Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74986
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorKoesmaryono, Yonny
dc.contributor.advisorArinana
dc.contributor.authorPhilippines, Ilmina
dc.date.accessioned2015-05-05T02:48:01Z
dc.date.available2015-05-05T02:48:01Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74986
dc.description.abstractRayap dikenal sebagai serangga perusak kayu maupun benda yang mengandung selulosa. Ukurannya yang kecil sekitar 5 hingga 6 millimeter. membuat rayap tidak begitu mudah terlihat. Selain itu, sifat rayap yang selalu sembunyi dari cahaya membuatnya tidak tampak dipermukaan. Untuk melindungi aktivitasnya dari cahaya langsung maka rayap membuat tunnel (liang kembara). Salah satu jenis rayap tanah yang memiliki intensitas serangan tinggi adalah Coptotermes curvignathus. Perkembangan hidup rayap juga dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu unsur cuaca, salah satunya suhu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis suhu tunnel, suhu didalam sarang rayap tanah, dan suhu diluar sarang rayap tanah C. curvignathus baik di dalam dan di luar ruangan. Penelitian di dalam ruangan dilaksanakan di Laboratorium Rayap Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan IPB dan di Laboratorium Pengeringan Kayu Kantor Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan (Pustekolah). Sedangkan penelitian luar ruangan dilaksanakan di Arboretum (hutan kecil) Pustekolah. Data yang dianalisis adalah data suhu tunnel, suhu didalam sarang rayap tanah, dan suhu diluar sarang rayap tanah C. curvignathus menggunakan termokopel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu tunnel rayap tanah C. curvignathus di dalam ruangan lebih rendah sekitar 0.7 ºC hingga 1 ºC dibanding suhu pada sarang rayap, dan suhu pada sarang rayap tanah C. curvignathus lebih hangat sekitar 0.3 ºC hingga 2 ºC dibanding suhu lingkungan tergantung pada bentuk ruangan tersebut. Pada penelitian di luar ruangan, nilai suhu yang didapatkan adalah suhu tunnel yang lebih rendah sekitar 1 ºC dibanding suhu lingkungan. Perbedaan suhu tunnel di dalam ruangan lebih hangat sekitar 0.8 ºC hingga 1.4 ºC dibanding suhu tunnel di luar ruangan, sedangkan perbedaan suhu lingkungan di dalam ruangan lebih hangat sekitar 0.2 ºC dibanding suhu lingkungan di luar ruangan karena dipengaruhi oleh salah satu bentuk bangunan pada penelitian di dalam ruangan.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcNatural sciencesen
dc.subject.ddcMeteorologyen
dc.subject.ddc2014en
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baraten
dc.titleSuhu Sarang Rayap Tanah Coptotermes curvignathus (Isoptera: Rhinotermitidae) di Dalam dan di Luar Ruanganen
dc.subject.keywordCoptotermes curvignathusen
dc.subject.keywordsuhuen
dc.subject.keywordtermokopelen
dc.subject.keywordtunnelen
Appears in Collections:UT - Geophysics and Meteorology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
G15iph.pdf
  Restricted Access
Fulltext42.22 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.