Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/72878
Title: Deteksi dan Karakterisasi Akustik Sedimen Dasar Laut dengan Teknologi Seismik Dangkal di Bangka Belitung
Authors: Manik, Henry M.
Susilohadi
Ramdhani, Haqqu
Issue Date: 2014
Abstract: Teknologi akustik merupakan suatu instrumen yang mengirimkan dan menerima gelombang suara pada suatu medium baik di darat, udara, dan air untuk mendeteksi suatu objek yang jauh dari jangkauan manusia. Dasar dari teknologi ini adalah memanfaatkan pancaran dari frekuensi gelombang suara yang merambat di medium air dan pengambilan data dari frekuensi yang dipantulkan oleh objek. Penelitin ini bertujuan untuk mendeteksi dan mengkarakterisasi akustik sedimen dasar laut dengan teknologi seismik dangkal di perairan barat Bangka Belitung. Akuisisi data lapangan dilaksanakan pada tanggal 10 - 24 Agustus 2012 di daerah Rambat, Kabupaten Bangka Barat, Bangka Belitung menggunakan teknologi single-channel high resolution seismic (Sparker array). Hasil penelitian menunjukkan gelombang seismik semakin dalam perambatannya ke suatu sedimen maka energinya semakin kecil yang diakibatkan adanya absorbsi dan atenuasi oleh sedimen, frekuensi tinggi mempengaruhi energi gelombang seismik saat perambatan ke suatu sedimen. Metode filtering yang tepat adalah band pass filter. Sinyal frekuensi 100-200-4000-4700 Hz merupakan ambang batas frekuensi yang digunakan pada proses band pass filter. Metode kedua untuk meminimalisir multiple yang terdapat pada penampang seismik yaitu predictive deconvolution. Metode ketiga yaitu AGC (Auto Gain Control) untuk meningkatkan resolusi gambar pada penampang. Penampang seismik setelah processing data adanya heterogenitas sedimen yang terdapat di dasar laut. Heterogenitas sedimen ini terjadi akibat faktor alam dan faktor manusia. Data bor pada lintasan Cross 13 terdapat 4 jenis lapisan sedimen yaitu lumpur hijau, lempung, pasir halus dan pasir kasar. Nilai impedansi akustik pada setiap lapisan sedimen dari data bor tersebut berbeda yaitu lumpur hijau sebesar 2272.5 gram/cm3/s, lempung sebesar 1764 gram/cm3/s, pasir halus sebesar 3363.8 gram/cm3/s, dan pasir kasar sebesar 3600 gram/cm3/s. pengendapan sedimen dengan volume yang besar terjadi di daerah pantai dan berkurang ke arah lepas pantai dengan estimasi nilai volume endapan sedimen menggunakan Simpson Rules sebesar 171,695,175.10668 m3. Data hasil prosessing diinterpretasi secara geologi terdapat 3 tipe echo character yaitu Parallel Internal Reflections, Transparant Lens, Chaotic . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sinyal akustik pada sedimen lumpur, lempung, dan pasir berbeda-beda dipengaruhi oleh densitas sedimen dan kecepatan gelombang akustik yang melewati sedimen tersebut, Koefisien akustik antar lapisan lumpur-lempung, lempung-pasir, dan pasir-lempung berbeda dipengaruhi impedansi akustik setiap lapisan sedimen, Pengendapan sedimen terjadi karena adanya proses sedimentasi yang mengendap dalam waktu yang lama. Proses sedimentasi terjadi karena adanya faktor alam (pengaruh sungai dari daratan, arus berenergi rendah, turbiditas, dan pasang surut) dan manusia (penambangan mineral ataupun pasir).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/72878
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2014hra1.pdf
  Restricted Access
Fulltext13.92 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.