Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/72874
Title: Respon Rusa Timor terhadap Pemberian Pakan Alternatif di Penangkaran
Authors: Masyud, Burhanuddin
Kartono, Agus Priyono
Fitriyanty, Helly
Issue Date: 2014
Abstract: Salah satu faktor penentu keberhasilan dalam penangkaran satwaliar adalah pakan karena selain pakan diketahui sebagai faktor pembatas (limiting factor) bagi jaminan keberlanjutan hidup dan perkembangbiakan satwa, juga dari segi biaya produksi pakan merupakan biaya terbesar mencapai 70-80% (Surung & Rahman 2012). Secara umum salah satu permasalahan yang dihadapi terkait hijauan pakan rusa timor di penangkaran adalah keterbatasan kontinuitas ketersediaannya karena sangat tergantung pada musim. Pada musim hujan ketersediaannya melimpah sehingga kebutuhan rusa timor pada musim tersebut terpenuhi. Sebaliknya ketika musim kemarau hijauan pakan sulit diperoleh. Oleh karena itu diperlukan upaya pengembangan pakan alternatif melalui penerapan teknik pengawetan (pembuatan silase) hijauan pakan dan optimalisasi pemanfaatan bahan pakan lokal berupa limbah pertanian agar kebutuhan rusa timor pada musim kemarau tetap terpenuhi. Diantara limbah pertanian di sekitar lokasi penangkaran rusa timor di Tahura Wan Abdul Rachman Lampung yang diketahui memiliki potensi ketersediaan cukup besar, yang dapat dikembangkan melalui teknik silase untuk digunakan sebagai pakan alternatif bagi rusa timor adalah jerami padi (Oryza sativa) dan batang pisang (Musa paradisiaca). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas pakan silase yang dibuat, mengukur respon perilaku makan rusa timor terhadap introduksi pakan alternatif (silase), dan mengevaluasi pengaruh pemberian pakan alternatif berbahan penyusun rumput gajah, silase rumput gajah dan silase limbah pertanian (jerami padi dan batang pisang) terhadap penampilan (performans) rusa timor, berdasarkan palatabilitas pakan silase, rataan jumlah konsumsi pakan, rataan pertambahan berat badan harian dan nilai konversi pakan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga jenis perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan pakan terdiri atas rumput gajah segar (RGS), silase rumput gajah (SRG), silase jerami padi (SJP) dan silase batang pisang (SBP). Komposisi ketiga macam perlakuan pakan (dalam bahan kering) sebagai berikut: P1 terdiri atas 72% rumput gajah segar dan 28% silase rumput gajah (RGS+SRG), P2 terdiri atas 65% rumput gajah segar dan 35% silase jerami padi (RGS+SJP), dan P3 terdiri atas 54% rumput gajah segar dan 46% silase batang pisang (RGS+SBP). Rataan kandungan protein kasar masing-masing perlakuan adalah 8.70% (P1), 8.09% (P2) dan 7.76% (P3). Setiap unit contoh (rusa timor) diberi rumput gajah segar dan pakan silase sebanyak 12.5% dan 6.25% bahan segar per kg berat badan. Setiap perlakuan dicobakan pada tiga individu rusa timor sebagai ulangan, terdiri atas 3 individu rusa timor jantan dan 6 individu rusa timor betina dengan kisaran berat badan 18-50 kg. Masing-masing rusa timor ditempatkan dalam kandang individu berukuran 2.2 m x 2.56 m yang dilengkapi dengan tempat makan dan minum sesuai kebutuhan. Silase dibuat dengan penambahan molases sebanyak 3%. Parameter yang diukur adalah kualitas pakan silase, perilaku makan rusa timor terhadap pakan silase, palatabilitas pakan silase, rataan jumlah konsumsi harian, rataan pertambahan berat badan harian, dan konversi pakan. Untuk menentukan ada atau tidaknya pengaruh perlakuan maka dilakukan analisis sidik ragam pada selang kepercayaan 95%, yang dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil. Kualitas pakan silase ditentukan berdasarkan karakteristik fisik (meliputi bau, rasa, warna, ada tidaknya jamur dan lendir, tekstur dan derajat keasaman) dan kimiawi (kandungan nutrisi). Perilaku makan dianalisis secara deskriptif berdasarkan hasil pengamatan selama tahapan preliminary dan koleksi data. Analisis palatabilitas rusa terhadap pakan alternatif (silase) menggunakan Manly’s Alpha (Manly 1972; Chesson1978). Kualitas silase yang dibuat dengan penambahan molases sebanyak 3% termasuk kategori baik berdasarkan karakteristik fisik dan kimiawi serta memenuhi standar minimum untuk satwa ruminansia. Dari segi fisik, silase yang dibuat berbau harum keasaman seperti bau tape, rasa keasaman, warna dan tekstur masih seperti semula, tidak berjamur, tidak berlendir dan tidak menggumpal dengan derajat keasaman (pH) 4. Dari segi kimiawi terjadi peningkatan kandungan nutrisi berupa peningkatan protein kasar dan penurunan serat kasar. Rusa timor di penangkaran Tahura Wan Abdul Rachman Lampung memberikan respon perilaku makan yang positif dan adaptif terhadap silase sebagai pakan alternatif dan cenderung menyukai silase rumput gajah dan silase batang pisang, serta kurang menyukai silase jerami padi. Ketiga pakan percobaan memberikan pengaruh tidak berbeda nyata (p>0.05) terhadap rataan konsumsi harian, pertambahan berat badan harian dan nilai konversi pakan. Nilai konversi pakan terbaik diperoleh dari pakan percobaan P3 dengan komposisi 54% rumput gajah segar (RGS) dan 46% silase batang pisang (SBP) karena secara teknis biologis dan ekonomi dipandang lebih efisien dan menguntungkan dibanding pakan percobaan P1 (72% rumput gajah segar dan 28% silase rumput gajah) dan pakan percobaan P2 (65% rumput gajah segar dan 35% silase jerami padi). Dengan demikian dari ketiga formula pakan alternatif yang dicobakan, pakan percobaan P3 (RGS+SBP) dapat dipilih sebagai pakan alternatif untuk diberikan pada rusa timor di penangkaran.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/72874
Appears in Collections:MT - Forestry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2014hfi.pdf
  Restricted Access
Fulltext17.26 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.