Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/76105
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMuchsin, Ismudi
dc.contributor.advisorHariyadi, Sigid
dc.contributor.authorJubaedah, Dade
dc.date.accessioned2015-08-19T06:09:02Z
dc.date.available2015-08-19T06:09:02Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/76105
dc.description.abstractRawa Banjiran Lubuk Lampam (RBLL) merupakan ekosistem unik yang memiliki nilai ekologis penting terutama sebagai habitat ikan khas rawa banjiran. Sebagian area RBLL telah ditetapkan sebagai suaka perikanan atau kawasan konservasi perairan, yaitu segmen sungai Kapak Hulu, lebung Suak Buayo serta lebung Proyek. Dengan demikian, pengelolaan ekosistem RBLL berperan penting bagi keberlanjutan sumber daya perikanan. Permasalahan utama yang dihadapi oleh RBLL adalah penurunan kualitas air yang disebabkan oleh faktor alami dan limbah antropogenik terutama yang bersumber dari pengembangan perkebunan kelapa sawit dan industri pengolahannya di dalam dan sekitar area RBLL. Tujuan utama penelitian ini adalah : (1) mengidentifikasi karakteristik kualitas air RBLL; (2) menentukan status kualitas air RBLL; (3) menentukan status trofik perairan RBLL; (4) menggambarkan distribusi dan reproduksi 3 spesies ikan (nilem atau palau, tambakan dan gabus) di RBLL; dan (5) menentukan strategi pengelolaan RBLL yang efektif. Pengambilan sampel dilakukan selama satu tahun dari bulan Desember 2012 sampai dengan November 2013. Lokasi penelitian meliputi : (1) segmen sungai bagian hulu kawasan RBLL atau Kapak Hulu; (2) lebak kumpai 1; (3) lebung alami yaitu Suak Buayo; (4) lebung buatan yaitu lebung Proyek; (5) kanal perkebunan kelapa sawit; (6) lebak kumpai 2; dan (7) segmen sungai bagian hilir area RBLL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fluktuasi muka air di RBLL dipengaruhi curah hujan di daerah aliran sungai (DAS) Lempuing. Berdasarkan fluktuasi muka air, perubahan musiman di RBLL dapat dikategorikan dalam musim banjir 1 (Bulan Desember 2012 sampai dengan April 2013), musim surut (Bulan Mei 2013 sampai dengan Agustus 2013), dan musim banjir 2 (Bulan September 2013 sampai dengan November 2013). Karakteristik kualitas air antar stasiun di RBLL memiliki variasi kesamaan yang besar (>80%). Secara umum, karakteristik kualitas air RBLL yaitu pH cenderung asam (kisaran 4.66–5.40), kandungan oksigen terlarut rendah (1.30-3.89 mgL-1), keruh (18.32-29.84 NTU) dan mengandung konsentrasi tinggi total nitrogen (41.02-60.83 mgL-1) dan total fosfor (1.89-5.72 mgL-1). Herbisida paraquat dan glyfosat ditemukan di area ini dengan rataan konsentrasi 0.004 mgL-1 dan 0.003 mgL-1, sehingga sebagian besar risiko ekobiologis (Risk Quotient, RQ) dari kedua jenis herbisida tersebut tergolong rendah (<0.01). Status mutu air di RBLL ditentukan menggunakan dua metode yaitu indeks pencemaran (Water Pollution Index, WPI) dan indeks Storage and Retrieval (STORET). Berdasarkan nilai WPI antar musim menunjukkan perairan RBLL berada dalam status tercemar ringan (nilai WPI berkisar 1.31-4.41). Berdasarkan nilai WPI pada masing-masing stasiun dan bulan menunjukkan penurunan mutu perairan sampai mencapai status tercemar sedang pada Bulan Desember 2012 dan Maret 2013. Nilai WPI menggambarkan mutu air pada waktu tertentu (data tunggal atau sekali pengamatan) sehingga dapat melihat perubahan pada masing-masing waktu dan menjadi informasi dasar dalam upaya perbaikan kualitas air di RBLL terutama pada saat tingkat pencemaran meningkat. Berdasarkan indeks STORET, RBLL berada pada status tercemar sedang sampai berat (nilai STORET -20 sampai dengan -44). Nilai indeks STORET memberikan gambaran status mutu air pada masing-masing stasiun berdasarkan skoring terhadap data hasil pengamatan dari waktu ke waktu (times series) sehingga dapat menjadi peringatan dalam upaya pencegahan pencemaran di perairan RBLL. Tingkat kesuburan perairan ditentukan menggunakan dua metode, yaitu Trophic State Index (TSI) dan Trophic Level Index (TLI). Berdasarkan kedua metode tersebut RBLL berada dalam tingkat kesuburan sangat tinggi (hypereutrophic) dengan kisaran nilai TSI 79-90 dan TLI 7.7-8.5. Tingginya tingkat kesuburan di RBLL diindikasikan dengan nilai “b” dari hubungan panjang berat ikan dan faktor kondisi dari 3 spesies ikan sampel yang menunjukkan ikan berada dalam kondisi gemuk. Berdasarkan pola distribusinya, habitat utama ikan nilem adalah perairan sungai dan lebung Suak Buayo yang terkoneksi dengan sungai sepanjang tahun. Ikan tambakan dan ikan gabus dapat ditemukan pada hampir seluruh habitat, namun habitat utama kedua ikan ini adalah lebung. Pada saat air surut, kedua jenis ikan ini banyak ditemukan di kanal perkebunan kelapa sawit, hal ini diduga disebabkan area ini strategis sebagai habitat yang mudah dicapai pada saat air mendadak surut karena berada sepanjang lebak kumpai dan tetap berair cukup dalam meskipun pada musim kering. Perubahan muka air yang tidak normal selama waktu penelitian juga mempengaruhi pola reproduksi ikan nilem, tambakan dan gabus. Hal ini terlihat dari tingkat kematangan gonad (TKG) dan indeks kematangan gonad ikan (IKG) yang menunjukkan ikan memijah pada musim banjir dan surut. Puncak musim pemijahan ikan diindikasikan dengan IKG tertinggi pada masing-masing ikan, yaitu ikan nilem jantan sebesar 6.24 % pada Bulan November 2013 dan ikan nilem betina sebesar 13.64 % pada Bulan Januari 2013; ikan tambakan jantan sebesar 3.35 % dan ikan tambakan betina sebesar 8.90 % pada Bulan Juni 2013; ikan gabus jantan sebesar 0.45 % pada Bulan Desember 2012 dan ikan gabus betina sebesar 12.38 % pada Bulan Januari 2013. Strategi pengelolaan RBLL ditentukan berdasarkan karakteristik kualitas air, status mutu air, tingkat kesuburan, pola distribusi dan reproduksi ikan di RBLL, serta evaluasi mengenai sistem lelang lebak lebung. Strategi pengelolaan RBLL meliputi : kebijakan pemerintah dalam penataan kawasan, pengelolaan limbah antropogenik, perluasan dan atau penambahan kawasan konservasi sungai dan lebung, legalisasi kawasan konservasi, perbaikan habitat, penataan kearifan lokal sistem lelang lebak lebung dan perbaikan koordinasi kelembagaan.en
dc.language.isoid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subject.ddcClimatologyen
dc.subject.ddcWatershedsen
dc.subject.ddcLubuk Lampan-Sumselen
dc.titlePengelolaan Rawa Banjiran Berbasis Analisis Dinamika Fluktuasi Muka Air di Lubuk Lampam, Sumatera Selatanen
dc.subject.keywordkualitas airen
dc.subject.keywordLubuk Lampamen
dc.subject.keywordmuka airen
dc.subject.keywordrawa banjiranen
Appears in Collections:DT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2015dju.pdf
  Restricted Access
Fulltext35.84 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.