Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/76321
Title: Uji Karakterislik Minyak Nyamplung Sebagai Bahan Bakar Nabati Secara Langsung
Authors: Purwanto, Y. Aris
Desrial
Kraftiadi, S.
Barlian, N.L.
Pardede, M.H.
Sunandar, K.
Issue Date: Jul-2011
Publisher: Perteta Cabang Jember
Abstract: Bahan bakar nabati merupakan bahan bakar yang berasal dan !anaman. Sanyak tanaman yang dinilai memiliki polensi sebagai penghasil bahan bakar nabati setelah melalui serangkaian proses, salah salunya adalah biji dari lanaman nyamplung (Calophyllum inophyllum L.). Kelebihan nyamplung sebagai bah an baku bah an bakar nabali adalah bijinya mempunyai rendemen yang tinggi, yaitu mencapai 50-73 persen (Dweek dan Meadows, 2002; Kilham, 2003) dibandingkan dengan sawi146-54 persen dan jarak pagar 40-60 persen (Gubiz el al., 1999). Keunggulan dari biji nyamplung ini adalah tidak berkompetisi dengan pangan. Ditinjau dari prospek pengembangannya, lanaman nyamplung tumbuh dan lersebar merala seeara alami di Indonesia, regenerasi mudah dan berbuah sepanjang lahun serta menunjukkan daya survival yang tinggi terhadap lingkungan. Tanaman nyamplung relalil mudah dibudidayakan baik sebagai tanaman sejenis (monocufture) atau hulan campuran (mixed-;oresl) dan coeok di daerah beriklim kering, produktivitas biji lebih tinggi dibandingkan jenis lain yaitu jarak pagar 4 ton/ha dan nyamplung 20 ton/ha. Pada saat ini penelitian tentang pemakaian bahan bakar nabati unluk dapat digunakan secara langsung sudah mulai dikembangkan. Namun demikian, karena kekentalan dan titik bakarnya yang tinggi maka penerapan bahan bakar nabati ini memerlukan modifikasi tertentu pada peralatan yang menggunakannya misalnya untuk kompor (Soerawidjaja, 2006). Perbedaan yang perlu dilihat dan dikaji dari minyak nabati yang dipergunakan sebagai bahan bakar adalah pada parameternya berupa, kekentalan, daya kapilarisasj, daya semprot maupun penyalaan. Minyak nabali memiliki sifat fisika dan kimia yang berbeda dengan minyak fosil. Pada penerapannya misalnya untuk kompor sumbu, sifat minyak nabali yang kental akan mengakibatkan mengerasnya sumbu kompor yang akan menghambat kapilaritas minyak selanjutnya, sedangkan pada kompor bertekanan, minyak nabati menyisakan kerak setelah pembakaran dan menyumbat Iubang nosel, selain itu pada waktu penyalaan awal minyak sulit terbakar karena viskositas yang tinggi sehingga sulit untuk terjadi pengabutan. Sementara penarapan sebagai bahan bakar motor diesel, kekentalan minyak naba!i dapat menghambat kerja nozel pada injeklor mesin. Sehingga untuk dapat mengaplikasikan minyak nyamplung seeara langsung sebagai pengganli minyak fosil, perlu dilakukan analisis karakteristiknya. Penelitian ini bertujuan unluk melakukan uji karakteristik minyak nyamplung yang ditujukan untuk penggunaan secara langsung sebagai bahan bakar nabati. Parameter yang diuji adalah rendemen ekstraksi, pengaruh suhu terhadap viskositas, densitas dan daya semprot, uji kapilaritas serts uji penyalaan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/76321
ISBN: 978-602-9030-01-3
Appears in Collections:Mechanical & Biosystem Engineering

Files in This Item:
File SizeFormat 
semnas perteta 2011 jember_YAP paper 1.pdf2.99 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.