Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74555
Title: Karakteristik Mikrohabitat, Morfologi dan Kelimpahan Phyton reticulatus Schneider, 1801 di Kebun Sagu, Kabupaten Sambas
Authors: Kusrini, Mirza Dikari
Kartono, Agus Priyono
Silalahi, Adelina
Issue Date: 2015
Abstract: Python merupakan salah satu spesies reptil yang dipanen oleh masyarakat setempat untuk tujuan komersial. Panen terbesar ular ini di Kabupaten Sambas sebagian besar berasal dari hutan tanaman rakyat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik habitat mikro, morfologi dan kelimpahan P. reticulatus di perkebunan sagu rakyat di Sambas, Kalimantan Barat yang mendukung keberadaan jenis ini. Pengumpulan data habitat mikro dilakukan dengan menggunakan perangkap di 127 titik pengamatan yang dilaksanakan sejak bulan Februari sampai April 2014. Tiga puluh delapan python ditangkap selama survei. Kehadiran python pada lokasi pengamatan berkorelasi positif dengan kerapatan Metroxylon sago (r = 0.09; p = 0.008; n = 127), Dillenia indica (r = 0,22; p = 0.001; n = 127), Alstonia scholaris (r = 0.11; p = 0.015; n = 127) dan Vitis trifolia (r = 0.18; p = 0.004; n = 127), sedangkan kelembaban udara (r = 0,05; p = 0.008; n = 127), jarak sumber air terdekat (r = 0.20; p = 0.049; n = 127) dan kerapatan Havea brasiliensis (r = 0.04; p = 0.025; n = 127) berkorelasi negatif dengan kehadiran python. Kelas kesesuaian tinggi yang dapat digunakan untuk memprediksi kehadiran python ditandai dengan kelembaban udara berkisar 64-72% dan jarak dengan sumber air terdekat berkisar 10-200 cm, dengan kerapatan vegetasi minimal untuk jenis Metroxylon sago sebanyak 322 batang/ha, Dillenia indica sebanyak 118 batang/ha, Alstonia scholaris sebanyak 77 batang/ha dan Vitis trifolia sebanyak 18 batang/ha. Peluang tertinggi kehadiran python berada pada tingkat kesesuaian habitat sedang dengan penciri kelembaban udara berkisar 68–74% dan jarak air terdekat 10–200 cm. Keberadaan beberapa vegetasi dapat menyediakan habitat untuk berlindung, berkembang biak dan mangsa bagi python. Individu yang tertangkap terdiri dari 36 individu dewasa (94.74%) dan 2 individu muda berjenis kelamin betina (5.26%). Anakan (bayi) dan telur tidak ditemukan selama penelitian berlangsung. Sex ratio yang dihasilkan adalah 1 : 1.375. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata antara ukuran python jantan dan betina yang tertangkap, namun ukuran Snout-Vent Length (SVL) terbesar ditemukan pada jenis kelamin betina sedangkan rata-rata ukuran SVL jantan lebih besar dari SVL betina.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74555
Appears in Collections:MT - Forestry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2015asi.pdf
  Restricted Access
Fulltext14.19 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.