Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/75188
Title: Strategi Pengembangan Biodiesel Kemiri Sunan (Reutealis Trisperma (Blanco) Airy Shaw) Di Jawa Barat.
Authors: Darusman, Dudung
Kusmana, Cecep
Widiatmaka
Wulandari, Wening Sri
Issue Date: 2015
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Konsumsi energi semakin meningkat sementara ketersediaan energi berbahan fosil semakin terbatas. Ketergantungan masyarakat yang tinggi terhadap energi fosil dapat memicu terjadinya kelangkaan energi. Indonesia memiliki berbagai sumber energi terbarukan, diantaranya yang prospektif adalah biodiesel. Biodiesel dari kemiri sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) memiliki keunggulan dibandingkan sumber nabati lainnya, diantaranya rendemen yang tinggi, dapat tumbuh di lahan kritis, dapat menambah kesuburan tanah, dapat menyimpan karbon, dan memiliki umur produksi yang panjang. Pengembangan biodiesel dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku dan lahan, kepastian usaha dan peranannya dalam pemenuhan energi alternatif. Tujuan umum penelitian ini adalah merumuskan strategi pengembangan biodiesel kemiri sunan di Jawa Barat. Secara khusus, penelitian bertujuan mengkaji ketersediaan lahan kemiri sunan dan sebarannya, kelayakan finansial pengembangan biodiesel kemiri sunan, dan peranan biodiesel kemiri sunan sebagai energi alternatif di Jawa Barat. Ketersediaan lahan dianalisis melalui integrasi lahan yang sesuai dengan penggunaan lahan dan pola ruang Jawa Barat. Analisis kesesuaian lahan menggunakan metoda Multi Criteria Evaluation (MCE) berbasis Geographic Information System (GIS). Bobot faktor ditentukan dengan metoda Analytical Hierarchy Process (AHP). Analisis kelayakan finansial dilakukan berdasarkan kriteria yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net BC Ratio), dan Pay Back Period (PBP). Peranan biodiesel kemiri sunan dihitung menggunakan formula matematis yang dinyatakan dengan persentase. Formulasi strategi pengembangan biodiesel kemiri sunan menggunakan analisis AHP dan Strength Weakness Opportunity Threat (SWOT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan tersedia untuk penanaman kemiri sunan di Jawa Barat adalah 141.956 ha terdiri dari 19.583 ha lahan tersedia 1 (lahan dengan kelas kesesuaian sangat sesuai), 103.975 ha lahan tersedia 2 (lahan dengan kelas kesesuaian cukup sesuai), dan 18.398 ha lahan tersedia 3 (lahan dengan kelas kesesuaian sesuai marginal), yang tersebar pada 17 kabupaten/kota. Pembangunan tanaman kemiri sunan layak diusahakan dengan luas 60 ha dan umur usaha 50 tahun. Nilai kelayakan dengan dana sendiri: i) NPV Rp 1.101.007.645; ii) IRR 13,52%; iii) BCR 1,36 dan iv) PBP 14,68 tahun. Nilai kelayakan dengan dana pinjaman: i) NPV Rp 160.351.357; ii) IRR 13,52%; iii) BCR 1,08 dan iv) PBP 22,55 tahun. Pembangunan tanaman kemiri sunan sensitif terhadap penurunan harga jual biji kering kemiri sunan dan penurunan produktivitas tanaman sebesar 28% atau lebih. Pengolahan biodiesel kemiri sunan layak diusahakan dengan umur usaha 15 tahun dan kapasitas produksi 202,75 Kl per tahun. Nilai kelayakan dengan dana sendiri: i) NPV Rp 512.549.740; ii) IRR 27,27%; iii) BCR 1,04 dan iv) PBP 4, 32 tahun. Nilai kelayakan dengan dana pinjaman: i) NPV Rp 303.310.940; ii) IRR 27,27%; iii) BCR 1,03 dan iv) PBP 4,94 tahun. Pengolahan biodiesel kemiri sunan sensitif terhadap kenaikan biaya bahan dan penurunan harga biodiesel mencapai 6% atau lebih. 4 Lahan tersedia di Jawa Barat berpotensi menghasilkan biodiesel sebesar 348.161,37 Kl per tahun yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan solar Jawa Barat sebesar 16,68%. Bungkil kemiri sunan sebagai umpan pembuatan biogas menghasilkan biogas sebesar 197.818. 959 m3 yang setara dengan 158.255.167 kg atau diproses menjadi biobriket sebesar 428.871.503 kg. Pemanfaatan lahan tersedia diprioritaskan pada lahan tersedia 1 dan 2 terutama pada lahan kritis. Pemanfaatan lahan tersedia 1 dan 2 berpeluang untuk pengembangan 2058 unit usaha pengembangan tanaman dan pengolahan biodiesel. Lahan tersedia 3 disarankan sebagai target lokasi program penyelamatan dan perbaikan kualitas lingkungan. Integrasi kekuatan dan peluang menghasilkan 13 strategi berdasarkan peran pemangku kepentingan. Implementasi strategi dilaksanakan secara sistematis sesuai tahapan implementasi. Strategi yang dilakukan pemerintah: menjamin ketersediaan bahan tanam varietas unggul dalam jumlah yang mencukupi untuk penamanan skala luas, menetapkan dukungan kebijakan untuk mendorong pengembangan biodiesel kemiri sunan di Jawa Barat, membangun unit percontohan penanaman kemiri, mengembangkan program penanaman kemiri sunan, mengembangkan kemitraan dengan bank sebagai penyedia dana, mengembangkan kemitraan dengan badan usaha di bidang energi sebagai pengguna biodiesel sekaligus sebagai jaminan pemasaran biodiesel, dan mengembangkan industri pengolah biodiesel kemiri sunan. Strategi yang dilakukan akademisi/lembaga litbang: mengaplikasikan hasil litbang dan pendampingan pembangunan sumber benih, meningkatkan diversifikasi metoda diseminasi dan memperluas jangkauan diseminasi IPTEK budidaya, pola tanam multikultur, dan pengolahan biodiesel kemiri sunan, mengembangkan kemitraan bisnis untuk pengembangan peralatan, dan mengembangkan eksplorasi dan pemuliaan tanaman kemiri sunan untuk mendapatkan varietas baru yang mampu meningkatkan rendemen dan kualitas minyak. Strategi yang dilakukan masyarakat: mengembangkan usaha penanaman varietas unggul kemiri sunan dengan penerapan teknologi budidaya pada skala usaha 60 Ha, dan mengembangkan usaha pengolahan biodiesel kemiri sunan melalui penerapan teknologi pengolahan yang tepat dengan kapasitas produksi 202,75 Kl per tahun. Pelibatan masyarakat dan komunikasi dalam proses menuju pengembangan biodiesel kemiri sunan dan penerimaan masyarakat terhadap tanaman kemiri sunan sebagai tanaman biodiesel perlu dilakukan secara intensif. Pengembangan tanaman kemiri sunan direkomendasikan untuk dilaksanakan paling lambat pada tahun 2017 dengan pola agroforestry agar pemanfaatan lahan lebih intensif. Pengembangan 2 jenis usaha pengembangan tanaman kemiri sunan dan pengolahan biodiesel kemiri sunan disarankan agar dilakukan secara berpasangan sebagai mitra usaha. Mitra usaha diupayakan berasal dari daerah pengelolaan yang sama agar memudahkan distribusi bahan baku. Pengelolaan unit usaha direkomendasikan dengan skema pemberdayaan kelompok tani dan pembentukan pengelola kelompok. Kajian mendalam peranan pengembangan biodiesel kemiri sunan dalam memberikan manfaat lingkungan secara kuantitatif perlu dilakukan untuk melengkapi informasi sebagai rekomendasi bagi para pengambil kebijakan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/75188
Appears in Collections:DT - Multidiciplinary Program

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2015wsw.pdf
  Restricted Access
Fulltext38.15 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.