Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71659
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorHariyadi
dc.contributor.authorSehabudin, Ujang
dc.contributor.authorWinasa, I Wayan
dc.date.accessioned2014-12-16T07:08:42Z
dc.date.available2014-12-16T07:08:42Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71659
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan perkebunan kakao rakyat dan menyusun rekomendasi/solusi untuk pengembangan perkebunan kakao tersebut. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Luwu Utara, Propinsi Sulawesi Selatan. Permasalahan yang dihadapi petani kakao di wilayah Kab. Luwu Utara adalah kondisi tanaman yang sudah tua, serangan hama penggerek buah kakao (PBK), penyakit busuk buah Phytophthora palmivora dan penyakit VSD. Di samping itu permasalahan lainnya adalah beberapa areal produksi tergenang banjir sehingga banyak tanaman yang tidak dapat berproduksi bahkan mati. Kondisi tersebut menyebabkan produksi hasil kakao mengalami penurunan yang cukup drastis dalam beberapa tahun terakhir. Peran dan fungsi kelembagaan di tingkat petani (kelompok tani) masih terbatas jika ada program/proyek pemerintah. Peran kelompok tani masih terbatas pada kegiatan pemeliharaan tanaman, seperti pengolahan tanah dan penyiangan, sementara peran sebagai penyedia sarana produksi dan pemasaran hasil kakao masih belum dilakukan. Kendala utama yang dihadapi kelompok adalah terbatasnya permodalan dan akses terhadap lembaga pembiayaan dan pemasaran.en
dc.description.abstractThe objectice of this research was to problem identify of smallholder cocoa estate and to arrange recommendation / solution. This exeperiment was located at North Luwu District, South Sulawesi Province. Smallholder cocoa problems were oldest plant, cocoa fruit borer attacted, diseases attacted by Phytophthora palmivora and Vasculer strike D and Vasculer Strike Disease (VSD). Beside there was any flooded cocoa area, and it caused plants will died and become unproductive area. This condition caused the cocoa production drastic decreased in several last year. Participatory and function of farmer institution level (farmer group) was limited, if any was specially of government project. Participation of farmer group was limited on plant maintenance such as soil tillage and weed control. Function for production input and yiled marketing were not done yet. The main problem were limited of capital and access to credit and market institutions.en
dc.language.isoid
dc.titleIdentifikasi permasalahan dan solusi pengembangan Perkebunan kakao rakyat di kabupaten luwu utara, Provinsi sulawesi selatanen
dc.title.alternativeProsiding Seminar Hasil-Hasil Penelitian IPB 2009en
dc.typeArticleen
dc.subject.keywordPermasalahanen
dc.subject.keywordsolusien
dc.subject.keywordperkebunan kakao rakyaten
Appears in Collections:Research Proceeding

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Hariyadi_dkk_75.pdfAbstract96.91 kBAdobe PDFThumbnail
View/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.