Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/75211
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorWidajati, Eny
dc.contributor.advisorSyukur, Muhamad
dc.contributor.advisorGiyanto
dc.contributor.authorTefa, Anna
dc.date.accessioned2015-05-21T06:53:21Z
dc.date.available2015-05-21T06:53:21Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/75211
dc.description.abstractCabai merah (Capsicum annuum L.) adalah salah satu tanaman hortikultura yang mempunyai peranan penting di Indonesia. Salah satu penyakit yang menyerang pertanaman cabai adalah penyakit antraknosa. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan genus Colletotrichum yaitu species Colletotrichum acutatum. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bakteri yang bersifat antagonis terhadap cendawan C. acutatum, meningkatkan mutu benih cabai melalui aplikasi coating benih dan mengetahui kemampuan bakteri probiotik selama penyimpanan dan pembibitan untuk mengendalikan C. acutatum. Penelitian ini terdiri atas dua percobaan. Percobaan pertama yaitu uji antagonis untuk memperoleh bakteri probiotik yang bersifat antagonis terhadap C. acutatum dengan metode biakan ganda (dual cultura). Pengujian percobaan pertama dilakukan di Laboratorium menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor. Percobaan kedua yaitu efektivitas seed coating menggunakan bakteri probiotik terhadap viabilitas potensial, vigor dan kesehatan benih cabai. Pengujian percobaan kedua dilakukan di laboratorium dengan metode uji di atas kertas (UDK) dan pengujian di Rumah Kaca. Rancangan pada percobaan kedua adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah perlakuan coating benih yang terdiri atas enam taraf yaitu kontrol, coating benih tanpa bakteri, coating benih dengan bakteri Bacillus sp., coating benih dengan Pseudomonas sp., coating benih dengan Actinomycetes sp., dan coating benih dengan fungisida. Faktor kedua adalah periode simpan yang terdiri atas enam taraf yaitu 0, 1, 2, 3, 4 dan 5 bulan. Setiap periode simpan dilakukan pengujian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga bakteri yang bersifat antagonis terhadap C. acutatum dilihat dari persentase penghambatan yang paling tinggi yaitu Actinomycetes sp. (ATS6) 56.8%, Bacillus sp. (B48) 56.7% dan Pseudomonas sp. (P12) 46.7%. Aplikasi bakteri probiotik meningkatkan viabilitas dan kesehatan benih cabai pada periode simpan 5 bulan, pada tolok ukur potensi tumbuh maksimum 80-84%, daya berkecambah (DB) 76-78.7%, benih terinfeksi pada coating Actinomycetes sp. 2.67% dan Bacillus sp. 6.7% serta meningkatkan jumlah daun pada bibit cabai. Bacillus sp. mengandung indole acetic acid (IAA) 91.8 ppm dan giberelin (GA3) 103.2 ppm. Actinomycetes sp. mengandung 89.6 ppm IAA dan GA3 92.5 ppm, dan Pseudomonas sp. mengandung 68.9 ppm IAA dan GA3 69.2 ppm.en
dc.language.isoid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePemanfaatan Bakteri Probiotik Untuk Menekan Infeksi Colletotrichum Acutatum Dan Meningkatkan Mutu Benih Cabai (Capsicum Annuum L.) Selama Penyimpananen
dc.subject.keywordActinomycetes spen
dc.subject.keywordBacillus spen
dc.subject.keywordPseudomonas spen
dc.subject.keywordcoating benihen
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2015ate.pdf
  Restricted Access
Fulltext14.41 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.