Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73021
Title: Validasi Household Dietary Diversity Score (HDDS) Sebagai Metode Alternatif dalam Mengidentifikasi Rumah Tangga Rawan Pangan di Wilayah Agroekologi Pertanian
Authors: Briawan, Dodik
Baliwati, Yayuk Farida
Melani, Vitria
Issue Date: 2014
Abstract: Kerawanan pangan merupakan permasalahan serius yang dihadapi oleh berbagai negara termasuk Indonesia. Proporsi penduduk Indonesia dengan asupan energi kurang dari 2000 kkal/hari sebesar 60.03% pada tahun 2011, bahkan 14% di antaranya masih kurang dari 1400 kkal/hari (rawan pangan). Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya rawan pangan adalah kemiskinan. Kemiskinan menyebabkan terbatasnya kemampuan masyarakat dalam memperoleh pangan sehingga meningkatkan risiko terjadinya rawan pangan. Beberapa indikator yang umum digunakan dalam mendeteksi kejadian rawan pangan adalah konsumsi pangan dan status gizi balita. Indikator konsumsi pangan yang digunakan untuk mendeteksi kejadian rawan pangan adalah tingkat kecukupan energi (<70%). Metode tersebut membutuhkan waktu dan proses yang lebih lama, sehingga dibutuhkan metode sederhana secara kualitatif yang dapat digunakan sebagai indikator alternatif dalam mengidentifikasi rumah tangga rawan pangan. Salah satu metode kualitatif yang dikembangkan oleh Food and Agriculture Organization (FAO) adalah Household Dietary Diversity Score (HDDS). Instrumen ini belum dilakukan uji coba di Indonesia sebagai metode alternatif dalam mengidentifikasi rumah tangga rawan pangan. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) menganalisis keragaman konsumsi pangan rumah tangga berdasarkan HDDS; (2) menganalisis hubungan status gizi balita dengan tingkat kecukupan energi, tingkat kecukupan protein, dan skor HDDS rumah tangga; (3) melakukan validasi HDDS untuk identifikasi rumah tangga rawan pangan; dan (4) melakukan modifikasi HDDS sebagai metode alternatif untuk mengidentifikasi rumah tangga rawan pangan di wilayah perdesaan dengan karakteristik agroekologi pertanian. Penelitian dilaksanakan di Desa Sukamaju, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Desain penelitian adalah cross sectional study. Sebanyak 99 rumah tangga dianalisis pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 72.7 persen rumah tangga contoh mengonsumsi lebih dari enam kelompok pangan. Sebanyak 85.9 persen rumah tangga contoh termasuk ke dalam kelompok defisit energi tingkat berat. Faktor yang memengaruhi keragaman konsumsi pangan hanyalah pekerjaan ibu (p<0.05). Keragaman konsumsi pangan lebih tinggi pada rumah tangga dengan ibu yang tidak bekerja. Analisis korelasi menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecukupan energi dan protein terhadap skor HDDS (p<0.05). Jika dilihat dari status gizi anak usia di bawah lima tahun (balita), sebagian besar balita memiliki status gizi baik (61.1%). Terdapat 113 balita dari 99 rumah tangga contoh yang dianalisis. Hasil analisis hubungan status gizi balita dengan skor HDDS, tingkat kecukupan energi dan protein menunjukkan skor HDDS dan tingkat kecukupan energi tidak berhubungan secara signifikan dengan status gizi balita (p>0.05). Namun, tingkat kecukupan protein secara signifikan berhubungan dengan status gizi balita (p<0.05; r=0.220). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kecukupan protein rumah tangga, maka status gizi balita juga semakin baik, meskipun korelasi keduanya lemah (r<0.5). Validasi HDDS dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif, metode HDDS relatif lebih mudah dan sederhana digunakan untuk pengambilan data konsumsi pangan rumah tangga. Validasi kuantitatif dilakukan terhadap dua gold standard yaitu tingkat kecukupan energi dan kombinasi tingkat kecukupan energi dengan status gizi balita. Dari 113 balita, hanya 53 balita yang memenuhi kriteria untuk dianalisis yaitu termasuk ke dalam rumah tangga rawan pangan dan status gizi kurang, serta rumah tangga tahan pangan dan status gizi baik. Hasil uji sensitivitas dan spesifisitas dengan gold standard tingkat kecukupan energi (TKE) dan kombinasi TKE dengan status gizi balita keduanya menunjukkan nilai sensitivitas yang rendah (30.59% dan 42.50%) dan spesifisitas yang tinggi (keduanya 92.86%). Sehingga HDDS tidak mampu digunakan sebagai metode alternatif untuk mengidentifikasi rumah tangga rawan pangan. Pengembangan yang dilakukan adalah dengan modifikasi skor HDDS. Modifikasi dilakukan dengan mengategorikan kelompok pangan berdasarkan fungsi gizi yang sama ke dalam satu kategori. Pemberian skor keragaman dilakukan dengan mengategorikan 16 kelompok pangan menjadi enam kategori pangan berdasarkan sumber zat gizi yaitu sumber karbohidrat, lemak, protein hewani, protein nabati, vitamin dan mineral, serta lain-lain. Kisaran skor HDDS modifikasi adalah 0–12. Keragaman konsumsi pangan berdasarkan skor HDDS modifikasi dikelompokkan ke dalam tiga kategori yaitu rendah (skor ≤ 5), sedang (skor 6–8), dan tinggi (skor ≥ 9). Hasil uji sensitivitas dan spesifisitas HDDS modifikasi dengan gold standard TKE menunjukkan peningkatan nilai sensitivitas HDDS menjadi 97.64% dan penurunan nilai spesifisitas menjadi 42.86%. Hasil uji sensitivitas dan spesifisitas HDDS modifikasi dengan gold standard kombinasi TKE dengan status gizi balita menunjukkan peningkatan nilai sensitivitas HDDS menjadi 100% dan penurunan nilai spesifisitas menjadi 35.71%. Hasil ini menunjukkan bahwa HDDS modifikasi memiliki sensitivitas yang baik untuk mengidentifikasi rumah tangga rawan pangan. Nilai sensitivitas yang tinggi mengimplikasikan bahwa HDDS modifikasi mampu digunakan sebagai metode atau indikator alternatif dalam mengidentifikasi rumah tangga rawan pangan di wilayah perdesaan dengan karakteristik agroekologi pertanian.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73021
Appears in Collections:MT - Human Ecology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2014vme.pdf
  Restricted Access
Fulltext693.81 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.