juvenil ikan. Pengambilan sampel ikan dilakukan setiap bulan sekali mulai bulan Nopember 2012 sampai Nopember 2013 pada saat air mulai naik, tinggi maksimal hingga air surut. Ikan sampel dikumpulkan dari hasil tangkapan nelayan/enumerator dan hasil tangkapan percobaan dengan menggunakan alat tangkap jaring insang (gill net), pancing, bubu dan bengkirai (traps). Sampel larva dan juvenil ikan dikumpulkan dengan menggunakan scoop net (serok) dengan mata jaring 500 μm berdasarkan fluktuasi tinggi muka air. Analisis data ikan meliputi sebaran frekuensi ukuran panjang, nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, ukuran pertama kali matang gonad, potensi reproduksi, pola dan strategi reproduksi. Analisis data larva dan juvenil meliputi variasi ukuran larva, komposisi jenis, indek keanekaragaman hayati, indek keseragaman, indek dominansi, sebaran spasial dan temporal, kelimpahan larvae dan juvenil, dominansi dan pertumbuhan. Hasil analisa ketiga jenis ikan utama diantaranya ikan betok, sepat siam dan baung mempunyai pola pertumbuhan alometrik negatif, dimana pertambahan panjang lebih cepat daripada pertambahan berat tubuhnya. Nisbah kelamin ikan betok, sepat siam dan baung mengalami fluktuasi, sedangkan secara keseluruhan perbandingan jumlah ikan jantan lebih sedikit dari ikan betina. Ukuran ikan betok dan sepat siam betina lebih cepat matang gonad dari ikan jantan sedangkan ikan baung sebaliknya. Kisaran fekunditas ketiga jenis ikan cukup besar, dimana fekunditas ikan betok berkisar antara 224-182 736 butir, ikan sepat siam 1 369–43 333 butir dan baung 10 073-104 758 butir. Tipe pemijahan ikan betok, sepat siam dan baung di Lubuk Lampam secara serempak (totally spawner). Strategi pemijahan setiap kelompok ikan (herbivora, karnivora dan omnivora) berbeda-beda iii setiap musim. Pada fase post larva dan juvenil tidak ditemukan habitat spesifik pada masing-masing jenis ikan. Fase perkembangan larva ikan dibagi menjadi tiga tahapan yaitu yolksac larvae, pre larvae dan post larvae. Dari ketiga jenis fase perkembangan larva, fase post larva merupakan fase yang paling banyak ditemukan di Lubuk Lampam. Sebanyak 30 jenis ikan memanfaatkan Lubuk Lampam sebagai daerah pemijahan dan asuhan dengan famili yang paling dominan adalah Cyprinidae. Berdasarkan waktu pengamatan indek keanekaragaman larva dan juvenil ikan berkisar rendah sampai sedang, indek keseragaman sebagian besar < 0.5 menunjukkan larva dan juvenil ikan penyebarannya kurang merata dan terdapat dominansi larva ikan tertentu pada bulan Januari dan Februari. Ikan tempalo (Trichopsis vittata) dan seluang (Rasbora argyrotaenia) memiliki sebaran spasial dan temporal yang sangat luas yang menunjukkan kedua jenis ikan ini bersifat kosmopolitan, memijah sepanjang tahun dan mampu beradaptasi pada kondisi habitat yang berbeda. Tipe ekosistem yang paling disukai oleh larva dan juvenil ikan adalah perairan terbuka yang sebagian permukaannya ditutupi oleh vegetasi air dan aliran arus yang lambat seperti Kapak Hulu dan Suak Buayo. Kelimpahan larva dan juvenil ikan mengalami fluktuasi menurut waktu pengamatan dan puncak kelimpahan larva terjadi pada bulan Nopember 2012, April 2013, Agustus 2013 dan Oktober 2013 sedangkan puncak kelimpahan juvenil hanya terjadi dua kali yaitu Maret dan Juni 2013. Berdasarkan periode banjir, kelimpahan larva yang tertinggi terjadi ketika banjir mulai naik sedangkan kelimpahan juvenil terjadi ketika banjir maksimum. Pemanfaatan habitat paparan banjiran Lubuk lampam oleh larva dan juvenil untuk pertumbuhan dan perkembangannya dipengaruhi oleh periode banjiran yang terjadi setiap tahun. Lebung dan sungai merupakan habitat yang terbaik bagi pertumbuhan dan perkembangan larva dan juvenil. Dominansi jenis larva dan juvenil juga mengalami perubahan setiap terjadi perubahan periode banjir. Perairan Lubuk Lampam telah mengalami degradasi akibat aktifitas manusia seperti alih fungsi lahan untuk perkebunan, intensitas penangkapan yang tinggi dan penggunaan alat tangkap yang tidak selektif. Untuk menjaga kelestarian sumberdaya ikan pengelolaan perairan Lubuk Lampam harus memperhatikan berbagai aspek salah satunya ekologi (biologi reproduksi, dinamika larva dan juvenil). Beberapa langkah pengelolaan yang perlu dilakukan adalah: 1) rehabilitasi habitat Lubuk Lampam (2) penetapan waktu, lokasi penangkapan dan penentuan ukuran ikan betok, sepat siam dan baung yang boleh ditangkap (4) pelarangan alat tangkap kilung dan tuguk, (5) penambahan kawasan konservasi perairan menjadi > 5 ha.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/76986
Appears in Collections:DT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015epr.pdf
  Restricted Access
42.66 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.