Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73934
Title: Penekanan gelombang multiple pada data seismik 2d menggunakan metode radon transform studi kasus di perairan barat sumatra
Authors: Manik, Henry M
Reza, Stefany
Wirayudha, I Made Teguh
Wijaya, I Gede Mahendra
Issue Date: 2013
Publisher: Bogor Agricultural University, Institut Pertanian Bogor
Abstract: Metode seismik merupakan salah satu bagian dari sistem seismologi eksplorasi yang dikelompokkan dalam metode geofisika, dimana pengukuran dan perekaman data dilakukan dengan menggunakan sumber seismik berupa palu, ledakan dynamit, airgun. Metode seismik adalah suatu metode dalam geofisika yang digunakan untuk mempelajari struktur dan strata bawah permukaan bumi. Metode ini memanfaatkan perambatan, pembiasan, pemantulan gelombang gempa. Penggunaan metode ini akan memudahkan pekerjaan eksplorasi hidrokarbon karena dengan metode seismik dapat digunakan untuk menyelidiki batuan yang diperkirakan mengandung hidrokarbon atau tidak. Dalam eksplorasi hidrokarbon, para ahli geofisika menggunakan metode seismik untuk mendapatkan informasi bawah laut sehingga dapat memprediksi jebakan-jebakan struktur (stratigrafi) reservoir hidrokarbon yang terdapat di bawah lapisan dasar dengan jarak secara vertikal yang relatif jauh. Survey laut merupakan sesuatu yang mahal dan membutuhkan biaya yang begitu mahal. Dalam proses perekaman data seismik laut seringkali membutuhkan kemampuan teknologi dan user yang baik. Hal ini berguna untuk meningkatkan akurasi dari interpretasi data di lapangan. Dalam survei seismik, suatu trace seismik yang ideal mestinya hanya berisi signal data yaitu sederetan spike TWT yang berkaitan dengan reflektor di dalam bumi. Namun pada kenyataannya dalam trace seismik tersebut juga terdapat noise. Analisis trace diperlukan untuk mengindentifikasi signal dan noise dalam gather. Signal merupakan data yang diharapkan dalam trace seismik yang berisi informasi reflektifitas lapisan bumi sedangkan noise dalam trace seismik merupakan gangguan terhadap data yang tidak diinginkan. Pengamatan yang cermat sangat diperlukan dalam tahap analisis trace, misalnya dengan menduga adanya daerah kemenerusan event refleksi (reflektor) pada trace gather, amplitudo sinyal seismik dan polaritas pada setiap trace. Polaritas pulsa terpantul memiliki koefesien refleksi (R) antara -1 dan +1. Bila R = 0, berarti tidak terjadi pemantulan. Secara garis besar noise dapat dikategorikan menjadi dua, yakni koheren dan inkoheren. Noise koheren memiliki pola keteraturan dari trace ke trace sementara noise inkoheren atau acak atau random terdiri dari noise-noise yang tidak memiliki pola teratur. Random noise biasanya mempunyai frekuensi yang lebih tinggi dan fasanya tidak sama sedangkan pada noise koheren frekuensi dan fasanya sama dengan sinyal seismik. Salah satu akibat yang disebabkan oleh noise saat perekaman di lapangan adalah terjadinya multiple. Multiple ini dapat terjadi karena sepanjang perambatan gelombang akustik di air laut, gelombang tersebut banyak terperangkap (teratenuasi) oleh air laut atau terperangkap dalam lapisan batuan lunak. Sehingga untuk dapat menajamkan interpretasi sinyal digital seismik dibutuhkan pengolahan atau pemrosesan sinyal untuk dapat mengurangi efek multiple yang terjadi. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan signal- tonoise- ratio (SNR). Sebab gelombang multiple masih menjadi permasalahan serius dalam pengolahan data seismik terutama pada data marine karena sulitnya dibedakan dari gelombang utama dan seringkali energi utama tidak fokus dengan masih adanya energi multiple. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui efek penggunaan Radon Transform untuk mengurangi efek multiple gelombang seismik yang terjadi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73934
Appears in Collections:PKM - Penelitian

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
laporanAkhir_C54090044_.pdfFull text471.33 kBAdobe PDFThumbnail
View/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.