Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74852
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorDjoefrie, HMH Bintoro
dc.contributor.advisorSudradjat
dc.contributor.authorDewi, Ratih Kemala
dc.date.accessioned2015-04-27T03:27:45Z
dc.date.available2015-04-27T03:27:45Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74852
dc.description.abstractSagu merupakan tanaman sumber karbohidrat terbesar di dunia karena memiliki kandungan karbohidrat tertinggi dibandingkan dengan tanaman pangan lainnya. Pati kering yang dihasilkan mencapai 200-400 kg batang-1. Lebih dari 50% populasi sagu dunia terdapat di Indonesia dan 90% dari sagu di Indonesia terdapat di Papua. Oleh karenanya, Papua merupakan sumber keragaman genetik tanaman sagu. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan karakterisasi terhadap berbagai aksesi sagu di Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat. Terdapat 12 aksesi sagu di Kecamatan Saifi, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat yaitu Fasai, Fasampe, Falia, Fanomik, Fasongka, Fafion, Fakattao, Fanke, Fablen, Failik, Fakreit dan Fanke. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan pengamatan pada morfologi, potensi produksi, dan DNA. DNA dianalisis dengan menggunakan teknik RAPD (Randomly Amplified Polymorphic DNA). Sebanyak 2 cm2 dari pucuk daun anakan diambil dari setiap aksesi untuk keperluan analisis DNA. Terdapat perbedaan karakter morfologi dari dua belas aksesi sagu di lokasi penelitian, seperti warna kuncup daun muda anakan, bentuk tajuk, jumlah daun, tinggi batang, keberadaan duri, kandungan pati, serta warna empulur dan pati. Aksesi Fablen merupakan satu-satunya aksesi yang tidak berduri. Berdasarkan hasil analisis RAPD ternyata berbagai aksesi sagu tersebut memiliki hubungan yang cukup jauh. Hanya aksesi Fanke dan Fakreit yang memiliki tingkat kemiripan sebanyak 81%, aksesi lainnya memiliki nilai kemiripan dibawah 80%. Sebagian besar aksesi sagu tersebut merupakan aksesi unggul yang berpotensi untuk lebih dikembangkan karena memiliki kandungan pati lebih dari 200 kg batang-1. Aksesi Fanomik merupakan aksesi sagu yang memiliki potensi hasil tertinggi. Berdasarkan perhitungan jumlah pohon masak tebang per hektar di hutan sagu alami Kecamatan Saifi, Kabupaten, Sorong Selatan, akan didapatkan pati kering sebanyak 38.43 ton ha-1 tahun-1.en
dc.language.isoid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subject.ddcAgronomyen
dc.subject.ddcSago palmen
dc.subject.ddc2014en
dc.subject.ddcSorong-Papua Baraten
dc.titleKarakterisasi Berbagai Aksesi Sagu (Metroxylon spp.) di Kabupaten Sorong Selatan, Papua Baraten
dc.subject.keywordaksesien
dc.subject.keywordgenetiken
dc.subject.keywordkeragamanen
dc.subject.keywordpanganen
dc.subject.keywordpatien
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2015rkd.pdf
  Restricted Access
Fulltext32.13 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.