Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/76106
Title: Kualitas Kayu Samama (Anthocephalus macrophyllus) dan Peningkatan Kemanfaatannya melalui Teknik Laminasi
Authors: Wahyudi, Imam
Priadi, Trisna
Febrianto, Fauzi
Cahyono, Tekat Dwi
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Indonesia memiliki beberapa jenis tanaman penghasil kayu cepat tumbuh yang potensial. Salah satu di antaranya adalah samama (Anthocephalus macrophyllus (Roxb.) Havil.) yang merupakan tumbuhan endemik Sulawesi dan Maluku. Bentuk batangnya yang slindris dan daerah bebas cabang yang tinggi menjadikannya sebagai salah satu “promoting species” sehingga beberapa tahun terakhir ditanam intensif di beberapa wilayah Indonesia. Selain itu samama memiliki riap diameter 5.05 cm th-1 dan volumenya pada umur 10 tahun mencapai 1.8 m3 (Bahidin dan Marsoem 2012). Kayu samama telah digunakan oleh masyarakat sebagai bahan baku furnitur, pertukangan dan bahan bangunan. Namun dengan nilai BJ sebesar 0.41 dan MOE sebesar 48750 kg cm-2, penggunaannya akan terbatas dan setara dengan kayu-kayu kelas kuat IV. Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan nilai tambah dan nilai gunanya maka penggunaan kayu samama dalam bentuk produk laminasi akan lebih menjanjikan apalagi bila dikaitkan dengan kebutuhan akan kayu dan produk kayu saat ini. Serangkaian penelitian telah dilakukan untuk meningkatkan kemanfaatan kayu samama. Diawali dengan penentuan transisi daerah juvenil dan dewasa kayu samama umur 8 tahun dan 10 tahun. Metode pengepasan dengan kurva eksponensial termodifikasi terhadap parameter panjang serat, tebal dinding serat dan sudut mikrofibril digunakan untuk menentukan daerah transisi tersebut. Tahap kedua adalah analisis kualitas finir kayu samama pada segmen selebar 1 cm dari empulur ke kulit pada saat proses pengupasannya. Parameter yang diukur adalah retak kupas, ketebalan finir dan penyusutan pada tiap segmen. Selanjutnya dilakukan analisis regresi (best subset regression) terhadap parameter kualitas kayu dan kualitas finir untuk mendapatkan faktor dominan yang berpengaruh terhadap jumlah retak kupas finir samama. Tahap ketiga adalah analisis keterbasahan dinamis pada berbagai permukaan kayu samama. Metode yang digunakan adalah membuat tetesan air destilata, perekat UF dan PF dengan ukuran tertentu pada berbagai permukaan kayu dan finir samama. Tahap selanjutnya adalah pembuatan 4 tipe panel laminasi kayu samama untuk menganalisis glueability kayu samama terhadap perekat isosianat sekaligus analisis modulus gesernya. Tahap kelima adalah analisis kualitas kayu lapis dari bagian juvenil dan dewasa finir samama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 6-8 cm dari emplur masih juvenil, sedangkan selebihnya telah dewasa. Persentase bagian juvenil kayu samama umur 8 tahun adalah 33.3-38.9% sedangkan pada umur 10 tahun adalah 30.4-34.8%. Selanjutnya kayu samama umur 8 tahun dapat dibuat finir 1.5 mm dan 3.0 mm dengan variasi ketebalan yang cukup baik. Tanpa proses pendahuluan, jumlah retak kayu samama lebih baik dibandingkan dengan kayu cepat tumbuh lainnya. Disamping itu perlakuan perebusan 50 C selama 4 jam terbukti mampu menurunkan jumlah retak kupas sebesar 10.91% dan 9.93% untuk finir 1.5 mm dan 3.0 mm. Berikutnya ditemukan bahwa setelah kering udara, maka jumlah retak finir meningkat sebesar 19.42-24.94% dibandingkan dengan pengukuran pada saat finir masih basah. Proses pengupasan finir akan merubah kayu yang sebelumnya berbentuk bulat menjadi lembaran. Pada penelitian ini dirumuskan perbandingan antara tebal finir dengan jari-jari dan selisih keliling finir yang selanjutnya disebut faktor geometri. Faktor gometri dapat menjelaskan dua hal, pertama, finir yang lebih tebal akan lebih kaku dibandingkan dengan finir yang tipis. Kedua, jumlah retak kupas dari satu putaran log memiliki jumlah yang sama, tetapi karena diameternya berkurang, maka jumlah retak kupas per panjang finir akan meningkat ke arah empulur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Faktor geometri merupakan faktor dominan yang bisa digunakan untuk menjelaskan peningkatan jumlah retak kupas ke arah empulur dibandingkan faktor kualitas kayu lainnya (berat jenis, kadar air, panjang serat, tebal dinding serat dan sudut mikrofibril). Hal ini terjadi jika finir dikupas dengan metode yang sama. Hasil penelitian tahap ketiga menunjukkan bahwa permukaan kayu samama yang paling cepat mengalami proses pembasahan adalah permukaan tangensial, kemudian radial dan RT (membentuk sudut ±45 dari permukaan radial atau tangensial). Bagian juvenil memiliki tingkat keterbasahan yang lebih baik dibandingkan dewasa. Hal ini berlaku pada finir maupun kayu gergajian. Finir samama memiliki tingkat keterbasahan setara dengan permukaan TR kayu gergajian dengan bagian loose finir lebih cepat terbasahi dibandingkan bagian tight. Hasil ini penting dan diharapkan menjadi perhatian selama proses perekatan kayu samama menjadi produk laminasi. Pemilahan dan penyusunan tipe lamina pada penelitian tahap keempat terbukti meningkatkan nilai MOE dan MOR panel laminasi masing-masing sebesar 27-36% dan 26-30%. Nilai modulus geser kayu samama adalah 592±183 MPa dan berkontribusi meningkatkan nilai Etrue sebesar 2.09-8.03%. BJ produk laminasi juga mengalami peningkatan karena adanya perekat yang mengisi rongga di antara permukaan lamina. Nilai delaminasi yang masuk dalam standar JAS 2007 membuktikan bahwa perekat isosianat berikatan sangat baik dengan kayu samama. Hal yang menjadi perhatian adalah keteguhan geser panel laminasi lebih rendah jika dibandingkan dengan kayu solidnya. Produk laminasi yang dibuat pada penelitian tahap kelima adalah kayu lapis menggunakan perekat urea formaldehida. Keteguhan rekat (KGT) kayu lapis bagian juvenil lebih kecil dibandingkan bagian dewasanya. Jika dibuat persentase, maka peningkatan jumlah retak kupas dalam kisaran 16-20% akan menurunkan KGT 6.3-11.9%. Namun demikian, seluruh nilai KGT masuk dalam SNI 01-5008.2-1999 untuk kayu lapis. Kadar air kayu lapis juga masuk SNI sedangkan BJ kayu lapis meningkat antara 11-23% dibandingkan kayu solidnya.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/76106
Appears in Collections:DT - Forestry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2015tdc.pdf
  Restricted Access
Fulltext27.72 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.