Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74162
Title: Toksisitas subakut ekstrak buah bakau (rhizophora mucronata lamk.) Sebagai kandidat pangan fungsional melalui pendekatan serologis
Authors: Purwaningsih, Sri
S, Aditya Yudha Prawira
Lestari, Indah Ria
Wulandari, Annisa
Nabilla, Intan
Issue Date: 2014
Publisher: Bogor Agricultural University, Institut Pertanian Bogor
Abstract: Penggunaan bahan alami untuk kesehatan di Indonesia telah berkembang sangat pesat. Berbagai obat-obatan alami kini banyak dipilih karena dinilai lebih aman dari obat-obatan berbahan kimia, salah satu tumbuhan yang telah banyak diteliti adalah tumbuhan mangrove Rhizophora mucronata. Hasil dari penelitian terdahulu menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah bakau (R.mucronata) memiliki nilai antioksidan yang sangat tinggi dari komponen bioaktif yang terkandung didalamnya yaitu sebesar 0,78ppm, bahkan lebih besar dari pada antioksidan standar yaitu Vitamin C yang hanya sebesar 4,81ppm. Ekstrak buah bakau R.mucronata memiliki aktivitas sebagai hepatoprotektor pada dosis 5 mg/kg BB. Pada penelitian ini ekstrak buah bakau dijadikan sebagai kandidat pangan fungsional untuk meminimalisir penggunaan obat-obatan sintetis, namun tingkat keamananya belum diketahui jika akan dikonsumsi oleh manusia.Suatu bahan yang akan dijadikan suatu produk tentunya memerlukan evaluasi keamanan untuk mengetahui batas pajanan yang aman pada suatu produk. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat toksisitas subakut pada kandidat pangan fungsional berupa ekstrak buah bakau (R.mucronata). Adapun target penelitian yang diharapkan dapat dicapai yaitu, Mengetahui tingkat toksisitas ekstrak buah bakau (R.mucronata) yang diberikan secara terus menerus selama 28 hari, dapat mengidentifikasi gangguan metabolisme pada hati dan ginjal akibat pemberian ekstrak buah bakau (R.mucronata) dengan pendekatan serologis secara subkronis pada tikus jenis Sprague dawley, dan dapat diketahui manfaat fungsional ekstrak buah bakau (R.mucronata) berdasarkan evaluasi metabolisme hati, ginjal dan serum darah, sehingga dapat diprediksi tingkat keamanannya jika dikonsumsi manusia untuk pemanfaatannya lebih lanjut. Penelitian dilakukan dalam dua tahapan, pendahuluan dan inti. Tahap pendahuluan dilakukan proses ekstraksi dengan metode maserasi, didapati ekstrak buah bakau sebesar 0,8%. Hasil analisis fitokimia diketahui bahwa ekstrak kasar buah bakau R.mucronata positif mengandung steroid, flavonoid, tanin, saponin, dan triterpenoid. Tahapan inti dilakukan uji toksisitas subakut selama 28 hari, menggunakan tikus galur Sprague Dawley berjenis kelamin jantan, dengan berat ±200 g, berumur 8 minggu. Tikus dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan (n=3). Kelompok A sebagai kontrol; Kelompok B pemberian ekstrak buah bakau dosis 15 mg/kg BB; Kelompok C pemberian ekstrak dosis 105 mg/kg BB. Dilaporkan bahwa tidak ada kematian tikus pada semua perlakuan. Terdapat peningkatan berat badan pada kelompok tikus yang diberi perlakuan. Hasil analisis biokimia darah menunjukkan pemberian ekstrak buah bakau R.mucronata tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata (p>0,05) terhadap kadar enzim SGOT, SGPT, bilirubin total, BUN, dan kreatinin. Pemeriksaan histopatologi pada hati dan ginjal menunjukkan adanya perubahan morfologi pada ekstrak dosis 105 mg/kg BB. Secara keseluruhan, hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak hipokotil R.mucronata dosis 15 mg/kg BB bisa dianggap aman sebagai agen obat.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74162
Appears in Collections:PKM - Penelitian

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
laporanAkhir_C34090049_.pdfFull text1.53 MBAdobe PDFThumbnail
View/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.