Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74324
Title: Kesesuaian Habitat Bekantan (Nasalis larvatus) di Hutan Mangrove Taman Nasional Kutai
Authors: Prasetyo, Lilik Budi
Kartono, Agus Priyono
Suwarto
Issue Date: 2015
Abstract: Bekantan (Nasalis larvatus Wurmb, 1781) termasuk ke dalam subfamili Colobinae adalah salah satu jenis satwa primata endemik Borneo yang berada dalam kawasan konservasi Taman Nasional Kutai (TNK). Kerusakan habitat yang disebabkan aktivitas manusia berupa akses jalan, konversi lahan untuk pemukiman dan tambak, serta penebangan liar merupakan bentuk ancaman terhadap populasi bekantan. Kajian terhadap habitat yang sesuai bagi bekantan dengan permasalahan yang kompleks sangat penting dilakukan dengan menggunakan Geographic Information System (GIS). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesesuian habitat bekantan di mangrove Taman Nasional Kutai melalui pemodelan spasial. Kesesuaian habitat dianalisis menggunakan Principal Component Analysis (PCA) dan regresi linear yang terintegrasi dengan sistem informasi geografis. Principal Component Analysis adalah sebuah teknik untuk membangun variabel-variabel baru yang merupakan kombinasi linear dari variabel-variabel asli dengan cara mereduksi variable yang digunakan. Kehadiran bekantan ditandai mengunakan GPS. Citra satelit dari landsat 8 path 116 row 60 diolah secara digital untuk menghasilkan data sebaran bekantan dan NDVI, data jarak dari jalan, jarak dari pemukiman, jarak dari tambak, dan jarak dari sumber air diperoleh dari analisis euclien distance peta Rupa Bumi Indonesia. Pembuatan model spasial menggunakan titik koordinat perjumpaan kelompok bekantan sebagai variabel dependent dan variabel prediktor yang digunakan dalam penyusunan model regresi adalah jarak dari jalan, jarak dari pemukiman, jarak dari tambak, jarak dari sumber air, jarak dari Avicennia, jarak dari Bruguiera, jarak dari Rhizophora, jarak dari Sonneratia, serta LAI (Leaf Area Indeks). Luas keseluruhan area studi yang digunakan untuk membangun model adalah 7 343.88 ha. Dari hasil pemodelan kesesuaian habitat bekantan di hutan mangrove TNK menunjukkan bahwa hanya ± 99.50 ha atau 1.35% memiliki kesesuaian tinggi, pada kesesuaian sedang memiliki luas areal 1 384.58 ha atau 18.85%, sedangkan areal seluas 5 859.81 ha atau 79.79% memiliki kesesuaian rendah. Hasil model menjelaskan bahwa sebaran bekantan pada kesesuaian habitat sangat dipengaruhi oleh faktor gangguan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74324
Appears in Collections:MT - Forestry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2015suw.pdf
  Restricted Access
Fulltext19.25 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.