Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/75177
Title: Kuasa Pengetahuan Perempuan Dalam Pemenuhan Pangan Keluarga Petani Padi Sawah Lebak Di Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan.
Authors: Sumarti, Titik
Adiwibowo, Soeryo
Hubeis, Aida Vitayala S.
Hardinsyah
Yunindyawati
Issue Date: 2015
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Penelitian ini penting dilakukan karena masih jarang penelitian yang menganalisis kontribusi perempuan dari aspek sosial terutama kuasa pengetahuan perempuan dalam pemenuhan pangan keluarga. Tujuan penelitian ini adalah; pertama, menganalisis kontestasi diskursus pemenuhan pangan keluarga petani padi sawah lebak. Kedua, menganalisis relasi kuasa pengetahuan perempuan sebagai bentuk resistensi dalam pemenuhan pangan keluarga petani padi sawah lebak. Ketiga, menganalisis relasi kuasa pengetahuan perempuan dalam pemenuhan pangan keluarga berdasarkan struktur sosial petani padi sawah lebak. Permasalahan ini dikaji dan dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan paradigma kritis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, diskusi kelompok dan dokumentasi. Hipotesis pengarahnya adalah maskulinisasi pertanian dan marjinalisasi kuasa pengetahuan perempuan hasil diskursus pemenuhan pangan pemerintah memunculkan resistensi kuasa pengetahuan terstruktur. Kontestasi diskursus pemenuhan pangan keluarga petani padi sawah lebak terjadi dalam hal peningkatan produktivitas pertanian versi pemerintah, pemenuhan pangan sebagai mekanisme survival versi komunitas dan pangan sebagai komoditas ekonomi versi pelaku usaha. Diskursus pangan pemerintah untuk pemenuhan pangan keluarga petani padi sawah lebak, utamanya menekankan pada peningkatan produktivitas padi justru menghasilkan kebijakan yang memarjinalkan kuasa pengetahuan perempuan. Peran perempuan menjadi sangat sedikit dan bahkan hilang. Hal ini disebabkan obyek dari berbagai program pertanian adalah kepala keluarga (mayoritas laki-laki). Diskursus pangan pemerintah sesungguhnya merupakan proses maskulinisasi pertanian dan marginalisasi kuasa pengetahuan perempuan. Diskursus pangan komunitas memberikan banyak peluang bagi perempuan untuk berkontribusi bagi pemenuhan pangan keluarga, mulai dari proses bercocok tanam, mengambil bahan pangan dari rawa dan diversifikasi pekerjaan perempuan. Oleh karena itu, praktik kuasa pengetahuan perempuan dalam pemenuhan pangan keluarga didominasi oleh diskursus pangan komunitas. Resistensi kuasa pengetahuan perempuan dalam pemenuhan pangan keluarga petani sawah lebak dilakukan sebagai akibat marjinalisasi peran perempuan dalam proses pertanian padi sawah lebak dan tekanan ekonomi keluarga. Bentuk-bentuk resistensi kuasa pengetahuan perempuan antara lain; resistensi langsung terhadap proses pertanian padi sawah lebak (penggunaan bibit lokal, membersihkan rumput secara manual dan penggunaan teknologi pertanian) dan resistensi tidak langsung dengan melakukan diversifikasi pekerjaan tani non padi, menenun songket, mengolah hasil perikanan rawa, membuat atap daun, membentuk organisasi non formal, mengakses kredit non formal, dan membuat konsumsi pangan keluarga. Pekerjaan tersebut menunjukkan adanya geliat ekonomi perempuan untuk pemenuhan pangan keluarga. Diversifikasi pekerjaan tani non padi menjadi ujung tombak kuasa pengetahuan perempuan dalam pemenuhan pangan keluarga. Ekologi rawa memberi peluang para perempuan mencari dan mengumpulkan bahan pangan, sehingga perempuan tetap berperan dalam ketersediaan pangan keluarga meskipun tergusur dari pertanian padi lebak. Menenun songket menjadi tumpuan kuasa pengetahuan perempuan karena dengan tenun songket perempuan mendapat uang cash secara langsung, dan pasti tidak rugi. Hal ini berbeda dengan upaya mendapatkan uang dari sektor pertanian padi sawah lebak yang sangat rentan mengalami kegagalan. Proses mengolah hasil perikanan rawa dan membuat atap daun membuka peluang perempuan saling bertukar informasi pekerjaan, menjadi jaringan pengaman bagi kuasa pengetahuan perempuan. Jaringan ini merupakan metamorfosis dari jaringan informasi yang diperoleh saat mengerjakan panen padi dengan sistem tarikan yang sudah tergusur oleh sistem pertanian baru (setelah penerapan revolusi hijau). Perbedaan pelapisan sosial menentukan relasi kuasa pengetahuan perempuan dalam pemenuhan pangan keluarga. Relasi kuasa pengetahuan perempuan pada keluarga kelompok atas disubordinasi oleh kuasa pengetahuan laki-laki. Kuasa pengetahuan laki-laki mendominasi seluruh aspek pemenuhan pangan keluarga; mulai dari peran publik, pengambilan keputusan dan penentu jenis makanan. Kuasa pengetahuan perempuan pada keluarga kelompok atas hanya nampak pada peran domestik, mengolah masakan untuk konsumsi keluarga. Relasi kuasa pengetahuan perempuan pada keluarga kelompok menengah relatif dominan dibanding kuasa pengetahuan laki-laki. Kuasa pengetahuan perempuan mampu dipratikkan pada ranah publik untuk mendapatkan bahan pangan dan pendapatan, mempraktikkan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan dan di ranah domestik. Relasi kuasa pengetahuan perempuan dan kuasa pengetahuan laki-laki pada keluarga kelompok bawah cenderung setara dalam setiap aspek pemenuhan pangan keluarga. Pada ranah publik dan ranah domestik kuasa pengetahuan laki-laki dan perempuan dimainkan demi pemenuhan pangan keluarga. Perbedaan kuasa pengetahuan perempuan berdasarkan struktur sosial keluarga petani padi sawah lebak ini menunjukkan dua hal. Pertama, kuasa pengetahuan perempuan berbeda berdasarkan struktur sosial. Hal ini menunjukkan bahwa kuasa pengetahuan perempuan melekat pada struktur sosial keluarga petani padi sawah lebak. Kedua, kuasa pengetahuan perempuan tidak harus ditemukan dalam ranah publik. Ranah domestik juga menyediakan peluang bagi praktik kuasa pengetahuan perempuan, karena adanya proses relasional dalam keluarga antara perempuan dan seluruh anggota keluarga.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/75177
Appears in Collections:DT - Human Ecology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2015yun.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.53 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.