Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71309
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSupriyono, Eddy
dc.contributor.advisorDjokosetiyanto, Daniel
dc.contributor.authorPutri, Diana Sriwisuda
dc.date.accessioned2014-12-12T02:18:11Z
dc.date.available2014-12-12T02:18:11Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71309
dc.description.abstractPakan alami merupakan faktor penting dalam budidaya ikan terutama pada fase pembenihan. Salah satu jenis pakan alami yang paling disukai oleh benih ikan, khususnya benih ikan-ikan catfish adalah cacing sutra. Hal ini dikarenakan cacing sutra memiliki kandungan protein yang tinggi. Cacing sutra di alam, umumnya diperoleh dari proses penangkapan di sungai, parit dan selokan. Ketersediaan cacing sutra di alam sebagai pakan hidup relatif terbatas sehingga sangat diperlukan media kultur cacing sutra yang baik dan dapat memproduksi cacing dalam jumlah banyak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pemanfaatan kotoran ayam fermentasi dan limbah lele terhadap hasil panen cacing sutra dengan sistem resirkulasi dalam wadah bertingkat. Pada penelitian ini yang digunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 2 kali ulangan. Jenis perlakuan adalah pemberian kotoran ayam fermentasi di sedimen dengan pemberian pada awal pemeliharaan (P0), pemberian kotoran ayam fermentasi di sedimen dan pengulangan pemberiannya setiap 5 hari sekali (P1), pemberian kotoran ayam fermentasi di sedimen dan pemberian limbah dari budidaya ikan lele intensif (P2), pemberian kotoran ayam fermentasi di sedimen dan pengulangan pemberiannya 5 hari sekali dan pemberian limbah dari budidaya ikan lele intensif (P3). Parameter selama penelitian yang diuji meliputi kelimpahan individu, biomassa, sedimen yaitu TOM (Total Organic Matter), total N dan C-Organik sedangkan parameter kualitas air yang diukur yaitu oksigen terlarut (DO), suhu, pH, TAN (Total Ammonia Nitrogen), TOM (Total Organic Matter), TSS (Total Suspended Solid), VSS (Volatile Suspended Solid), nitrit, nitrat dan amonia. Sampel sedimen dan air diambil setiap 10 hari sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kotoran ayam fermentasi di sedimen dan pemberian limbah dari budidaya lele intensif merupakan perlakuan yang terbaik apabila dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Kondisi kualitas air selama penelitian, secara keseluruhan masih memenuhi standar budidaya untuk cacing sutra. Pemberian kotoran ayam fermentasi di sedimen dan pemberian limbah dari budidaya lele intensif pada sistem resirkulasi dalam wadah bertingkat merupakan perlakuan yang terbaik yang menghasilkan produksi biomassa sebesar 6,47 kg/m2 dan puncak kelimpahan sebesar 1.697 individu/m2, ditinjau dari parameter kualitas air, kandungan bahan organik dan nilai TOM air selama penelitian. Pemberian kotoran ayam fermentasi di sedimen dan pemberian limbah dari budidaya lele intensif merupakan yang terbaik karena menghasilkan kelimpahan dan biomassa terbaik dibandingkan dengan perlakuan lainnya.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcAquaculture scienceen
dc.subject.ddcEarthwormsen
dc.subject.ddc2014en
dc.titlePemanfaatan Media Kotoran Ayam dan Limbah Ikan Lele pada Budidaya Cacing Sutra (Tubificidae) dengan Sistem Resirkulasi Wadah Bertingkat.en
dc.subject.keywordCacing Sutraen
dc.subject.keywordResirkulasien
dc.subject.keywordWadah Bertingkaten
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2014dsp.pdf
  Restricted Access
Fulltext9.85 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.