Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/72204
Title: Kontaminasi Tembaga Pada Empat Tipe Penggunaan Lahan Pertanian Di Kawasan Urban-Industri Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Authors: Sudadi, Untung
Hartono, Arief
Muasyaroh, Ishlachul
Issue Date: 2014
Abstract: Lahan pertanian di kawasan urban-industri rentan terhadap kontaminasi logam berat. Salah satunya adalah tembaga (Cu) yang juga merupakan hara esensial bagi tumbuhan. Bila kadar dalam tanah dan serapannya oleh tumbuhan berlebihan maka akan dapat menimbulkan fitotoksisitas. Penelitian ini bertujuan menetapkan kadar total-Cu dan tingkat kontaminasi/pencemarannya pada tanah pertanian di kawasan urban-industri Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan mengevaluasi pengaruh kedalaman tanah, waktu, pH, kadar bahan organik dan kadar klei pada empat tipe penggunaan lahan. Lokasi penelitian meliputi wilayah kecamatan Citeureup, Gunung Putri, Kelapa Nunggal dan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Contoh tanah komposit diambil di 15 titik pada kedalaman 0-10, 10-20 dan 20-30 cm yang mewakili empat tipe penggunaan lahan pertanian (pekarangan, lahan kering, sawah tadah hujan dan kebun campuran) pada musim hujan 2013. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian IPB terhadap total-Cu (Aqua Regia; HClp:HNO₃p=3:1; CuAR), pH H₂O 1:1, C-organik (Walkley & Black) dan tekstur (Pipet). Tingkat kontaminasi/pencemaran Cu tanah dievaluasi berdasarkan nilai indeks c/p menurut prosedur Lacatusu (2000). Kontaminasi (c/p <1) merujuk pada kisaran kadar Cu tanah yang belum mengakibatkan dampak negatif terhadap komponen lingkungan; Pencemaran (c/p >1) merujuk pada kisaran kadar Cu tanah yang telah mengakibatkan dampak negatif terhadap komponen lingkungan. Pada kedalaman 0-30 cm tanpa membedakan tipe penggunaan lahan, kadar klei berpengaruh nyata positif terhadap kadar CuAR. Kadar CuAR (mg/kg) pada kedalaman 0-10 cm (39.55) > 10-20 cm (38.45) > 20-30 cm (36.78) mengindikasikan bahwa sumber kontaminasi Cu adalah proses antropogenik. Indeks c/p Cu pada kedalaman 0-30 cm (0.60-1.50) menunjukkan tanah terkontaminasi berat sampai tercemar sangat ringan oleh Cu. Rataan indeks c/p Cu pada kedalaman 0- 10 cm (0.99) > 10-20 cm (0.98) > 20-30 cm (0.94) yang telah mendekati nilai 1.00 menunjukkan besarnya peluang terjadinya fitoksisitas Cu. Kadar CuAR (mg/kg) di kebun campuran (54.66) > pekarangan (45.29) > sawah tadah hujan (27.19) > lahan kering (25.89), namun indeks c/p Cu di pekarangan (1.44) > kebun campuran (1.03) > sawah tadah hujan (0.74) > lahan kering (0.66). Di lahan pekarangan, pH, kadar bahan organik dan klei tidak berpengaruh nyata terhadap kadar CuAR. Di lahan kering dan sawah tadah hujan, kadar CuAR menurun secara nyata dengan meningkatnya kadar bahan organik yang mengindikasikan peningkatan pembentukan Cu-organik larut dan tranlokasinya. Di kebun campuran, kadar bahan organik dan klei berpengaruh nyata positif terhadap kadar CuAR yang mengindikasikan peningkatan retensi Cu oleh koloid organik dan mineral klei tanah. Kadar CuAR dan indeks c/p Cu pada musim hujan 2013 menurun dibandingkan pada musim hujan 2006.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/72204
Appears in Collections:UT - Soil Science and Land Resources

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A14imu.pdf
  Restricted Access
Fulltext10.93 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.