Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73078
Title: Hubungan Bobot Anakan dan Waktu Pembibitan yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Bibit Sagu (Metroxylon sagu Rottb.)
Authors: Djoefrie, H M H Bintoro
Sudradjat
Ahyuni, Destieka
Issue Date: 2014
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Tanaman sagu merupakan tanaman asli Indonesia yang memiliki potensi karbohidrat yang tinggi. Keanekaragaman jenis sagu Indonesia tertinggi di dunia. Pembudidayaan tanaman sagu masih terdapat beberapa kendala terutama dalam perbanyakan dan pindah tanam dari pembibitan ke lahan. Percobaan dilaksanakan di PT. National Sago Prima, Selat Panjang, Riau. Penelitian dilaksanakan mulai Februari 2011 hingga Desember 2013. Tujuan dari percobaan yaitu untuk mempelajari tentang pengaruh bobot anakan dan periode pembibitan terhadap pertumbuhan bibit di lahan. Percobaan menggunakan rancangan petak terbagi (Split Plot) dengan dua faktor yaitu faktor bobot anakan sebagai petak utama dan periode pembibitan sebagai anak petak dengan tiga ulangan. Perlakuan bobot anakan terdiri atas anakan sagu dengan bobot 2-4 kg dan 4-8 kg. Perlakuan periode pembibitan terdiri atas anakan sagu 2, 4, 8 dan 12 minggu di pembibitan. Total seluruh tanaman yang ditanam dan diamati sebanyak 216 tanaman. Peubah pengamatan morfologi yang diamati adalah jumlah tanaman yang hidup, jumlah pelepah daun, jumlah anak daun, lebar anak daun, panjang anak daun dan tinggi tanaman. Peubah fisiologi yang diamati yaitu analisis daun, analisis gula, pati, kehijauan daun dan kerapatan stomata. Rata-rata penambahan pelepah pada setiap bulan sebanyak satu pelepah pada setiap bibit. Persentase hidup tanaman pada percobaan berkisar 31.48-61.11%. Penggunaan anakan dengan bobot 2-4 kg dapat digunakan, tanpa harus menggunakan anakan yang lebih berat. Tanaman memiliki kandungan gula pada daun antara 21.12-26.14%, sedangkan kandungan pati 2.99-5.80%. Kerapatan stomata pada tanaman saat tanaman berumur 2 tahun setelah tanam didapatkan bahwa permukaan adaxial (atas) 50.88–101.76 mm-2, sedangkan kerapatan stomata pada abaxial (bawah) yaitu 251.4 - 369.2 mm-2. Perawatan bibit dibawah satu tahun sangat penting dilakukan, karena masa kritis tanaman sagu yaitu saat tanaman pindah tanam hingga berumur satu tahun.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73078
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2014dah.pdf
  Restricted Access
Fulltext14.72 MBAdobe PDFView/Open
BAB I Pendahuluan.pdf
  Restricted Access
BAB I298.8 kBAdobe PDFView/Open
BAB II Tinjauan Pustak.pdf
  Restricted Access
BAB II416 kBAdobe PDFView/Open
BAB III Metode.pdf
  Restricted Access
BAB III512.6 kBAdobe PDFView/Open
BAB IV Hasil dan Pembahasan.pdf
  Restricted Access
BAB IV628.1 kBAdobe PDFView/Open
BAB IV Hasil dan Pembahasan.pdf
  Restricted Access
BAB IV628.1 kBAdobe PDFView/Open
BAB V Kesimpulan dan Saran.pdf
  Restricted Access
BAB V282.69 kBAdobe PDFView/Open
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover278.54 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf
  Restricted Access
Daftar Pustaka383.99 kBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran841.5 kBAdobe PDFView/Open
Ringkasan.pdf
  Restricted Access
Ringkasan359.61 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.