Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/75236
Title: Analisis Ketelantaran Lanjut Usia di Indonesia dengan Metode Biplot dan Gerombol
Authors: Susetyo, Budi
Aidi, Muhammad Nur
Jasmina, Dewi
Issue Date: 2015
Abstract: Lanjut usia (lansia) telantar berdasarkan Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 adalah seseorang yang berusia 60 (enam puluh) tahun atau lebih, karena faktor-faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya yaitu sandang, pangan, dan papan, juga telantar secara psikis dan sosial. Kriteria ketelantaran lansia sesuai dengan kesepakatan Badan Pusat Statistik Republik Indonesia dan Kementerian Sosial Republik Indonesia adalah tidak pernah sekolah atau tidak tamat SD, makan makanan pokok kurang dari 14 kali dalam seminggu, makan lauk pauk berprotein tinggi (nabati atau hewani); nabati < 4 kali, hewani ≤ 2 kali atau kombinasinya, memiliki pakaian kurang dari 4 stel, tidak mempunyai tempat tetap untuk tidur, bila sakit tidak diobati, dan bekerja > 35 jam seminggu. Derajat ketelantaran lansia ditentukan dengan syarat, jika memenuhi 1 (satu) kriteria maka dikategorikan lansia tidak telantar, jika memenuhi 2 (dua) kriteria maka dikategorikan lansia hampir telantar dan jika memenuhi lebih dari 2 (dua) kriteria maka dikategorikan lansia telantar. Permasalahan dan penanganan terhadap lansia telantar merupakan tanggung jawab pemerintah dan masyarakat. Dalam rangka penanganan terhadap lansia telantar diperlukan data dan informasi yang dapat memberikan gambaran mengenai lansia telantar di Indonesia. Untuk itu, tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peubah-peubah yang menentukan derajat ketelantaran lansia provinsi-provinsi di Indonesia, memetakan dan melihat posisi relatif provinsi-provinsi di Indonesia berdasarkan peubah-peubah yang menentukan derajat ketelantaran lansia serta mengelompokkan provinsi-provinsi di Indonesia berdasarkan peubah-peubah yang menentukan derajat ketelantaran lansia. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian adalah metode biplot dan gerombol. Kedua metode ini merupakan bagian dari analisis peubah ganda yang dapat menganalisis secara simultan peubah dan objek yang diamati. Dengan analisis biplot dapat memetakan dan menentukan posisi relatif objek terhadap peubah, sedangkan dengan analisis gerombol dapat mengelompokkan objek berdasarkan peubah. Data yang digunakan adalah data sekunder lanjut usia telantar 33 Provinsi di Indonesia tahun 2012 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia dan Kementerian Sosial Republik Indonesia. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif, analisis biplot dan analisis gerombol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia telantar yang berada di provinsi di Indonesia memiliki jumlah dan karakteristik yang berbeda-beda, yang ditunjukkan dari hasil analisis biplot dan gerombol. Berdasarkan hasil biplot diperoleh suatu kesimpulan bahwa lansia telantar di Provinsi Papua, Maluku dan Papua Barat memiliki nilai persentase yang tinggi untuk kriteria lansia telantar tertentu, yaitu tidak mempunyai tempat tetap untuk tidur dan bekerja > 35 jam seminggu. Sebaliknya lansia telantar di ketiga provinsi tersebut memiliki nilai persentase yang rendah untuk kriteria tidak pernah sekolah atau tidak tamat SD, memiliki pakaian kurang dari 4 stel, dan bila sakit tidak diobati. Untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Bengkulu, nilai persentase tinggi terdapat pada beberapa kriteria lansia telantar, yaitu tidak pernah sekolah atau tidak tamat SD, makan lauk pauk berprotein tinggi (nabati atau hewani); nabati < 4 kali, hewani ≤ 2 kali atau kombinasinya, dan memiliki pakaian kurang dari 4 stel. Sebaliknya kriteria yang memiliki nilai persentase yang rendah untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Bengkulu adalah makan makanan pokok kurang dari 14 kali dalam seminggu dan bekerja > 35 jam seminggu. Untuk provinsi lainnya tidak menunjukkan kecenderungan membentuk suatu kelompok tetapi secara individu memiliki kecenderungan terhadap suatu kriteria lansia telantar tertentu. Selanjutnya berdasarkan hasil dari analisis gerombol diperoleh suatu kesimpulan bahwa provinsi-provinsi di Indonesia berdasarkan kriteria lansia telantar terbagi ke dalam 4 gerombol. Gerombol 1 terdiri dari 8 provinsi, yaitu Aceh, Lampung, Riau, Jawa Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Sulawesi Utara, dan DKI Jakarta. Karakteristik utama lansia telantar pada gerombol 1 adalah memiliki persentase tertinggi untuk kritera makan makanan pokok kurang dari 14 kali dalam seminggu, makan lauk pauk berprotein tinggi (nabati atau hewani); nabati < 4 kali, hewani ≤ 2 kali atau kombinasinya, dan memiliki pakaian kurang dari 4 stel. Karakteristik utama lainnya adalah memiliki persentase terendah untuk kriteria tidak mempunyai tempat tetap untuk tidur. Gerombol 2 terdiri dari 14 provinsi, yaitu Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Jawa Timur, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Bangka Belitung, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, Banten, DIY, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Maluku Utara. Karakteristik utama lansia telantar pada gerombol 2 adalah memiliki persentase tertinggi untuk kriteria tidak pernah sekolah atau tidak tamat SD dan memiliki persentase terendah untuk kriteria makan lauk pauk berprotein tinggi (nabati atau hewani); nabati < 4 kali, hewani ≤ 2 kali atau kombinasinya. Gerombol 3 terdiri dari 8 provinsi, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Bengkulu, dan Nusa Tenggara Barat. Karakteristik utama lansia telantar pada gerombol 3 adalah memiliki persentase tertinggi untuk kriteria bila sakit tidak diobati dan memiliki persentase terendah untuk kriteria makan makanan pokok kurang dari 14 kali dalam seminggu dan bekerja > 35 jam seminggu. Gerombol 4 terdiri dari 3 provinsi, yaitu Maluku, Papua Barat, dan Papua. Karakteristik utama lansia telantar pada gerombol 4 adalah memiliki persentase tertinggi untuk kriteria tidak mempunyai tempat tetap untuk tidur dan bekerja > 35 jam seminggu. Karakteristik utama lainnya adalah memiliki persentase terendah untuk kriteria tidak pernah sekolah atau tidak tamat SD, memiliki pakaian kurang dari 4 stel dan bila sakit tidak diobati.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/75236
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2015dja.pdf
  Restricted Access
Fulltext11.76 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.