Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/7172
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorLubis, Iskandar
dc.contributor.authorPurnamawati, Heni
dc.contributor.authorManshuri, A. Ghozi
dc.contributor.authorRais, Sri Astuti
dc.date.accessioned2010-04-23T05:51:39Z
dc.date.available2010-04-23T05:51:39Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/7172
dc.description.abstractProduktivitas kacang tanah di Indonesia selama 17 tahun terakhir (1986 – 2003) berada dalam kisaran 0,7 ton/ha hingga 1,2 ton/ha biji kering. Masalah produksi yang sering ditemui di lapangan adalah persentase polong hampa yang cukup besar. Polong yang terisi pun seringkali tidak selalu penuh terisi biji atau terisi kurang maksimal sehingga tidak mencapai ukuran biji yang diharapkan. Penelitian ini merupakan tahap pertama dari rangkaian penelitian yang direncanakan selama 3 tahun. Tahap ini bertujuan untuk mengamati pola partisi asimilat pada kacang tanah dengan membandingkan pola partisi 20 kultivar. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan kelompok lengkap teracak 3 ulangan. Tanaman didestruksi dan diamati indeks luas daun dan berat keringnya pada 4 waktu yaitu awal pembungaan (T1), saat pembentukan polong (T2), saat pengisian biji (T3) dan saat pemasakan/panen (T4). Tanaman contoh dipilih untuk pengamatan klorofil pada T2 dan T3 serta pengamatan fotosintesis, respirasi dan transpirasi. Dari hasil pengamatan diperoleh varietas Sima (V8) mempunyai nilai ILD yang tertinggi dan bertahan hingga T4, sedangkan Landak menghasilkan berat kering tajuk yang tinggi pada saat T3. Varietas Kidang (V10) memiliki berat kering batang yang relatif lebih tinggi dibanding varietas lain dari T1 hingga T4 yang mengindikasikan besarnya bahan kering yang disimpan dalam batang mungkin dapat dijadikan source bagi pengisian biji. Varietas Badak (V17) merupakan varietas dengan kapasitas source dan sink yang relatif terbatas/kecil dibandingkan varietas lain tetapi mampu menghasilkan polong sebaik varietas yang lain. Jerapah (V19), Kelinci (V20), Biawak (V3) dan Gajah (V5) memiliki kapasitas source dan sink yang hampir sama tetapi berbeda kemampuan pengisiannya.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subjectKacang Tanah, Source, Sink, Asimilatid
dc.titlePeningkatan Produktivitas Kacang Tanah melalui Perbaikan Keseimbangan Source dan Sinkid
Appears in Collections:Featured Research Partnership (Riset Unggulan Kemitraan)

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2007ilu_iskan.pdfAbstract30.72 kBAdobe PDFThumbnail
View/Open
2007ilu_iskan.docAbstract25 kBMicrosoft WordView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.