Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71928
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSaleh, Amiruddin
dc.contributor.advisorSadono, Dwi
dc.contributor.authorMukhlishah, Nurul
dc.date.accessioned2014-12-17T07:53:22Z
dc.date.available2014-12-17T07:53:22Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71928
dc.description.abstractProgram Gernas Kakao merupakan salah satu program unggulan Kementerian Pertanian dalam upaya peningkatan produksi dan mutu kakao di Indonesia dengan melibatkan secara optimal seluruh potensi pemangku kepentingan serta sumber daya yang ada. Program Gernas Kakao memanfaatkan tenaga pendamping untuk menyampaikan pesan dan informasi yang bersifat inovatif yang mampu memberdayakan petani. Demi kelancaran program disusun organisasi pelaksana dari tingkat pusat hingga tingkat lapangan. Di tingkat lapangan terdapat organisasi pelaksana yaitu Unit Pelayanan dan Pembinaan (UPP) Gernas Kakao. UPP Gernas Kakao dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya tidak terlepas dari proses komunikasi. Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan aktivitas komunikasi organisasi yang terjadi di organisasi pelaksana Gernas Kakao (2) mendeskripsikan kinerja pendamping, dan (3) menganalisis korelasional, meliputi: a. analisis hubungan aktivitas komunikasi organisasi dengan kinerja pendamping, b. analisis hubungan karakteristik dengan motivasi kerja pendamping, c. analisis hubungan karakteristik dengan kinerja pendamping, d. analisis hubungan motivasi kerja dengan kinerja pendamping, e. analisis hubungan penggunaan sarana kerja dengan kinerja pendamping. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, yang ditentukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Polewali Mandar sebagai salah satu sentra penghasil kakao. Jumlah responden adalah 33 orang yang terdiri dari pendamping kegiatan, petugas teknis, dan petugas database. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas komunikasi organisasi berada pada kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa frekuensi komunikasi yang terjadi masih sangat terbatas, karena komunikasi hanya dilakukan apabila diperlukan sebagai suatu kegiatan yang bersifat rutinitas kantor. Kemampuan pendamping berkomunikasi lebih bersifat pasif sehingga pendamping jarang memiliki inisiatif untuk melakukan komunikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja termasuk dalam kategori rendah, yang disebabkan oleh terbatasnya jumlah pendamping sehingga menyebabkan tidak meratanya kerja mereka untuk mendatangi petani, selain itu tenaga pendamping yang baru lulus dari sarjana juga kurang menguasai masalah teknis di lapangan. Aktivitas komunikasi organisasi berhubungan positif dan sangat nyata dengan kinerja pendamping. Karakteristik pendamping yaitu umur dan masa kerja berhubungan negatif dan nyata dengan motivasi kerja pendamping. Karakteristik pendamping yaitu umur berhubungan negatif dan sangat nyata dengan kinerja pendamping. Kebutuhan fisiologis dan kebutuhan prestasi pendamping berhubungan positif dengan kinerja pendamping. Tingkat penggunaan sarana kerja memiliki hubungan positif dan nyata dengan kinerja pendamping.en
dc.language.isoid
dc.titleAktivitas Komunikasi Organisasi dan Kinerja Pendamping dalam Program Gerakan Nasional Kakao di Kabupaten Polewali Mandaren
dc.subject.keywordKomunikasi organisasien
dc.subject.keywordkinerjaen
dc.subject.keywordpendampingen
Appears in Collections:MT - Human Ecology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2014nmu.pdf
  Restricted Access
Fulltext27.92 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.