Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73764
Title: Penerapan sistem peternakan terpadu dengan konsep leisa (low external input and sustainable agriculture) di pondok pesantren terpadu darul ‘amal, sukabumi
Authors: Baihaqi, M
Inayah, Siti Khoiri
Fa'izah, Nely Nurul
Hidayah, Nurul
Falahiyah, Arini
Cahyo, Fitro Adi
Issue Date: 2014
Publisher: Bogor Agricultural University, Institut Pertanian Bogor
Abstract: Sistem peternakan terpadu merupakan suatu sistem yang menggabungkan kegiatan peternakan (on farm) dengan kegiatan pertanian untuk mendapatkan suatu integrasi yang menguntungkan satu dengan yang lainnya. Kegiatan peternakan terpadu yang akan dilaksanakan pada Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M) ini adalah dengan mengintegrasikan pemeliharaan ayam broiler dan layer, pengelolaan tanaman bayam dan caesin, serta pemeliharaan ikan lele dengan metode longyam (balong-ayam) dengan konsep LEISA (Low External Input and Sustainable Agriculture). Kegiatan ini akan dilaksanakan di Pondok Pesantren Terpadu Darul ‘Amal, Sukabumi selama 4 bulan. Pondok Pesantren Terpadu Darul ‘Amal terletak di Kabupaten Sukabumi. Pondok tersebut bergerak dalam pendidikan dan sosial Islam dengan jumlah santri saat ini adalah 688 santri. Hampir sebagian santri berasal dari kaum dhu’afa (lemah secara ekonomi) sehingga proses kegiatan belajar mengajar (KBM) termasuk makan sehari-hari para santri dan guru-guru banyak ditopang oleh para donatur. Penerapan sistem peternakan terpadu dengan konsep LEISA diharapkan mampu mensuplay kebutuhan dapur pondok untuk meminimumkan dana pembelian bahan pokok dapur. Selain itu, keberadaan peternakan terpadu ini dapat dijadikan media pembelajaran kepada santri dan masyarakat sekitar untuk beternak dan bertani bersama-sama. Wilayah Sukabumi merupakan salah satu wilayah yang cukup agraris sehingga sektor pertanian sudah menjadi mata pencaharian sebagian penduduknya. Konsep LEISA merupakan bentuk pertanian yang berupaya mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia secara lokal dengan mengkombinasikan komponen yang berbeda dalam sistem lapang produksi (tanaman, hewan, air, iklim, dan manusianya) sehingga komponen-komponen tersebut saling melengkapi dan memiliki pengaruh sinergik yang maksimal dalam sistem LEISA. Dengan demikian resiko ekologik dari masukan eksternal yang tinggi dapat dihindari. Salah satu syarat dalam pelaksanaan peternakan terpadu adalah secara ekologi (ramah lingkungan) kegiatan dilakukan dapat diterima dan meminimumkan limbah (Surahman dan Sudradjat 2009). Berdasarkan komponen-komponen yang dalam sistem peternakan terpadu yang akan dilaksanakan, tanaman (bayam dan caesin) akan menghasilkan produk samping berupa hijauan yang dapat digunakan sebagai pakan ternak dan ikan. Kotoran ternak dapat digunakan untuk memupuk tanaman dan pakan ikan, sedangkan kotoran ikan juga dapat digunakan untuk memupuk tanaman. Sehingga dari ketiga jenis kegiatan tersebut terdapat aliran energi/biomasa yang berkelanjutan yang dapat menunjang konsep LEISA.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73764
Appears in Collections:PKM - Pengabdian kepada Masyarakat

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
laporanAkhir_D14100089_.pdfFull text2.02 MBAdobe PDFThumbnail
View/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.