Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/7141| Title: | Kajian Keamanan Asap Cair Tempurung Kelapa untuk Produk Pangan |
| Authors: | Budijanto, Slamet Hasbullah, Rokhani Prabawati, Sulusi Setiadjit Sukarno Zuraida, Ita |
| Keywords: | Bogor Agricultural University (IPB) asap cair tempurung kelapa; toksisitas akut; komponen volatil; GC-MS; keamanan pangan |
| Issue Date: | 2008 |
| Publisher: | IPB (Bogor Agricultural University) |
| Abstract: | Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keamanan pangan asap cair tempurung kelapa untuk produk pangan dengan uji toksisitas akut dan identifikasi komponen volatil menggunakan Gas Chromatography- Mass Spectroscopy (GC-MS). Uji toksisitas akut asap cair dilakukan dengan menentukan nilai LD50 atau dosis tunggal suatu zat yang diharapkan akan membunuh 50% hewan percobaan, berdasarkan OECD 402 (2001) Guidelines for the Testing of Chemicals. Tiga ekor mencit digunakan untuk setiap perlakuan. Dosis yang diujikan adalah 0, 50, 500, 5.000, dan 15.000 mg/kg bobot badan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa nilai LD50 asap cair tempurung kelapa lebih besar dari 15.000 mg/kg bobot badan mencit. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No.74 Tahun 2001, asap cair tempurung kelapa dengan nilai LD50 lebih besar dari 15.000 mg/kg, maka termasuk bahan yang tidak toksik dan aman digunakan untuk produk pangan. Identifikasi komponen volatil asap cair tempurung kelapa diawali dengan mengekstrak bahan tersebut menggunakan diklorometan sebagai pelarut. Hasil analisis GC-MS menunjukkan terdapat 40 komponen yang teridentifikasi dari asap cair, dengan 7 komponen yang dominan yaitu 2-Methoxyphenol (guaiacol), 3,4-Dimethoxyphenol, Phenol, 2-methoxy-4-methylphenol, 4-Ethyl-2-methoxyphenol, 3-Methylphenol, dan 5-Methyl-1,2,3-trimethoxybenzene. Selain itu, tidak ditemukan adanya senyawa-senyawa Policyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH) yang bersifat karsinogenik termasuk benzo[a]pyrene dalam asap cair tempurung kelapa. Benzo[a]pyrene merupakan suatu penanda adanya senyawa karsinogenik dalam produk pangan, meskipun batas maksimum kandungan benzo[a]pyrene dalam produk pangan sebesar 10 µg/kg telah diatur oleh European Commission. Metode analisis berdasarkan ekstraksi komponen hidrokarbon dari suatu bahan, pemisahan dengan Gas Chromatography (GC), diikuti oleh deteksi dengan Mass Spectroscopy (MS), dapat digunakan untuk menentukan senyawa-senyawa PAH termasuk benzo[a]pyrene dalam produk pangan. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/7141 |
| Appears in Collections: | Featured Research Partnership (Riset Unggulan Kemitraan) |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 2008sbu_slame.doc | Abstract | 15.62 kB | Microsoft Word | View/Open |
| 2008sbu_slame.pdf | Abstract | 61.98 kB | Adobe PDF | ![]() View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
