Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71840
Title: Diseminasi calon varietas unggul cabai ipb Di kabupaten kuantan singingi, riau
Other Titles: Prosiding Seminar Hasil-Hasil Penelitian IPB 2010
Authors: Syukur, Muhamad
Sujiprihati, Sriani
Yunianti, R.
Issue Date: 2010
Publisher: Bogor Agricultural University
Abstract: Kabupaten Kuantan Singingi mempunyai potensi pertanian yang sangat besar untuk dikembangkan. Cabai merupakan salah satu produk di wilayah ini merupakan tanaman sayuran terpenting ditinjau dari luas lahan dan produksinya, dibandingkan dengan sayuran lainnya di Kabupaten Kuantan Singingi. Disamping peluang yang ditawarkan pada agribisnis cabai terdapat beberapa permasalahan yang masih harus mendapatkan perhatian. Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah: pelatihan agribisnis cabai dan diseminasi calon varietas, agar petani dapat memilih sendiri calon varietas yang dapat beradaptasi dan akan dikembangkan di daerah mereka. Dengan memanfaatkan potensi genetik dan interaksi genotipe x lingkungan maka dapat dikembangkan unggul baru yang spesifik lingkungan. Hasil diseminasi ini adalah galur harapan cabai yang dapat beradaptasi baik di lingkungan diseminasi varietas adalah IPB- 7009015, IPB-7015008, IPB-6002046 dan IPB-6002005. IPB-6002046 adalah calon varietas yang diberi nama Selekta IPB, sedangkan IPB-6002005 adalah calon varietas yang diberi nama Seloka IPB. Seloka IPB telah diluncurkan oleh Menteri Pertanian tanggal 3 Oktober 2010. Petani Kuantan Singingi tertarik untuk mengembangkan varietas Pesona IPB dan Selekta IPB. Pelatihan teknologi budidaya cabai yang sesuai dengan konsep Good Agricultural Practices (GAP) dapat terlaksana dengan baik. Petani mitra tertarik untuk menanam cabai dalam skala luas. Kelompok tani lain di luar mitra juga tertarik untuk menanam cabai skala luas. Diharapkan petani mitra dan kelompok petani lain dapat menerapkan teknologi budidaya cabai yang sesuai dengan konsep Good Agricultural Practices (GAP) dalam skala industri.
Kuantan Singingi Regency have a very high agricultural potential to be developed. Chili on of product at this region is the most important vegetable crop in the terms of area and production, compared with other vegetables in the Regency Kuantan Singingi. In addition to opportunities offered by the pepper agribusiness there are some issues that still need to get attention. The solution offered to solve these problems are: agribusiness training and dissemination of variety candidates of chili, so that farmers can choose the variety candidates that can adapt and will be developed in their area. By exploiting the potential of genetic and genotype x environment interactions, it can be developed new varieties that specific environment. The result of this dissemination is promising lines of chili that can adapt well in environments dissemination. Those varieties were IPB-7009015, IPB- 7015008, IPB and IPB-6002046-6002005. IPB-6002046 was the candidate varieties are named Selekta IPB, IPB-6002005 while the candidate varieties are named Seloka IPB. Seloka IPB has been launched by the Minister of Agriculture on October 3 2010. Kuantan Singingi Farmers interested to develop varieties of Selekta IPB and Pesona IPB. The training of chili cultivation technology appropriate to the concept of Good Agricultural Practices (GAP) can be done well. Partner farmers interested to plant chili in a large scale. Farmer groups other than the partner is also interested in large scale to plant chili. It is expected that farmers groups and other to implement technology that chilli cultivation in accordance with the concept of Good Agricultural Practices (GAP) in industrial scale.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71840
Appears in Collections:Research Proceeding

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Muhamad_Syukur_dkk_549-550.pdfAbstract62.17 kBAdobe PDFThumbnail
View/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.