Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74175
Title: Inovasi sediaan pangan fungsional dari anggur laut Caulerpa racemosa dengan teknik supercritical fluid extraction bagi penderita demam tifoid
Authors: Setyaningsih, Iriani
Utami, Feky Pundi
F, Nurlaila Firdani
Wulandari, Annisa
Utami, Tri Nur
Issue Date: 2014
Publisher: Bogor Agricultural University, Institut Pertanian Bogor
Abstract: Demam tifoid termasuk penyakit menular yang dapat menyerang banyak orang dan masih merupakan masalah kesehatan di daerah tropis terutama di negara berkembang (Musnelina et al. 2004). Berdasarkan data Kementrian Kesehatan RI (2011) pasien rawat inap akibat demam tifoid di Indonesia pada tahun 2008 menempati peringkat 3 dengan jumlah pasien 85.431 jiwa. Salah satu antibiotik yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit demam tifoid adalah kloramfenikol. Kloramfenikol merupakan salah satu obat demam tifoid yang masih digunakan hingga saat ini karena efektivitasnya terhadap Salmonella typhi masih tinggi disamping harga obat yang relatif murah. Oleh sebab itu diperlukan alternatif bahan alami yang dapat mengobati demam tifoid dan meminimalisir efek samping. Caulerpa racemosa merupakan salah satu jenis rumput laut hijau yang berpotensi sebagai produk farmasi dan biasa digunakan oleh masyarakat pesisir sebagai obat. Caulerpa racemosa juga diketahui memiliki senyawa antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan beberapa bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus dan Salmonella Typhi, dengan zona hambat berkisar antara 3-8.5 mm. Teknik pengambilan komponen bioaktif dari Caulerpa racemosa yang biasa digunakan adalah teknik maserasi. Teknik tersebut dirasa kurang optimal dan menghasilkan banyak residu yang berbahaya bagi lingkungan. Oleh sebab itulah diperlukan teknik pengambilan komponen bioaktif yang lebih aman bagi lingkungan, salah satunya adalah teknik Supercritical Fluid Extraction (SFE). Metode penelitian yang digunakan adalah preparasi anggur laut, ekstraksi anggur laut yang meliputi teknik maserasi, soxhletasi dan supercritical fluid extraction, uji fitokimia, uji toksisitas, uji potensi antimikroba, konsentrasi hambat minimum, serta tahap kapsulasi. Rendemen ekstrak anggur laut (Caulerpa racemosa) yang terbesar adalah menggunakan metode soxhlet sebesar 17,28%. Komponen aktif yang terkandung pada ekstrak maserasi dan soxhlet meliputi alkaloid, tanin, fenol hidrokuinon, flavonoid, steroid, dan terpenoid, sedangkan komponen SFE meliputi tanin, steroid, dan triterpenoid. Nilai LC50 ekstrak anggur laut yang didapatkan lebih besar dari 1000ppm. Ekstrak mampu menghambat pertumbuhan Salmonella Typhi berkisar 0,33-5,67 mm. Nilai KHM ekstrak maserasi dan soxhlet terhadap ketiga jenis bakteri uji adalah 0,5 mg/ml.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74175
Appears in Collections:PKM - Penelitian

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
laporanAkhir_C34100038_.pdfFull text1.34 MBAdobe PDFThumbnail
View/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.