Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73535
Title: Karakterisasi Sistem Imun dan Analisis Genetik Lima Strain Nila, Oreochromis niloticus Terhadap Infeksi Streptococcus agalactiae
Authors: Farajallah, Achmad
Mariana, Angela
Taukhid, Evi Alfiah
Issue Date: 2014
Abstract: Ikan nila tergolong famili Cichlidae, dikenal sebagai Oreochromis niloticus. Ikan nila diintroduksi ke Indonesia pada tahun 1969 dari Taiwan. Indukan nila unggul yang telah dirilis di Indonesia sebagai ikan budidaya, yaitu BEST (Bogor Enhancement Strain of Tilapia), GIFT (Genetic Improvement for Farmed Tilapia), Nirwana (Nila Ras Wanayasa), Red-NIFI, dan Srikandi (Nila Ras Sukamandi). Untuk mengoptimalkan upaya pencegahan dan pengobatan streptococcosis, serta peningkatan hasil budidaya perlu diketahui terlebih dahulu informasi mengenai karakterisasi sistem imun pada ikan nila yang dilakukan dengan uji tantang terhadap bakteri S. agalactiae. Perbedaan yang signifikan pada ketahanan penyakit dari strain yang berbeda kemungkinan besar disebabkan karena latar belakang genetik dapat mempengaruhi pembentukan sistem kekebalan tubuhnya. Sampel nila BEST, Nirwana, Red-NIFI, Srikandi, dan GIFT diuji tantang selama 21 hari terhadap bakteri S. agalactiae. Parameter yang diamati terdiri dari diferensiasi leukosit, aktivitas lisozim, titer antibodi, dan tingkat kelangsungan hidup. Analisis genetik dilakukan dengan metode Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) dan Amplified Fragment Length Polymorphism (AFLP). Teknik RAPD menggunakan primer OPA-11, OPA-15, OPA-16, dan OPA-20. Teknik AFLP menggunakan dua enzim yang berbeda, yaitu EcoRI dan MseI. Secara umum tidak ditemukan adanya perbedaan jumlah komponen leukosit secara signifikan pada lima strain nila di hari ke-7 pasca uji tantang. Variasi pada hari ke-14, penurunan limfosit terjadi pada Nirwana dan Srikandi, penurunan monosit dan neutrofil terjadi pada BEST, Red-NIFI, dan GIFT. Proporsi leukosit pada hari ke-21 cenderung kembali pada kondisi awal, kecuali untuk Red-NIFI. Penurunan aktivitas lisozim terjadi di hari ke-7 dan 14, kecuali pada strain BEST di hari ke-14. Hari ke-21 terlihat nilai yang selaras pada kelima strain nila. Tingkat titer antibodi tertinggi di hari ke-7 pada strain BEST dan Srikandi. Titer antibodi tertinggi di hari ke-14 pada Red-NIFI, dan titer antibodi terendah pada BEST. Titer antibodi tertinggi di hari ke-21 pada Red-NIFI dan GIFT, dan titer antibodi terendah pada Nirwana. Tingkat kelangsungan hidup dengan nilai tertinggi ditemukan pada Red-NIFI dan GIFT (60%), diikuti Srikandi (50%). Nilai terendah ditemukan pada BEST dan Nirwana (0%). Berdasarkan parameter uji tantang, secara umum menunjukkan bahwa strain yang resisten terhadap infeksi penyakit S. agalactiae adalah Red-NIFI, selanjutnya diikuti oleh GIFT dan Srikandi. Sementara BEST dan Nirwana merupakan strain yang rentan terhadap agen infeksi, terutama bakteri S. agalactiae. Keterkaitan antara karakteristik sistem imun dan analisis genetik ikan nila menunjukkan korelasi yang positif. Strain nila yang rentan, BEST dan Nirwana memiliki fragmen alel spesifik pada posisi yang sama, dan memiliki hubungan kekerabatan yang paling erat berdasarkan jarak genetiknya.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73535
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2014eat.pdf
  Restricted Access
Fulltext10.36 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.