Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74819
Title: Karakteristik Panenan Ular Sanca Batik Python reticulatus di Sumatera Utara
Authors: Kusrini, Mirza Dikari
Kartono, Agus Priyono
Nainggolan, Kristina
Issue Date: 2015
Abstract: Ular sanca batik atau P. reticulatus merupakan salah satu spesies yang mendapat perhatian dunia terkait pemanfaatannya sebagai komoditas ekspor yang cukup tinggi. Pemanfaatan yang berlebih dikhawatirkan akan mengancam kestabilan populasinya di alam. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa karakteristik panenan menggambarkan kondisi populasi hewan di alam. Tingginya permintaan kulit P. reticulatus untuk kebutuhan fashion membuat usaha pengulitan P. reticulatus tetap bertahan. Untuk mengetahui proses pengolahan kulit P. reticulatus di Indonesia dilakukan penelitian dengan pemeriksaan 272 ekor P. reticulatus di tempat pemotongan di wilayah Sumatera Utara. Oleh karena itu, penelitian yang dilakukan di Sumatera Utara ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik panenan P. reticulatus di tempat pemotongan dan menduga perubahan struktur populasinya serta mengidentifikasi prosedur pengolahan kulit hasil panenan P. reticulatus. Prosedur pengolahan kulit P. reticulatus di tempat pemotongan terdiri atas proses pengumpulan dan koleksi, proses pemotongan dan proses pengulitan. Proses pemotongan menjadi isu para pemerhati konservasi satwa luar negeri karena dianggap tidak memperhatikan kesejahteraan satwa. Data yang dianalisis meliputi jumlah panenan, jenis kelamin, sex ratio, morfometri, kelas umur, kematangan reproduksi dan jenis pakan. Selama penelitian teridentifikasi 272 ekor P. reticulatus dengan perbandingan 146 ekor jantan dan 126 ekor betina. Sex rasio dari 272 ekor P. reticulatus yang dibedah adalah 1 : 0.86, atau 53.68% jantan dan 46.32% betina, kelas umur juvenile 79 ekor (29.04%) dengan sex rasio 1 : 0.42 dan dewasa 193 ekor (70.96%) dengan sex rasio 1 : 0.93. Rerata SVL P. reticulatus yang dipanen adalah 272.67 cm (SD = 37.76). Berdasarkan jenis kelamin maka terdapat perbedaan antara ukuran SVL jantan (rerata = 267, SD = 37.04) dan betina (rerata = 278, SD = 37.91) pada kelas umur yang sama (t270 = -2.363, p = 0.019). Ukuran testis terbesar jantan matang kelamin (n = 63) pada ukuran SVL 335 cm dan ukuran folikel terbesar betina matang kelamin (n = 22) terdapat pada betina ukuran SVL 329 cm. Pada 272 ekor P. reticulatus yang dibedah, diperiksa saluran pencernaannya, 261 ekor tidak ditemukan sisa pakan. Proses pemotongan yang dilakukan di Sumatera Utara dimulai dengan memukul kepala ular sanca batik sampai dianggap mati kemudian dikuliti. Setelah dikuliti, kulit dipaku dan dijemur. Sebelum dikuliti rerata panjang badan P. reticulatus 2.58 m (n = 232, SD = 0.36) dan setelah dikuliti rerata panjang kulit kering 3.62 m (n = 232, SD = 0.51). Rerata diameter perut P. reticulatus sebelum dikuliti 23.28 cm (n = 72, SD = 0.45) dan setelah dikuliti rerata lebar kulit kering 34.13 cm (n = 72, SD = 0.56). Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang menyimpulkan bahwa perdagangan kulit komersial tidak memusnahkan populasi P. reticulatus di Indonesia, namun demikian ukuran tubuh panenan yang lebih kecil dari penelitian sebelumnya memberikan sinyal kemungkinan terjadinya panenan berlebih.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74819
Appears in Collections:MT - Forestry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2015kna.pdf
  Restricted Access
Fulltext14.32 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.