Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71644
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorMatangaran, Juang Rata
dc.contributor.authorWibowo, Cahyo
dc.contributor.authorSuwarna, Ujang
dc.date.accessioned2014-12-16T06:53:09Z
dc.date.available2014-12-16T06:53:09Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.citationJurnal Ilmu Pertanian Indonesia, Desember 2010, hlm. 153-157 Vol. 15 No.3en
dc.identifier.issn0853 – 4217-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71644
dc.description.abstractThe research was conducted to examine the seedling of mangium (Acacia mangium and sengon (Paraserianthes falcataria) on compacted soil. Soil was compacted with a proctor test at the different level of bulk density (0.9;1.0; 1.1; 1.2; 1.3 g/cm3) with 10 replications. The compacted soil was put into the plastic pot. After 6 month growth in pot the seedling growth response was measured.The result showed that the root penetration and seedling height linearly decrease with the increase of bulk density. The root of seedling of mangium (Acacia mangium and sengon (Paraserianthes falcataria) could not penetrate deeply at the hardest soil (1.3 g/cm3). Roots needs space to grow. The space was occupied by soil particles and soil pores. Root may influence chemical and physical properties of soil. In related to the compacted soil the root penetration is the important variable which is affected by the soil hardness. Under the condition of decrease penetration, seedling can not grew well in lack of nutrient to be absorbed by the root. On the other hand the bulk density 1.3 g/cm3 showed difference for seedling height response. However, the growth response was significantly reduced at the level of 1.3 g/cm3. The bulk density 1,3 g/cm3 was the critical limit of soil hardness for the seedling of Mangium and Sengon growth.en
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan menguji respon pertumbuhan semai Mangium (Acacia mangium) dan Sengon(Paraserianthes falcataria) pada tanah padatTanah dipadatkan sesuai dengan kepadatan tanah di areal operasi peralatan berat pada areal Hutan Tanaman Industri. Tanah dipadatkan dengan menggunakan proctor test dengan berbagai variasi tingkat kepadatan tanah yaitu (0.9,1.0,1.1,1.2,1.3 g/cm3) dengan masing-masing 10 ulangan. Tanah yang telah dipadatkan dimasukkan kedalam pot paralon dan semai ditumbuhkan. Setelah bertumbuh 6 bulan respon pertumbuhan kedua jenis semai tersebut diukur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedalaman penetrasi akar dan pertumbuhan tinggi berkurang dengan meningkatnya kepadatan tanah. Akar dari mangium dan sengon tidak dapat menembus dalam pada kepadatan tanah 1,3 g/cm3.Akar memerlukan rongga untuk dapat bertumbuh baik. Rongga telah terisi dengan partikel tanah. Akat bisa dipengaruhi oleh sifat fisik tanah dan kepadatan tanah adalah variabel yang berpengaruh terhadap pertumbuhan akar. Pada kondisi kedalaman penetrasi akar yang berkurang semai tidak dapat tumbuh baik karean kekurangan hara yang dapat diserap oleh akar. Tingkatb kepadatan tanah 1,3 g/cm3 adalah sangat berpengaruh mengurangi respon pertumbuhan akar maupun tinggi semai. Oleh sebab itu kepadatan tanah 1,3 g/cm3 adalah batas kritis kepadatan tanah untuk pertumbuhan normal dari Sengon dan Mangium.en
dc.language.isoid
dc.titlePertumbuhan semai sengon dan mangium pada tanah padaten
dc.title.alternativeGrowth of mangium and sengon seedling on compacted soilen
dc.typeArticleen
dc.typeBooken
dc.subject.keywordSoil compaction,en
dc.subject.keywordroot penetration,en
dc.subject.keywordseedling height,en
dc.subject.keywordacacia mangium,en
dc.subject.keywordparaserianthes falcatariaen
Appears in Collections:Research Journal :: Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
4_Juang_Rata_Matangaran_1.pdfAbstrak157.75 kBAdobe PDFThumbnail
View/Open
COVER JURNAL-Desember.pptxCover84.05 kBMicrosoft Powerpoint XMLView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.