Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74794
Title: Produk Ekspor Prospektif Indonesia ke Peru dan Faktor Penentu Aliran Perdagangannya ke Amerika Selatan
Authors: Oktaviani, Rina
Novianti, Tanti
Setyawati, Dewi
Issue Date: 2015
Abstract: Perluasan pangsa pasar ekspor Indonesia ke pasar non tradisional dilakukan oleh pemerintah sebagai upaya peningkatan kinerja ekspor Indonesia. Peru yang terletak di kawasan Amerika Selatan merupakan salah satu pasar non tradisional yang ditetapkan menjadi pasar potensial untuk produk ekspor Indonesia. Kontribusi ekspor ke Peru masih cukup rendah yaitu 0.098 pada tahun 2013, namun pertumbuhan kontribusi ekspor ke Peru tersebut terus mengalami pertumbuhan sebesar 22.79% per tahun selama periode 2009-2013. Kerjasama perdagangan bilateral antara Indonesia dan Peru saat ini berupa Memorandum of Understanding (MoU) on Trade Promotion Activities yang akan mengarah kepada Preferential Trade Agreement (PTA). Kesenjangan masih rendahnya kontribusi ekspor dan peluang pasar Peru yang potensial masih perlu ditinjau lebih lanjut. Analisis keragaan dan produk prospektif yang memiliki daya saing ke pasar Peru diperlukan sebagai persiapan bagi Indonesia apabila PTA diterapkan. Wilayah Peru yang strategis dapat menjadi pintu masuk bagi ekspor Indonesia ke kawasan Amerika Selatan, sehingga analisis aliran perdagangan produk ekspor prospektif tersebut pada penelitian ini diperluas ke kawasan Amerika Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis performa perdagangan bilateral antara Indonesia dan Peru, (2) menganalisis produk ekspor yang prospektif dikembangkan oleh Indonesia ke Peru serta integrasi perdagangannya, (3) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi aliran perdagangan produk ekspor prospektif tersebut ke pasar kawasan Amerika Selatan. Performa perdagangan dianalisis secara diskriptif. Penentuan produk ekspor prospektif Indonesia ke Peru dianalisis dengan metode Revealed Cooperative Advantage (RCA) yang memiliki nilai RCA >1 dan metode Export Product Dynamic (EPD) yang berada selain di kuadran retreat. Adapun metode Intra Industry Trade (IIT) digunakan untuk menganalisis integrasi perdagangan produk ekspor prospektif Indonesia ke Peru. Lima produk ekspor prospektif yang terpilih dianalisis lebih lanjut aliran perdagangannya ke kawasan Amerika Selatan dengan menggunakan model gravity. Analisis (RCA) menggunakan data ekspor tahun 2001-2013, sedangkan analisis (EPD) dan Intra Industry Trade (IIT) menggunakan data tahun 2008-2013. Data time series model gravity menggunakan periode tahun 2000-2013 dan data cross section berupa negara-negara di kawasan Amerika Selatan yang mengekspor lima produk ekspor unggulan terpilih yaitu Peru, Argentina, Brazil, Chili, Colombia, Ecuador, Suriname, Uruguay dan Venezuela. Penyesuaian data time series dan cross section dalam panel data model gravity dilakukan karena adanya ketersediaan data. Performa nilai ekspor total Indonesia pada periode tahun 1990-2013 secara umum mengalami peningkatan, dari US $ 45.26 ribu menjadi US $ 178.45 juta. Komoditas ekspor sebagian besar merupakan komoditas non migas. Pertumbuhan nilai impor pada periode 1990-2013 lebih berfluktuasi dibandingkan nilai ekspornya. Hal ini memengaruhi neraca perdagangan (trade balance) Indonesia dan Peru. Hasil analisis RCA menunjukkan pada tahun 2001-2012 sebanyak 51.75% produk yang diekspor ke Peru tidak memiliki daya saing dengan nilai RCA kurang dari 1. Sedangkan sebanyak 48.25% produk sudah memiliki daya saing dengan nilai RCA lebih dari 1. Lima produk ekspor prospektif Indonesia ke Peru yang dipilih untuk melihat aliran perdagangan ke kawasan Amerika Selatan yaitu produk HS 4001 (Natural rubber,balata, gutta-percha etc), produk HS 4809 (Carbon,self-copy paper etc,roll of width > 36 cm), produk HS 0801 (Brazil nuts, cashew nuts & coconuts), produk HS 5509 (Yarn of synth staple fibre,not put for retail sale) dan produk HS 4420 (Wood marquetry & inlaid wood; caskets & cases or cutlery of wood). Hasil analisis IIT menunjukkan hanya produk HS 5509 (Yarn of synth staple fibre,not put for retail sale) dan produk HS 0801 (Brazil nuts, cashew nuts & coconuts) yang memiliki integrasi lemah sedangkan produk lain tidak terintegrasi. Terdapat perbedaan faktor-faktor yang memengaruhi aliran perdagangan ekspor ke Amerika Selatan untuk masing-masing produk. Perbedaan GDP per kapita dan Trade/GDP merupakan faktor yang berpengaruh bagi produk HS 4001 (Natural rubber, balata, gutta-percha etc). Aliran perdagangan produk HS 4809 (Carbon,self-copy paper etc,roll of width > 36 cm) dipengaruhi oleh perbedaan GDP per kapita, nilai tukar riil dan jarak ekonomi. Faktor-faktor yang memengaruhi untuk produk HS 0801 (Brazil nuts, cashew nuts & coconuts) adalah perbedaan GDP per kapita, tarif dan jarak ekonomi. Perbedaan GDP per kapita, nilai tukar riil, tarif, trade/GDP dan jarak ekonomi merupakan faktor-faktor yang memengaruhi untuk produk HS 5509 (Yarn of synth staple fibre,not put for retail sale). Perbedaan GDP per kapita, tarif, jarak ekonomi dan Trade/GDP merupakan faktor yang berpengaruh untuk produk HS 4420 (Wood marquetry & inlaid wood; caskets & cases or cutlery of wood). Berdasarkan hasil analisis, masih diperlukan peningkatan daya saing bagi produk ekspor Indonesia ke Peru sehingga persentase jumlah produk yang memiliki daya saing (indikator RCA) dan termasuk kategori rising star dapat ditingkatkan. Peningkatan diferensiasi produk bagi produk ekspor prospektif melalui pengembangan industri manufaktur masih diperlukan. Pengembangan ekspor komoditas prospektif ke kawasan Amerika Selatan perlu ditingkatkan karena negara-negara di kawasan ini memiliki perbedaan GDP per`kapita yang cukup besar terutama untuk negara Chili, Argentina, Brazil, Uruguay dan Venezuela. Tarif merupakan faktor yang memengaruhi nilai ekspor produk HS 0801 (Brazil nuts, cashew nuts & coconuts), produk HS 5509 (Yarn of synth staple fibre,not put for retail sale), dan produk HS 4420 (Wood marquetry & inlaid wood; caskets & cases or cutlery of wood) sehingga penurunan tariff perlu diperjuangkan dalam negoisasi perdagangan bilateral. Nilai tukar riil memengaruhi produk HS 4809 (Carbon,self-copy paper etc,roll of width > 36 cm) dan produk HS 5509 (Yarn of synth staple fibre,not put for retail sale) sehingga diperlukan peran pemerintah dalam menjaga kestabilan nilai tukar.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74794
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2015dse.pdf
  Restricted Access
Fulltext22.43 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.