Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/72823
Title: Pemanfaatan Limbah Padat Nata De Coco untuk Produksi Bioetanol oleh Saccharomyces cerevisiae
Authors: Romli, Muhammad
Holiana
Issue Date: 2014
Abstract: Dalam pengolahan nata de coco dihasilkan limbah padat berupa kulit ari, sisa potongan, dan bagian produk yang ukuran dan bentuknya tidak memenuhi spesifikasi produk yang dapat mencapai 10% dari total produksi. Limbah ini mengandung selulosa yang dapat dikonversi menjadi bioetanol. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi pemanfaatan limbah padat nata de coco untuk produksi bioetanol sebagai sumber energi alternatif. Hidrolisis nata dilakukan secara enzimatis. Fermentasi dilakukan selama 72 jam dengan analisis produk setiap 12 jam. Dalam penelitian ini dievaluasi pengaruh penggunaan jenis inokulum, yaitu kultur murni Saccharomyces cerevisiae dan ragi komersial dan pengaruh penambahan urea untuk memperbaiki rasio C/N media. Hidrolisis menghasilkan hidrolisat sebesar 1.77 L/kg bahan dan meningkatkan gula pereduksi dari 0.08 g/L menjadi 6.8 g/L. Fermentasi dengan kadar gula pereduksi 6.95 g/L dan inokulum kultur murni Saccharomyces cerevisiae menghasilkan kadar etanol lebih tinggi, yaitu 0.33%(v/v) dengan yield 0.46g/g dibandingkan 0.20%(v/v) dengan yield 0.35g/g pada inokulum ragi komersial. Penambahan urea sebesar 2.9 g/L meningkatkan kadar etanol dari 0.20%(v/v) menjadi 0.25%(v/v) dengan yield 0.40 g/g pada jenis inokulum ragi komersial dan dari 0.33%(v/v) menjadi 0.37%(v/v) dengan yield 0.46g/g pada jenis inokulum kultur murni Saccharomyces cerevisiae. Waktu optimum fermentasi menggunakan kultur murni Saccharomyces cerevisiae adalah 48 jam dengan tingkat penggunaan gula 83% dan 91%. Sedangkan waktu optimum fermentasi menggunakan ragi komersial adalah 60 jam dengan tingkat penggunaan gula 65% dan 68%. Hasil analisis kelayakan finansial menunjukkan bahwa produksi bioetanol mengalami kerugian sebesar Rp. 201 458, sedangkan melalui analisis penerimaan per biaya didapatkan hasil R-C ratio<1 yaitu 0.43 yang berarti produksi tidak menguntungkan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/72823
Appears in Collections:UT - Agroindustrial Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
F14hol.pdf
  Restricted Access
Fulltext602.35 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.